"Eh ada tamu, ini siapa Ta? Temen kamu ya?" Tanya Anggi yang tiba-tiba nimbrung diantara Rena dan Cinta.
Rena tersenyum manis "Halo Tante, Saya Rena. Sahabatnya Nata," Ucap Rena sopan dan bersalaman dengan Anggi.
"Wah sahabatnya Nata ya? Jadi ini yang namanya Rena? Lebih cantik dari yang tante kira. Yaudah, tante ke dapur dulu ya? Cinta,temenin Rena ya," Ucap Anggi sumringah dan Cinta mengangguk. Ia tertarik dengan gadis sopan dihadapannya ini.
Rena tersenyum kikuk saat Anggi mengatakan 'Lebih cantik dari yang tante kira' . Mata Rena sesekali melirik ke arah tangga.
Akhirnya, gadis itu menatap Cinta yang sedang asik bermain ponsel "Cinta,"
"Iya kak?" Tanya Cinta tanpa menoleh
"Ehm... Nata kalo... ehm... Aduh gue gak enak," ucap Rena gugup. Cinta mengernyit, namun tetap fokus pada ponselnya.
"Kenapa sih kak?"
"Nata... kalau ganti baju,e-emang lama ya?" Cinta menoleh dan menatap Rena lekat-lekat. Rena menggaruk tekuknya yang basah.
"Eh gue salah nanya ya?" Tanya Rena tidak enak.
Cinta menggeleng "Emang kakak udah lama nunggunya?"
Rena melirik arlojinya "Udah hampir 2 jam sih," jawab Rena gugup. Cinta terbelalak.
"Masa sih kak? Kok kak Rena gak bilang sih?! Tunggu ya, aku samperin Bang Nata dulu," ucap Cinta sembari berdiri dan berlari menaiki tangga.
Rena menghela napasnya panjang. Sementara Cinta sedang memukul-mukul Nata dengan bantal guling. Pasalnya, Nata ternyata sedang tertidur pulas. Melupakan keberadaan Rena yang sedang menunggunya diruang tamu.
"Bangun abang!! Ada kak Rena dibawah!! Ih ngeselin banget sih lo!" Ucap Cinta yang terus memukul-mukul Nata.
"Argh! Tinggal lo suruh pulangkan gampang! Gue capek!!" Ucap Nata malas-malasan.
Cinta melotot kesal "Bang! Kak Rena udah hampir nunggu 2 jam abang!" Protes Cinta kesal. Nata langsung berdiri dan berjalan menuju ruang tamu. Cinta tersenyum penuh kemenangan dan mengikuti Nata.
Sesampainya Nata diruang tamu, Rena melotot kesal "Lo belum ganti baju?! Gue udah nunggu--"
"Kapan-kapan aja deh belajarnya Ren, gue ngantuk. Lo pulang aja,gue mau tidur," ucap Nata seenak jidatnya dan kembali kekamarnya lalu melanjutkan acara tidurnya yang tertunda.
Cinta yang mendengar itu melotot kesal, ia berbalik menghadap ketangga "ABANG!!" Teriaknya yang ia harap,Nata mendengarnya namun nyatanya Cowok itu sudah tidur kembali.
Cinta mendengus kesal dan kembali berbalik menghadap ke arah Rena yang sedang mematung dengan mata berkaca-kaca "Kak--"
"Gakpapa Ta. Mungkin Nata kecapean,G-gue pulang dulu," ucap Rena dengan suara bergetar dan menyambarnya tasnya lalu berlari keluar. Meninggalkan pekarangan rumah Nata.
"Kak! Kak Rena!!" Teriak Cinta yang tidak dihiraukan Rena.
Gadis itu terus berlari tidak memperdulikan Langit yang sebentar lagi akan hujan, tak sadar kakinya membawanya ketaman indah yang sepi dan nyaman. Rena terduduk di salah satu ayunan ditaman itu, Menangis tersedu-sedu.
Tidak lama kemudian, Hujan turun dengan deras, sangat deras. Rena tidak perduli, sudah dibilang, Langit adalah sahabatnya.
"Nata brengsek! Emang dia pikir dia siapa bikin gue nunggu sampe 2 jam dan tau2nya dia tidur?! Gue benci Nata! GUE BENCI NATA!!!" Teriak Rena ditengah derasnya hujan,berusaha menebus suara derasnnya hujan.
Menunggu nyatanya tidak enak.
***
20.45
Nata menuruni anak tangga rumahnya, Ia tidak mendapati ayah dan ibunya. Yang ia lihat hanya adiknya Cinta yang sedang asik menonton Tv dan duduk di sofa.
"Cin? Mama sama Papa mana?" Tanya Nata sembari duduk disamping Cinta. Gadis itu hanya diam dan tetap fokus ke Tv.
Nata mengernyit "Cincin, Mama sama Papa mana? Wah lo gak sopan, Ditanyain abangnya gak ngejawab," ucapnya
Cinta menatap Nata tajam kemudian gadis itu berdiri "Gue malu punya abang kayak lo! Gue malu sama tingkah lo yang seenakjidat nyuruh orang nunggu tapi lo-nya tidur!! Gue cewek bang! Gue tau gimana perasaan kak Rena tadi. Nunggu hampir 2 jam dan ternyata lo tidur, dan parahnya lo nyuruh dia pulang?! Punya hati gak sih lo?!! Lo bilang lo ngantuk? Lo pikir Kak Rena gak ngantuk?! Dia juga pasti ngantuk bang! Tapi lo... ckck. Gue gak nyangka lo giniin cewek bang," jelas Cinta panjang lebar dan berlari kearah kamarnya. Mengingat kejadian tadi sore, benar-benar membuatnya emosi.
Nata terdiam. Mencerna setiap kata per kata yang dilontarkan adiknya. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.
Rena
Gadis itu... ia menyuruh gadis itu menunggunya, tapi ia tertidur dan justru menyuruh Rena pulang. Astaga... betapa brengseknya dirinya *Emang*
***
Senyum Nata mengembang saat melihat Rena memasuki kelas, meski dengan wajah kusut.
"Ren--"
"Hay Fit," ucap Rena pada fitri, salah satu murid dikelasnya yang duduk 2 bangku di belakang bangku Rena dan Nata.
Fitri menoleh "Eh, Hay Ren. Kenapa?" Tanya Fitri heran,tumben.
"Gue bisa duduk dibangku lo gak?" Tanya Rena membuat Fitri dan Nata terkejut.
"Loh emang kenapa?" Tanya Fitri heran, ia melirik Nata dibelakang Rena yang sedang terdiam dengan mata Nanar menghadap ke Rena.
"Gakpapa. Mau ya Fit? Gak lama kok, gak sampe seminggu. Ya Fit?" Mohon Rena pada Fitri. Fitri menghela napas dan mengangguk
Fitri berdiri dari bangkunya dan menenteng tasnya. Renapun mulai duduk dibangku Fitri, ia mendongak menatap Fitri yang berdiri lalu tersenyum tipis. Kemudian gadis itu membenamkan tangannya dilipatan tangannya.
Fitri menghela napas kemudian ia mulai berjalan bangku Rena. Ia pun duduk disana
"Kenapa lo ngebiarin Rena duduk disitu?" Tanya Nata pelan dengan Nada datar
Fitri mengedikkan bahu "Gue gak tau apa masalah kalian. Yang gue tau, Rena butuh waktu," ucap Fitri santai.
Nata terdiam, tak sadar mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. Menahan gejolak didadanya untuk menyeret Rena duduk disampingnya.
Ya, Rena butuh waktu.
*****
Silahkan Vomment:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ReNata
Teen Fiction[RE-UPLOAD] Rena sudah tidak punya harapan lagi. Nyatanya semua orang, satu persatu akan meninggalkannya. Meninggalkan luka yang mengaga lebar direlung hati, ditengah senja air mata menetes melewati pipi. Pada akhirnya, Rena memilih menyerah. Ketika...