Sabtu pagi...
Selama kegiatan OSIS berlangsung, Tiffany hanya diam saja. Dia ada di ruangan tapi pikirannya pergi entah kemana. Dia tidak benar-benar memperhatikan isi rapat kali itu. Rapat kali itu membahas kegiatan akhir tahun yang biasa diadakan oleh Strada. Pensi tahunan sekaligus prom night.
"Tiff, jadi gimana?" Tanya Amber sambil menoleh ke arah Tiffany.
Perempuan itu hanya diam saja sambil memperhatikan ke arah luar jendela.
"Tiff?" Panggil Amber lagi.
Kini semua mata anak-anak OSIS menatap ke arah Tiffany.
"Tiffany?"
Tidak ada jawaban.
"Oy Tiffany!"
Tidak ada jawaban lagi.
"WOY TIFFANY BUDEG!!!"
BRAK!
"APAAN SIH, GYU?!!"
Hening...
"CIEEEE TIFFANY CIEEE!!!"
Seluruh anggota OSIS menyoraki Tiffany sampai wajah perempuan itu memerah.
"Tiff, lo kangen Mingyu apa gimana sih?" Ledek Amber sambil senyum-senyum.
Tiffany hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak mengelak ataupun mengiyakan pertanyaan meledek dari temen-temennya.
Pikirannya kosong tapi matanya menatap ke arah satu orang, Tzuyu. Perempuan itu menatap Tiffany dengan pandangan tajam, bahkan terkesan melotot dan menahan marah.
Tiffany hanya bisa diam sambil menunduk. Dia sudah bilang kalau dia tidak akan mengambil Mingyu dari Tzuyu dan dia harus membuktikan itu.
"Gue keluar dulu. Lagi nggak fokus, nanti kalo udah selesai rapatnya kasih tau gue hasilnya. Amber gue serahin tanggung jawab sama lo," ujar Tiffany dingin.
Perempuan itu berjalan keluar dari ruang rapat. Suasana di ruang rapat hening dan yang terdengar hanya suara tapakan sepatu Tiffany.
Amber terdiam karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres pada Tiffany.
Kayanya ini anak bakalan berubah. Nggak akan sama kaya dulu lagi.
Tapi kenapa?
***
Mingyu dan kawan-kawan akhirnya baru mulai pendakian besok paginya, hari Minggu. Benar-benar keluar dari jadwal yang sudah mereka buat, seharusnya mereka sudah naik sejak hari Sabtu malam tapi malah ditunda karena ada masalah. Jadi hari ini mereka baru naik dan tujuan utama mereka hari ini adalah Ranu Kumbolo.
"Eh, lu semua siapin tenaga. Jangan ada yang bengek ya. Kalo mau boker bilang," Mino memperingati semua temen-temennya.
"Weh akhirnya gue kesampean naik gunung. Sungguh luar biasa," Deka sibuk bersorak-sorak sejak tadi.
"Bisa nggak sih lu nggak usah kampung banget. Kita cuma mau naik gunung bukan mau naik menara eiffel," sindir Taehyung jengkel.
"Ye sirik aja lu, onta," balas Deka masa bodo.
Kedua orang itu kembali terdiam dan sibuk jalan masing-masing. Taeyong dan Mingyu berjalan di paling belakang tanpa ada suara yang keluar. Yang satu diam karena bingung mau membicarakan apa dan yang satu lagi diem karena sibuk memendam perasaan.
"Kunaon, Gyu? Maneh teh cicing wae dari tadi," akhirnya Taeyong yang memulai duluan.
Mingyu cuma ngegeleng doang. Dia gak mau ngomong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple 🍃 Kim Mingyu ✔️
FanfictionDalam hidupnya, Mingyu hanya butuh 4 hal. Keluarga, traveling, fotografi dan Tiffany. ➖ KIM MINGYU'S BOOK ➖ #stradaseries #17series Note: Dapat dibaca tanpa harus membaca series lainnya. © copyright 2016 by junwookshi Highest rank #23 in short stor...