BAB 23 一 Jangan Jauhi Aku Lagi

2.1K 330 32
                                    

Setelah hari itu, Mingyu memutuskan untuk semakin menjauh dari Tiffany. Dia tidak ingin mengganggu atau bahkan mengusik kehidupan Tiffany lagi. Bukan berarti dia jauh dari Tiffany, dia langsung tidak peduli begitu saja. Mingyu masih terus memperhatikan Tiffany walaupun dari jauh. Setidaknya selama dia masih bisa melihat Tiffany, dia bisa tenang.


Kalau kalian bertanya bagaimana perasaan Mingyu setelah pernyataannya tempo hari, perasaannya tetap dan tidak pernah berubah. Justru dia semakin sayang dengan Tiffany walaupun harus selalu menahan sakit.

Lain Mingyu, lain lagi dengan Tiffany. Perempuan itu malah tambah galau setelah pernyataan Mingyu tempo hari. Apalagi sekarang Mingyu malah semakin menjauhi dirinya. Mau menangis, tapi nangis untuk apa? Mau marah, tapi marah sama siapa? Semua yang dia lakukan seperti serba salah.

Ditambah lagi ada adik kelas yang tetap saja gencar mendekati Mingyu bahkan di depan matanya sendiri. Dia Tzuyu, anak kelas 11. Ya walaupun Tiffany juga tau kalau Mingyu tidak suka dengan Tzuyu. Tapi tetap saja rasanya kesal. Ingin marah terus melabrak Tzuyu, tapi dia ingat kalau dia bukan siapa-siapa Mingyu. Jadi sedih.

Tiffany duduk di ruang latihan dance yang ada disekolahnya. Dia baru saja selesai latihan dance sama Lalisa, Dino, Minghao, Irene, Jisoo, Jennie, Rose dan Jimin. Tapi teman-temannya sudah pulang lebib dulu dan tinggal dia sendirian di ruangan itu.

Tiffany duduk bersila di tengah-tengah practice room. Matanya menatap ke arah cermin full body didepannya. Wajahnya terlihat menyedihkan, matanya sayu dan sedikit bengkak. Semalam dia habis menangis meratapi nasibnya sendiri yang tidak pernah mulus kalau sudah menyangkut soal cinta.

Sementara di luar ruangan...

Terlihat laki-laki tinggi yang baru saja keluar dari rest room anak-anak basket. Dia adalah Mingyu. Laki-laki itu berjalan di lorong koridor sekolah sambil sesekali mengusakkan handuk ke rambutnya yang basah. By the way, dia baru saja selesai latihan basket dan teman-temannya masih ada di rest room.

Matanya tertuju pada sebuah pintu yang tidak lain adalah practice room anak-anak dance yang terbuka sedikit.

Mingyu mengerutkan keningnya samar, "Masih ada orang jam segini? Bukannya tadi anak-anak dance udah pada pulang?" Gumam Mingyu.

Akhirnya dia berjalan pelan menghampiri pintu itu dan memutuskan untuk memeriksanya. Semakin lama semakin dekat dan akhirnya dia sampai di depan pintu itu. Kepalanya ia longokkan sedikit ke dalam ruangan.

"Loh Tiffany?" Gumam Mingyu saat melihat sosok perempuan yang duduk di tengah practice room sambil menelungkupkan kepalanya di kedua lututnya.

Mingyu menggigit bibirnya, dia ragu untuk menghampiri Tiffany. Tapi tubuhnya berkata lain, kakinya melangkah menuju Tiffany bahkan dia sendiri tidak sadar kalau sudah berada di depan Tiffany.

"Fanny?" Panggil Mingyu.

Perempuan itu mendongak untuk menatap sang lawan bicara. Kedua matanya membulat saat melihat siapa yang berdiri didepannya.

"G-gyu," lirih Tiffany.

Mingyu menipiskan bibirnya, "Lo belom pulang?" Tanya Mingyu basa-basi.

Tiffany menggeleng, "Masih pengen disini," balas Tiffany tanpa menoleh ke arah Mingyu.

"Pulang gih. Udah sore dan kayanya bentar lagi mau ujan," titah Mingyu.

"Lo sendiri kenapa masih di sekolah?" Tanya Tiffany lagi-lagi tidak menoleh ke arah Mingyu.

"Abis latian basket. Baru aja gue selesai mandi," jawab Mingyu.

Hening...

Suasana di ruangan itu malah semakin canggung. Maklum aja mereka berdua sudah lama tidak pernah mengobrol bersama. Memang keduanya tidak dekat sih hanya saja sekarang lebih parah. Seperti orang yang tidak saling kenal.

Simple 🍃 Kim Mingyu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang