part #25 Just Like The Wind

1K 77 33
                                        

#HAPPY READING

Eunghh,....

Sehun perlahan membuka matanya. Sinar matahari telah menembus tirai jendela dan membuatnya harus bersiap siap untuk melakukan rutinitas yang biasa ia lakukan pagi hari.

" selamat pagi ,oppa.... Kau sudah bangun. Ayo sekarang bersihkan tubuhmu. Bukankah kau akan kekantor hari ini? celoteh chaeyeon seperti biasanya. Tidak! Celotehan chaeyeon baru kembali lagi hari ini. pagi ini, setelah cukup lama sehun tidak mendengarnya. Chaeyeon kembali kedirinya yang normal.

Dan ia harap ini akan  berlangsung lama... pagi yang menyenangkan akan kembali. Lupakan yang telah berlalu.

Chaeyeon tersenyum setelah mendorong suaminya ke dalam kamar mandi dan menyuruhnya mandi. Ia menyiapkan jas kantor suaminya dan sarapan. Ia merasa bahagia. Ya, setelah malam itu ia memutuskan untuk kembali. Menormalkan keadaan seperti biasanya.  Semua telah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. Dan dengan acara apapun kita tidak bisa menentangnya. Ia mulai saat ini harus mulai mencoba untuk menerima keberadaan yuju sebagai istri pertama suaminya. Melupakan semua yang telah terjadi untuk mengembalikan lagi hubungan yang sempat merenggang itu. Satu tujuannya, ia tidak ingin kehilangan suaminya itu. Ia harus bersabar dengan semua ini. ini juga untuk bayi yang sedang dikandungnya.

Jika ini buruk, tuhan pasti akan menunjukkan jalan keluarnya, jika ini jalan yang tepat, menerima adalah jalan satu satunya. Dan sehun pasti tau apa yang harus ia lakukan.

Cklek...

"oppa...sudah selesai? sehun hanya mengangguk.

" turunlah, aku sudah menyiapkan sarapan. Jangan lama lama ne, sarapannya akan dingin. Ujar chaeyeon keluar dari kamar menuju ruang makan. Meninggalkan sehun yang memandangnya jauh. Sungguh sehun senang dengan kembalinya sikap chaeyeon seperti biasa. Ini yang ia harapkan. Ia tidak akan bertanya kenapa chaeyeon mulai kembali bersikap seperti biasa. Itu tidak penting sekarang. Chaeyeon sekarang sudah cukup untuknya.

Sehun memakai setelan jas kantornya. Menyisir rambutnya rapi. Tak lupa parfum yang menyelimuti tubuhnya. Membuat aura ketampanannya sangat kuat.

Sehun memeriksa dasinya dan terlintas suatu pemikiran di pikirannya..

' apa aku harus menemui appa?'

Sehun selesai dan beranjak menuju ruang makan. Disana sudah ada chaeyeon yang menunggunya.

" aku lama? Tanya sehun. Memposisikan duduknya berhadapan dengan istrinya itu.

" em seperti biasa. Kau selalu lama jika berdandan, melebihi yeoja.

" kau terlalu melebihkan. Aku adalah seorang CEO. Karena itu aku harus menjaga penampilanku dengan baik.

" hem... baiklah oppa. Ayoo makan...

Mereka pun sarapan dengan damai dan tenang, Suasana yang dirindukan itu kembali lagi saat ini.

---------

Mobil sehun sudah berada di area parkir kediaman ayahnya saat ini. ya sehun memutuskan untuk meluruskan masalahnya dengan ayahnya. Ia tidak ingin masalah ini terus berlarut larut. Ia ingin saat anaknya lahir, ayahnya bahagia dan senang hati membawa anaknya dalam dekapannya. Ia akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Ia tidak ingin menyeret chaeyeon lebih jauh.

Sehun memasuki rumah mewah bak istana itu. Yang juga pernah ia rasakan sebelum ia menikah dengan yuna. Ia merindukan rumah ini.

" selamat pagi tuan muda. Sapa salah satu pelayan yang menyambut kedatangan sehun.

Behind The ScenesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang