.Sebelas.

25K 1.2K 70
                                    

Handphone Nadira berdering, terdapat satu notif pesan, dan nama Sasa tertera disana. "Lama ngga ngubungin nih anak."

Sasa aja : Bunmud

Nadira sengaja menamakan kontak Sasa seperti karna memang nama lengkap Sasa hanya terdiri dari empat huruf yaitu S.A.S.A. Nadira tidak tahu,
apa Mama dan Papa Sasa terlalu pendek akal atau memang terlalu malas memberi nama kepada anak semata wayang mereka itu sampai hanya memberi nama yang hanya terdiri dari empat huruf itu.

Setelah Nadira mengetikan balasan kepada Sasa, ia meneka tombol send yang berada di pojok kanan bawah.

Nadira Putri : minta di tabok incess ya lo

Sasa aja : lo tuh bukan incess lagi

Nadira Putri : yaudah queen aja.

Sasa aja : gak lucu

Nadira Putri : dilucuin aja

Sasa aja : gak mau gimana

Nadira Putri : berati udah rusak

Sasa aja : apaan cobak

Nadira Putri : gk pp, ada apaan sih

Sasa aja : ngemall yuk bun

Nadira Putri : lo bayarin gue mau aja
Sasa aja : biasanya kan lo yang bayarin

Nadira Putri : belajar hemat by Adrian Putra Leonard

Sasa aja : oke. gue bayarin ntar gue tagih ama Adrian

Nadira Putri : itu namanya hutang

Sasa aja : ya emg hutang gue kan gk mau ngasih cuma2

Nadira Putri : kalo gitu gk mau gue

Sasa aja : iyadeh dengan sangat sangat terpaksa gue bakal bayarin lo

Nadira Putri : Jemput ke apart

Sasa aja : one hour angain gue kesana

Ini sudah menjadi kebiasaan Sasa dan Nadira, jika ada waktu luang Ia dan Sasa akan pergi ke mall hanya untuk menghilangkan kejenuhan.

***

"Assalamualaikum."

Suara itu berasal dari pintu, Nadira yakin itu adalah Sasa, Segera Nadira melangkahkan kakinya menuju pintu setelah membuka pintu, Benar saja itu adalah Sasa.

"Waalaikums---bener-bener nih anak."

Belum selesai Nadira membalas salam Sasa sudah masuk saja seenaknya.

"Bisa ngga sih lo jangan jadi gembel kelaperan gini?" gumam Nadira pada Sasa yang sudah mencelonong masuk
ke dapurnya dan duduk di salah satu kursi yang berada di meja makannya dengan mulut bersumpal wafer coklat kesukaan Adrian.

"gak bisa, udah tradisi."

"mana ada ada tradisi gituan lo nya aja yang ngarang sendiri."

"gak percaya gak usah." Sasa mengedikkan bahunya ke atas,

"Itu apaan, lucu banget sih." Sasa berujur ketika matanya lensa menakap sesuatu yang tertempel pada kulkas.

"Foto." jawab Nadira singkat

"Siapa kok gak jelas gitu?" Sasa yang penasaran pun berjalan ke arah pojok dimana kulkas berada.

"Anak gue."

"Anak lo?"

Nadira mengangguk

"Dua?"

Nadira mengangguk lagi

Young ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang