BAB 11 ㅡ Jangan Menangis, Aku Nggak Tega

2.3K 383 63
                                    

Hari kamis...

Sudah hari keempat Strada Cup dilaksanakan. Mingyu dan teman-teman setim basketnya masih bermain di lapangan, karena sudah babak final. Penentuan siapa yang akan memenangkan untuk Strada Cup tahun ini.

Di kursi penonton ada Tiffany dan Amber yang juga ikut menonton pertandingan basket itu bersama dengan anak-anak Kancut terbang dan Cogan Traveler. Seungkwan sibuk berteriak-teriak heboh bersama dengan Deka. Malah mereka membuat pom pom sendiri dari tali rafia dan rambutnya di jepit pakai jepit rambut maripossa milik Baekhyun. Btw, Baekhyun itu kembarannya Tiffany. Baekhyun kakaknya, Tiffany adeknya.

"KIM MINGYU!!! SEMANGAT, SARANGHAE!!!" Teriak Seungkwan sambil menggoyang-goyangkan pom pomnya.

"MINGYU KU SAYANG SEMANGAT!!!" Teriak Seungkwan lagi dengan hebohnya. Diantara suporter yang lain, hanya Seungkwan yang paling heboh.

Mingyu yang berada di tengah lapangan sih hanya tersenyum lebar saja. Dia sudah biasa melihat kelakuan Seungkwan yang malu-maluin setengah mati.

Tapi berbeda dengan Tiffany. Dia sudah menahan malu sejak tadi melihat kelakuan Seungkwan yang sudah di luar batas normal. Urat malunya juga sudah putus dan tidak akan pernah tersambung lagi. Tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh seseorang yang tak lain adalah Seungkwan.

"Sini Kak Tiffany. Kita semangatin Mingyu bareng-bareng!" Ajak Seungkwan dengan semangat.

Tiffany hanya tersenyum maklum aja lalu ia mengiyakan ajakan Seungkwan.

Ini salah satunya kebodohan Tiffany. Dia orangnya tidak enakan. Jadi dengan polos dan bodohnya dia menerima ajakan tidak berfaedah dari Seungkwan.

"KIM MINGYU SEMANGAT!!! SEMANGAT!!! KIM MINGYU SARANGHAE!!!"

Sret!

Semua pandangan anak-anak Kancut Terbang, Cogan Traveler dan ditambah Amber tertuju pada Tiffany. Perempuan itu masih sibuk menyemangati Mingyu bersama dengan Seungkwan.

"Dia bilang apaan barusan?" Tanya Vernon dengan begonya.

"Kim Mingyu saranghae," jawab Seungcheol polos.

"Anjir! Mau jadi apa tuh si Mingyu di tengah lapangan?" Desis Woozi sambil menepuk keningnya.

Mereka semua melihat ke arah Mingyu yang berada di tengah lapangan. Dia sedang jalan sambil melirik ke arah Tiffany dengan wajahnya yang memerah. Bukan karena lelah tapi karena malu.

"Ya ampun, jangan sampe dia nggak fokus," gumam Amber ketar-ketir. Amber lebih khawatir dengan pertandingannya. Dia takut Strada kalah melawan Garuda, dia tidak peduli dengan perasaannya Mingyu yang sudah berantakan kemana-mana.

"Eh btw, gue beberapa hari ini mergokin Moonbin main ke kelas 11 mulu. Nggak tau nyamperin siapa," celetuk Taehyung.

"Seriusan lu?" Tanya Deka.

"Iya. Gue pernah mergokin Moonbin jalan bareng anak kelas 11. Kalo nggak salah si Mina dah," tambah Jeonghan.

"Njir, selingkuh apa gimana?" Tanya Hoshi setengah menggeram.

Jeonghan hanya mengangkat bahunya saja. Dia juga tidak tau Moonbin selingkuh atau tidak.

PRIT! PRIT! PRIT!

Bunyi pluit panjang terdengar dan permainan berakhir dengan skor 63 - 52. Strada menang lagi. Semua orang berhamburan ke lapangan dan menyalami team basket yang berhasil menjadi juara 1 di pertandingan itu.

Di saat semua orang berlarian ke lapangan, justru tidak dengan Tiffany. Dia sibuk memperhatikan Mingyu yang sedang tertawa bahagia dan dirangkul oleh teman-temannya.

Puk!

Tiffany menoleh ke belakang, "Eh elo, gue kirain siapa," ujar Tiffany.

"Kenapa? Lagi liatin siapa? Mingyu?" Amber langsung memberondongnya dengan pertanyaan.

"Hm."

Tiffany hanya membalasnya dengan dehaman lalu lanjut memperhatikan Mingyu lagi.

"Suka lo sama dia?" Tanya Amber.

"Nggak tau. Dia tuh kaya... punya charming sendiri," balas Tiffany.

Udah gue duga. Kurang dari seminggu dia jatuh ke dalem pesona seorang Kim Mingyu. Batin Amber dengan seringaiannya.

"Lusa dia mau caw hiking semeru," celetuk Amber dan tiffany langsung mengalihkan pandangannya.

"Sampe kapan?" Tanya Tiffany sambil menatap Amber dengan sendu.

"Ya paling Selasa atau rabu baru balik. Kenapa?" Tanya Amber lagi.

Tiffany menggeleng lalu berbalik pergi meninggalkan lapangan. Amber hanya bisa melihat punggung kecil perempuan itu yang makin menjauh.

Buru-buru dia mengeluarkan ponselnya lalu mengetikkan sesuatu.

[LINE]

MINGYU SI BOROKOKOK (11)

14.05

Amber : GAES
Amber : TARUHANNYA KELAR!!! TIFFANY UDAH KEPINCUT SAMA PESONANYA MINGYU
Amber : WOY ANJER LU PADA DIMANA DAH?!!

Taehyung : WOY TIFFANY NANGIS NJIR
Taehyung : Gue lagi sama doi nih di taman belakang
Taehyung : BURUAN KESINI!!!

Mingyu : Otw
Read by 10

Amber langsung mendongak untuk mencari dimana Mingyu. Dia bisa melihat Mingyu yang sudah berlari ke taman belakang sekolah untuk menyusul Tiffany dan Taehyung.

Amber sih senyum-senyum doang. Dia jadi gemes sendiri.

***

Mingyu berdiri dari jauh. Dia lebih milih bersembunyi di balik pohon dari pada menghampiri Tiffany yang sedang menangis sambil ditemani oleh Taehyung.

Sebenernya dia iri dengan Taehyung, dia iri karena Taehyung bisa dekat, ngobrol bahkan menyentuh Tiffany hanya untuk menenangkan perempuan itu. Tapi Mingyu? Dia tidak bisa sama sekali. Lagi-lagi karena malu. Alasan klise yang selalu sama setiap ditanya soal 'Kenapa lo nggak deketin Tiffany?'

Mingyu hanya bisa memperhatikan dari jauh sambil tersenyum miris.

Coba aja itu gue. Coba aja gue yang nenangin Tiffany pas dia lagi sedih. Tapi sayangnya gue terlalu...

...malu.

Kapan sih saat gue bisa deket sama dia?

Kapan?

***

[ 11 Maret 2019 ]

Typo adalah seni.

Simple 🍃 Kim Mingyu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang