"Halo?"
"....."
"Gue udah dapet orangnya"
"....."
"Gue udah mata-matain dia. Sejauh ini,'dia' masih bareng sama sepupu lo. Yang harusnya gue yang milikin dia"
"....."
"Lo gak bisa gitu dong! Gak Fer tuh namanya"
"....."
"Nah gitu dong... okok! Gampang. Yaudah,udah dulu ya? Ntar ada yang denger"
"....."
"Ok bye"
Sambungan terputus...
Ditengah ruangan gelap nan kotor itu,Seseorang yang menelfon tadi tersenyum miring. Ia menyibakkan rambut kebelakang,lalu memutar-mutar ponselnya. Rencana licik sudah tersusun rapi diotaknya.
Ia tidak akan membiarkan siapapun mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Sekalipun dia adalah orang terdekatnya,Ia tidak akan peduli. Tidak akan peduli.
"Tunggu gue... Rena tastila"
***
Rena mengikat tali sepatunya lalu berdiri dari duduknya dan berjalan keluar. Tidak pamit pada Ibunya yang sedang menatapnya nanar.
Tanpa diketahui Nita,Rena mengucapkan salam dengan suara lirih
"Rena pergi dulu ma... assalamualaikum" ucap Rena lirih.
Ia terus berjalan menuju depan rumahnya,dan ternyata sudah ada Nata disana. Rena tersenyum,ia mendekati Nata hendak mengagetkan cowok itu. Tapi sayangnya,Nata menoleh seraya memeletkan lidahnya dengan mata juling.
Rena mengerucutkan bibirnya kesal
"Yakk kasian gak bisa bikin kaget" ledek Nata seraya tertawa dengan telunjuknya yang menujuk wajah masam Rena.
Rena mendelik. Ia mencondongkan wajahnya kedepan lalu mengigit keras telunjuk Nata. Spontan,Nata berhenti dan tertawa lalu meringis.
"Aduh aduh... aduh Ren,kamu kok kayak sing-- maksudnya kayak bidadari hehe" Nata terkekeh polos saat Rena memelototinya dengan tajam karena ia hendak mengatakan Rena mirip 'Singa'
"Gue ber--"
"Renaa..." tegur Nata saat Rena menggunakan Lo-gue
Rena mengerjapkannya berkali-kali,kemudian ia terkekeh salah tingkah sementara Nata menggelengkan kepalanya
"Hehe lupa say... Maapin Rena ya?" Ucap Rena yang masih terkekeh. Nata tersenyum lalu mengecup kening Rena.
"Yuk... Ntar telat" ajak Nata yang dihadiahi anggukan oleh Rena.
Merekapun masuk kedalam mobil dan Nata dengan segera menancap gas meninggalkan pekarangan rumah. Tanpa sadar,Nita melihat mereka seraya tersenyum tipis. Setidaknya,Ia bisa bernapas sedikit lega. Sudah ada yang menjaga putrinya tatkala ia sedang bekerja. Bekerja untuk menghidupi Rena... dan dua orang yang tidak kalah penting dengan Rena.
"Semoga dia bisa jagain kamu nak... maafin mama,Mama belum siap ngasih tau kamu... tentang rahasia mama"
***
[Sebelumnya gue ngelanjutin. Mohon perhatiannya sebentar... Gue bakal ngeceritain tentang apa aja yang dilakuin sama Mamanya Rena,dan juga tentang rahasia yang disimpan lama... Ok cuma itu aja,Happy Reading again^^]
Nita -MamaRena- membolakbalikkan berkas-berkas yang ada ditangannya. Ia menghela napas pelan tatkala berkas-berkas ini yang tidak berkurang sedikitpun malahan bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReNata
Teen Fiction[RE-UPLOAD] Rena sudah tidak punya harapan lagi. Nyatanya semua orang, satu persatu akan meninggalkannya. Meninggalkan luka yang mengaga lebar direlung hati, ditengah senja air mata menetes melewati pipi. Pada akhirnya, Rena memilih menyerah. Ketika...