Kukira bahagai hanya kata semu belaka
Tapi setelah mengenalnya ku tahu bahwa bahagia itu benar-benar ada. -Nadira Adriani Putri***
Pusat perbelanjaan di kota ini memang sedang ramai-ramainya sekarang karna merupakan hari libur, sehingga banyak orang mengunjungi tempat ini, tak lepas juga Nadira dan Adrian, di sela-sela kesibukanya sekarang sebagai seorang CEO muda yang baru, Adrian masih selalu menyisihkan waktu untuk Nadira dan dua calon anaknya, seperti sekarang Adrian mengajak Nadira untuk membeli sebagian
barang untuk persiapan anak mereka nanti, Nadira sangat antusias untuk itu. memang jiwa keibuaan sudah tidak bisa didustakan.
saking antusias nya Nadira, ia langsung menarik Adrian ke arah barat gedung untuk mendatangi toko yang menjual berbagai macam perlengkapan bayi.Nadira memang sudah mengincar toko itu, dari waktu ia menemani Sasa ke pusat perbelanjaan ini, perlengkapan bayi di toko itu sangat mencuri perhatian Nadira, terlebih ketika ia melihat troly rangkap dua yang dikhusus kan untuk anak kembar.
"Loh, ko ngga ada troly nya?"
Entah bagaimana Nadira tidak tahu Troly bayi yang diincar nya itu sudah tidak ada ditempat saat ia melihat troly itu pertama kali.
"Mbak, troly khusus anak kembar yang kemarin disini udah ga ada ya?" tanya Nadira kepada salah satu penjaga toko yang sedang menyusun sepatu anak perempuan di atas meja agar terlihat oleh pengunjung.
Pegawai itu berbalik "Oh, troly itu ya mba, mbak kelamaan si dateng nya keburu dibeli orang kmaren mbak." ucap pegawai toko perlengkapan bayi itu
Nadira merengut cemberut troly yang diincarnya itu sudah dibeli orang lain, jika tahu akan seperti ini Nadira pasti akan mengajak Adrian mulain kemarin-kemarin kesini, namun ini sudah terjadi Nadira pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sekarang mungkin semangatnya sudah menurun untuk mencari perlengkapan bayi. Hanya karna troly itu, ck Nadira memang benar-benar aneh.
"Gausah cemberut gitu, masih bisa cari yang lain juga." Adrian mulai berbicara karna sedari tadi hanya diam sambil mengedarkan matanya kesekeliling toko.
"Tapi maunya yang itu Yan."
"Udah-udah cari yang lain aja, masih banyak ko yang bagus."
"Iya-iya." Nadira pun dengan pasrah mengikuti saja apa keinginan Adrian.
***
"Nah itu bagus tuh Ra." kata Adrian menunjuk troly berwarna merah marron dengan motif kartun beruang Teddybear
"Iya Yan, bagus." Kata Nadira Antusias lalu berlari kecil menuju toko yang menjual troly yang ditunjuk Adrian tadi.
"Eh Ra, gausah lari dong biasa aja kek orang baru liat troly aja." Omel Adrian pada Nadira.
"Biarin." Lalu Nadira menjulurkan lidah nya kearah wajah Adrian
Sesampainya ditoko itu Adrian dan Nadira langsung menanyakannya kepada sang penjaga toko.
"ini cuma satu ya mbak ?" kata Adrian sambil melihat detail troly merah marron itu.
"Kalo ngga salah ada Mas, tunggu ya saya cek seberntar ke belakang." kata pegawai toko lalu meninggalkan Nadira dan Adrian
Menunggu sang pegawai mengambil troly ke gudang Adrian lebih memilih mengambil ponsel dari saku celana nya, tangan nya tergerak untuk melihat beberapa foto candid Nadira
Lalu mengupload salah satu nya ke akun instagram miliknya.

adrianleonardp Best women in the world after my mom. @nadira.aputri
Caption yang sederhana memang namun entah kenapa, Adrian sangat menyukai caption yang ia tulis hingga membuat nya membaca caption itu berulang-ulang kali lalu di detik berikutnya ia tertawa cekikikan sendiri.
"Maaf Mas, ini troly nya." kata pegawai itu sudah keluar dari gudang sambil mendorong troly dengan motif sama seperti tadi namun berwarna coklat muda.
Adrian lalu mendongakan kepala mengalihkan pandangan yang tadi ia fokuskan ke handphone, lalu kini fokus pada troly coklat muda dihadapannya "Ra, coba sini deh, "Kata Adrian sambil melambai-lambai kan tangan ke arah Nadira "Ini bagus."
Nadira dengan antusias nya pun menghampiri Adrian. "Eh iya, udah Yan, yang ini aja."
Adrian mengangguk-angguk memberi tanda bahwa ia mengenyetujui ucapan Nadira.
"Mbak, saya ambil yang ini sama yang maroon tadi."
"Baik Mas, saya siapkan dulu ya."
***
Taman di tengah ini mungkin tempat favorite untuk Nadira dan Adrian, namun kali ini mereka bukan duduk di pinggiran jembatan kayu kecil dengan kaki yang terjuntai kebawah, melainkan di sebuah kursi yang dirangkai dengan bahan jati, disini Adrian memandang sekeliling taman yang hanya sedang sunyi ini, maklum karna hari ini merupakan hari sekolah dan juga hari kerja karna itulah taman ini sepi sekarang, lalu Adrian? Ia malas kekantor hari ini jadi Ia lebih memilih membolos ke kantor, untuk menghabiskan waktunya dengan Nadira.
Laipn halnya dengan Nadira perempuan itu merebahkan kepalanya di atas paha Adrian, memandangi wajah laki-laki itu sepuasnya dengan sebelah tangan mengusap tekuk Adrian dan sebelahnya lagi mengusap tiap inci wajah Adrian, jangan tanyakan mengapa Nadira seperti ini, Adrian merupakan candu bagi Nadira, bersama Adrian dapat membuatnya gila, namun berpisah dari Adrian dapat membuatnya lebih gila, Nadira tidak tahu apa yang mata Adrian pancarkan sehingga saat beradu tatap Ia pasti akan selalu kalah dengan mata hitam legam yang Adrian miliki, Nadira tidak tahu apa yang Adrian getarkan ke hatinya sehingga saat bersama Adrian Nadira merasa dunianya luluh seketika itu juga, and the last Nadira tidak pernah tahu jenis narkotika yang bagaimana yang terkandung dalam setiap ucapan yang Adrian berikan padanya, yang selalu membuat nya seakan terbang melayang ke Angkasa.
"Aduhh, sakit bego."begitulah rintihan Nadira saat jarinya digigit oleh Adrian
"Lagian kamu tangannya nakal, gemes kan akunya." jelas saja Adrian gemas karna sedari tadi jari Nadira mengusap permukaan wajah nya terutama di bagian bibir.
Nadira langsung bangun dari tiduran nya di atas paha Adrian dan langsung mentap Adrian dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "sorry?, kamu?"
Adrian mengangguk
"Iya kamu, emang kenapa kalo aku ngomong pake kamu, salah?"
"Eh, nggak ko engga cuma bingung aja biasanya kan pake lo-gue ko trus sekarang pake aku-kamu." Nadira denga cepat menyanggah pernyataan Adrian, Bukanya apa Nadira hanya bingung karna biasanya kan ia dan Adrian selalu berbicara dengan lo-gue lalu sekarang Adrian berbicara dengan aku-kamu, dan itu sangat tidak familiar di telinganya.
Adrian menangkuo wajah Nadira dengan kedua tanganya, agar Adrian dapat melihat wajah Nadira sepenuhnya. "Hey dengerin aku, usia kandungan kamu tuh udah masuk bulan ke tujuh, dan kita masih bicara dengan bahasa kaya gitu, kita harus contohin yang baik buat mereka nanti Ra, jadi berhenti ya ngomong pake lo-gue, pake aku-kamu aja ya Ra."
Tanpa menunggu apa-apa lagi Nadira langsung menghamburkan dirinya kedalam pelukan Adrian, dengan postur tubuh Adrian yang lumayan lebih besar dari Nadira dapat membuat Nadira leluasa menyandarkan kepala nya di dada bidang Adrian. "Makasih Yan, makasih karna kamu udah mau jalani semua ini bareng aku, makasih karna kamu ngga lari dari tanggung jawab waktu tau kalo aku hamil, makasih untuk waktu yang sangat berarti untukku, makasih karna kamu selalu mentingin kepentingan ku diatas segalanya, you're my hero and my love for me and for them."
***
Ini udah lama selesai sebenarnya tapi berhubung author baru punya kuota baru lah di updateGue minta saran ya, kalo cerita ini masih kurang atau gimana biar bisa gue revisi ntar.
Saran nya bisa diwork atau langsung di komen aja ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen FictionIni bukan seperti kisah percintaan anak remaja di teenfic lainya, tapi ini tentang dua anak remaja yang terjebak dalam satu kejadian yang membuat satu nyawa hadir dalam hidup mereka Highest rank : 58 in teenfiction(30-04-2017) ...