Jum'at pagi...
Tiffany datang ke sekolah tapi wajahnya lesu sekali seperti kurang makan. Sampai Amber yang memperhatikannya saja jadi bingung sendiri.
"Tiff, kenapa lo?" Tanya Amber heran.
Tiffany hanya menggeleng pelan.
"Oh iya, Mingyu sama temen-temennya udah berangkat tadi pagi. Jam limaan, mereka ke Senen. Paling sekarang udah di kereta," ujar Amber tiba-tiba.
Tiffany merengut. Dia kesal pada dirinya sendiri. Tidak tahu apa sebabnya.
"Kenapa sih lo? Merengut aja dari tadi. Lo lagi kesel?" Tanya Amber bingung.
Tiffany berhenti berjalan. Dia berdiri di depan ring basket, di depan ring basket ada sebuah bola basket yang menganggur begitu aja. Perempuan itu mengambil bola itu dan mendribblenya pelan. Dulunya Tiffany pernah jadi anak basket, tapi sudah tidak lagi saat masuk SMA.
"Lo... kenapa?" Tanya Amber lagi.
Tiffany tidak menjawab, dia sibuk melakukan shooting three point ke arah ring.
"Mber, gue pengen main basket lagi," gumam Tiffany.
"Hah? Kenapa lo? Tumben banget pengen main basket lagi. Kangen lo sama basket?" Tanya Amber bingung.
Tiffany menangkap bola basketnya lalu beralih menatap Amber.
"Gue... kangen sama kapten basket SMA Strada angkatan kita."
Amber membulatkan kedua matanya, "EANJIR!!! LU SERIUSAN KANGEN MINGYU?!! KOBAM APA GIMANA LU?!!" syok Amber.
Tiffany cuma ngeliatin Amber datar, "Bacot lu, bangsat," lirih Tiffany.
"Your mouth, lady," sindir Amber sinis.
"Oh iya lupa. Maaf, tante," ujar Tiffany sambil nyengir.
Hening...
Amber sibuk memperhatikan Tiffany yang tengah bermain basket sendirian, padahal sekolah sudah ramai. Kegiatan Ketua OSIS yang sebentar lagi lengser itu menjadi pusat perhatian satu sekolah.
"Tiffany!"
Perempuan itu menoleh dan melihat ada Atha yang sedang berlari sambil melambai-lambaikan tangan ke arahnya.
"Nggak usah lari-lari, Tha. Ntar lo jatuh lagi," ujar Tiffany sambil memutar matanya malas.
Atha hanya tertawa, "Tiff, dapet salam dari Mingyu ya. Lo jangan sakit lagi, katanya sih gitu," balas Atha sambil senyum-senyum.
"Kenapa lo senyum-senyum?" Sinis Tiffany.
"Cieeee Tiffany, cieeee. Dapet salam dari Mingyu," ledek Atha sambil senyum-senyum.
"Apaan sih lu?!" Elak Tiffany galak.
"Ih galak banget sih, tante. Jadi takut," ledek Atha lagi.
"Atha!"
Kedua perempuan itu menoleh ke sumber suara.
"Noh piaraan lo manggil," ledek Tiffany sambil senyum miring.
"Ye masa Woozi disamain kaya piaraan. Tapi mirip sih, dia anjing gue," balas Atha sambil nyengir. "Yaudah, gue cabut ya, Tiff. Jangan lupa chat Mingyu. Kali aja doi kangen hahaha," lanjut Atha dan berlalu begitu saja dengan Woozi.
Tiffany lagi-lagi diam. Dia membiarkan bola basketnya menggelinding ke pinggir lapangan. Otaknya malah jadi tidak konsen karena dapat salam dari orang yang dirindukannya.
Bibirnya melengkung ke atas, membentuk sebuah senyuman tipis yang semakin lama semakin lebar. Buru-buru ia mengambil tasnya dan langsung berlari menuju kelas.
Bahkan dia meninggalkan Amber yang sejak tadi diam saja di pinggir lapangan.
"Tuh anak kenapa sih?" Gumam Amber heran.
Perempuan jadi-jadian itu mengambil ponselnya yang berada di saku celananya. Iya celana, Amber ke sekolah menggunakan celana.
Personal Chat with Taeyong
[LINE]
06.45
Amber : Yong, ada info bagus
ReadTaeyong : Naon?
Amber : Tiffany kangen sama Mingyu. Bilangin gih
Taeyong : Siap, kang
Taeyong : Nanti saya suruh Mingyu ngechat Tiffany yaAmber : Siap
Read***
[4 April 2019]
Typo adalah seni.
![](https://img.wattpad.com/cover/79927561-288-k63330.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Simple 🍃 Kim Mingyu ✔️
FanfictionDalam hidupnya, Mingyu hanya butuh 4 hal. Keluarga, traveling, fotografi dan Tiffany. ➖ KIM MINGYU'S BOOK ➖ #stradaseries #17series Note: Dapat dibaca tanpa harus membaca series lainnya. © copyright 2016 by junwookshi Highest rank #23 in short stor...