.Dua.

42.6K 1.6K 16
                                    

Sesampainya di dapur adrian langsung menarik kursi dihadapan nadira
"enak juga ya gini ternyata ,coba aja dari dulu-dulu gue gini "

Nadira mendesis "yah ,kalo gitu mah lo yang keenakan bego "

"ngga boleh lo ngomong gitu ke gue,biar nakal-nakal gini ,gue ini imam lo sekarang jadi jelas gue harus lah mengarahkan lo ke jalan yang benar "jelas adrian dengan senyum sumringah nya "kece banget gak sih gue "dengan senyum yang belum luntur

"Semerdeka lu aja ,tuh dimakan ntar kelaperan gue yang ribet "nadira sambil menyodorkan piring makan kepada adrian
"iya sayang kuhhh"cakap adrian sambil berlaga ala banci di pinggir jalan

Melihat itu tawa nadira langsung pecah
"ngga nyangka gue di balik kelakuan lo yang suka berantem itu ,ternyata lo punya jiwa lekong yang tersembunyi juga ya "

"gue ngga gitu ko "

"tapi gue liat kenyataan nya "kata nadira sambil menjulurkan lidah nya lalu pergi menaruh piring di atas wastafel

"kalo udah selesai piring nya taroh sini gue males bergerak ke meja makan lagi "teriak nadira

Adrian mengumpat frustasi"arghhh salah apa gue punya bini gini"

**
"yan"
"paan"
"gue tidur dimana?,gue udah ngantuk nih "

Adrian menepuk sofa yang ada disebelahnya ,menginstruksikan nadira agar duduk "duduk disini aja dulu temenin gue movie marathon dulu gue males sendiri ,nanti kalo lo ketiduran gue gendong lo kekamar "

"yehh itu mah mau nya elu "cibir Nadira "bilang aja lo mau pegang gue yakan ?"kata nadira mengintimidasi dengan mengancungkan jari di depan wajah Adrian

"gue juga kalo pegang cewe pilih-pilih ko, lebih bermanfaat gue pegang si ariana grande dari pada elo "balas Adrian tidak mau kalah

"emang cewe ada yang mau dipegang sama lo "

"jelas ada lah secara gue ini punya ikatan darah sama kaka gue Carlie puth yang sekarang lagi tenar-tenarnya "

Lalu Nadira duduk di sebelah Adrian
"iya-in aja biar seneng "balas Nadira pelan tapi masih terdengar oleh Adrian
"ya harus lah "

***

"Gue mandi duluan"

"ngga bisa gue duluan , remember yan ladies first "

"gue laki lo sekarang ,jadi lo harus menuruti perintah gue "

"kagak bisa gue ,pokonya gue duluan "

"oke lah lo duluan,gue harus ngalah sama cewe "

"nah gitu dong,tambah cakep kan lo jadinya "

"kalo ada mau nya aja "

Pagi-pagi mereka sudah diributkan dengan pertengkaran-pertengkaran kecil seperti tadih mereka berebut kamar mandi

"Woy Nadira ,baju gue udah disiapin belum ?" Teriak adrian dari dalam kamar mandi

Mendengar itu Nadira yang sedang memasak nasi goreng untuk sarapan itu , langsung melepas pisau yang sedang ia gunakan untuk meracik bawang merah " Harus banget ya gue yang nyiapin "

Mendengar jawaban Nadira,Adrian pun berteriak lagi" jelas dong lo kan bini gue jadi lo harus nyiapin semua keperluan gue"

Nadira mendesis " Iya iya "

**
Setelah sekitar 20menit Adrian Berkutat di kamar mandi sekarang keluarlah ia dari kamar mandi

Melihat Adrian sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk barcalona nya Nadira yang sedang menata piring dimeja makan itu berucap " Seragam lo udah gue siapin gue taruh di atas ranjang , udah kaya cewe aja mandi lama bener "

Setelah selesai mandi dan berpakaian Seragam Nadira segera menuju meja makan untuk sarapan ,setelah sampai di meja makan Nadira malah mendapati Adrian yang memainkan handphone nya sambil memasukan kacang dari dalam toples ke mulutnya

Nadira mengeleng-geleng kan kepala nya "Kenapa lo ngga makan sarapan nya ?"

Spontan Adrian langsung menaruh handphone nya di atas meja makan
"ngagetin aja sih "

Nadira berkacak pinggang "kenapa lo ngga makan sarapan nya?"

Adrian menyengir "hehe gue kan nungguin lo "

Nadira menarik kursi yang berada di hadapan Adrian "Yaudah cepetan makan ntar telat kesekolah "

"ternyata masakan lo enak juga ya "Adrian sambil memasukan sendok ke dalam mulutnya

Nadira tersenyum lebar "makasih Adrian, lo adalah orang ke 101 yang bilang kaya gitu "

**
Setelah Adrian memakirkan mobilnya di parkiran sekolah yang berada di samping sekolah ,Nadira yang tadinya ingin turun ,mengurungkan niat nya karna melihat Adrian yang sedang menggulung tangan baju nya

Nadira menghembuskan nafasnya lalu menurunkan gulungan tangan baju Adrian "Bisa lebih rapi sedikit gak sih "

Lalu Nadira merogoh tas sekolahnya dan mengeluarkan sisir dari tas tersebut dan mulai merapikan rambut Adrian
"Gini kan lebih ganteng "sambil menunjukan cermin kecil di hadapan Adrian

Adrian tersenyum "Mama gue aja ngga pernah gini "

*flashback*

"Mah sisirin rambut adrian dong abisnya dari tadih adrian sisir sendiri ngga pernah rapi "pinta adrian kecil pada Rosi ibunya

"adrian liat ngga sih mama sekarang lagi sibuk "ujar sang ibu tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya tak peduli ,lalu beberapa saat sang ibu berteriak " pah kesini sebentar "

Memdengar teriakan itu ayah adrian pun langsung mendatanginya
"Ada apa ? "tanyanya

"tuh sisirin rambut anakmu ,aku lagi sibuk ngga punya waktu "sinis sang ibu

"aku juga sibuk , lagi pula itu kan tugas kamu sebagai istri "balas sang ayah tak kalah sinis

"aku tuh capek ,aku kerja aku masak ,aku bersihin rumah semuanya aku "teriak sang ibu

Adrian benci ,benci ayahnya,benci ibunya ,benci segala pertengkaran yang mereka ciptakan

*flashback end"

"woy kenapa ngelamun lo ?"Sambil menjentikan jarinya dihadapan adrian
Adrian terkejut "eh gue ngga pa..pa kok"

Nadira hendak keluar dari mobil namun segera ditahan oleh adrian
"belajar yang bener ya ,jangan kaya gue "

Nadira tersenyum "siip" dengan menunjukan ibu jarinya

Nadyayudi.

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang