don't bash! don't plagiat! lets respect for each other.
#Happy Reading
Praaang...yeoja dengan tinggi 169cm dengan rambut hitam kecoklatan itu, menelan salivanya berat. Lagi lagi ia membuat kesalahan.
" aigoooo.. apa yang kau lakukan haa? Teriak seorang yeoja paruh baya dari arah belakang.
" jeongseohamnida, aku tidak sengaja ahjumma, aku sungguh tidak sengaja. Paniknya
" dasar yeoja payah, kerjaan seperti ini saja kau tidak bisa. Pekik ahjumma tempat ia bekerja.
" bukan, bukan aku tidak bisa, hanya saja tadi...
" tadi apa ha? Kau melamun? Aku tidak menerima pekerja pelamun seperti mu.
" aku mohon maafkan aku ahjumma, aku janji aku tidak akan mengulanginya, aku akan bereskan semua ini ahjumma, kau tenang saja, aku janji. Paniknya semakin menjadi.
" pergi kau dari sini. Tegas sang pemilik sebuah warung makanan di pinggiran jalan.
" ne? andwe, aku janji aku tidak akan mengulanginya, aku janji, aku akan menerima hukuman apapun tapi tolong jangan pecat aku. rengeknya
" aku memecatmu saat ini juga, apa kau tidak dengar ha? Aku tidak suka pekerja seperti mu.
" andwee, andwee, jebal, aku mohon jangan pecat aku ahjumma, kau boleh mengurangi upahku, tapi aku mohon jangan pecat aku jebal, jebal ahjumma, aku butuh pekerjaan ini. aku mohon. Yeoja itu berlutut dan terus memohon pada sang ahjumma, namun nihil ahjumma itu malah menyeretnya ke koridor jalan dan meninggalkan yeoja malang itu yang terus berteriak memohon padanya.
Alhasil yeoja bermarga choi itu mendesah, ia tidak tau harus kemana lagi harus mencari uang, sudah banyak tempat yang ia datangi namun nihil sebagian ada yang menolaknya dan sisanya pada pertengahan masa kerja ia ditendang keluar alias dipecat.
" apa yang harus kulakukan, keluhnya. Ia mengambil secarik kertas dari dalam saku celananya. Ia kembali mendesah. Dan mengacak acak rambutnya frustasi.
" 3 hari lagi, bagaimana caranya aku bisa ke seoul, sampai sekarang aku tidak bisa mendapat pekerjaan. Haaah.. tuhan tolong aku, aku mohon izinkan aku mencapai impianku selama ini, hanya ini yang aku minta, tidak lebih, aku mohon. Doanya,
Yeoja bernama lengkap choi yuna itu berdiri dan kembali berjalan di koridor jalan tanpa arah yang jelas. Ia seorang yatim piatu, hidup sebatang kara, dengan impian menjadi seorang penyanyi. Berlebihan? Tidak, ia pernah memenangkan sebuah kontes menyanyi dan dari situlah ia terus mengasah kemampuan bernyanyi sampai ia sekali lagi memenangkan sebuah kontes menayanyi seasia, dan saat itu ia masih berumur 12 tahun,ia bisa mengikuti lomba tersebut karena bantuan dari sebuah yayasan yang ia tempati dulu , namun sejak ia berumur 15 tahun ia ingin mandiri dan mencari nafkah untuk dirinya sendiri.
" yuna ya... Yuna berbalik dan mendapati seorang namja bertubuh tinggi sedang tersenyum kearahnya.
" jin ah? Kau? disini? Apa yang kaulakukan disini? Bukankah kau sudah lama berada di seoul? Tanya yuna bertubi tubi
" em, aku kembali sebentar. Aku merindukan kampung halamanku.
" emmm jeongmal? Tanyanya remeh
" em, tentu saja. namja itu berjalan mendekat kearah yuna
" apa kau tidak merindukanku juga? Goda yuna.
" aish.. yak nona choi percaya diri sekali kau.
" haha, mian. Raut wajah yuna kembali muram lagi dan jin menyadari gelagat sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scenes
FanfictionTidak ada yang salah jika didunia ini manusia memiliki nama yang sama dan tetap memerankan karakternya sendiri. tapi apa jadinya nama yang ia miliki malah dimanfaatkan untuk memerankan karakter orang lain untuk kehidupannya kedepan yang harus terjeb...