Handphone Nadira berdering, terdapat satu notif pesan, dan nama Sasa tertera disana. "Lama ngga ngubungin nih anak."
Sasa aja : Bunmud
Nadira sengaja menamakan kontak Sasa seperti karna memang nama lengkap Sasa hanya terdiri dari empat huruf yaitu S.A.S.A. Nadira tidak tahu,
apa Mama dan Papa Sasa terlalu pendek akal atau memang terlalu malas memberi nama kepada anak semata wayang mereka itu sampai hanya memberi nama yang hanya terdiri dari empat huruf itu.Setelah Nadira mengetikan balasan kepada Sasa, ia meneka tombol send yang berada di pojok kanan bawah.
Nadira Putri : minta di tabok incess ya lo
Sasa aja : lo tuh bukan incess lagi
Nadira Putri : yaudah queen aja.
Sasa aja : gak lucu
Nadira Putri : dilucuin aja
Sasa aja : gak mau gimana
Nadira Putri : berati udah rusak
Sasa aja : apaan cobak
Nadira Putri : gk pp, ada apaan sih
Sasa aja : ngemall yuk bun
Nadira Putri : lo bayarin gue mau aja
Sasa aja : biasanya kan lo yang bayarinNadira Putri : belajar hemat by Adrian Putra Leonard
Sasa aja : oke. gue bayarin ntar gue tagih ama Adrian
Nadira Putri : itu namanya hutang
Sasa aja : ya emg hutang gue kan gk mau ngasih cuma2
Nadira Putri : kalo gitu gk mau gue
Sasa aja : iyadeh dengan sangat sangat terpaksa gue bakal bayarin lo
Nadira Putri : Jemput ke apart
Sasa aja : one hour angain gue kesana
Ini sudah menjadi kebiasaan Sasa dan Nadira, jika ada waktu luang Ia dan Sasa akan pergi ke mall hanya untuk menghilangkan kejenuhan.
***
"Assalamualaikum."
Suara itu berasal dari pintu, Nadira yakin itu adalah Sasa, Segera Nadira melangkahkan kakinya menuju pintu setelah membuka pintu, Benar saja itu adalah Sasa.
"Waalaikums---bener-bener nih anak."
Belum selesai Nadira membalas salam Sasa sudah masuk saja seenaknya.
"Bisa ngga sih lo jangan jadi gembel kelaperan gini?" gumam Nadira pada Sasa yang sudah mencelonong masuk
ke dapurnya dan duduk di salah satu kursi yang berada di meja makannya dengan mulut bersumpal wafer coklat kesukaan Adrian."gak bisa, udah tradisi."
"mana ada ada tradisi gituan lo nya aja yang ngarang sendiri."
"gak percaya gak usah." Sasa mengedikkan bahunya ke atas,
"Itu apaan, lucu banget sih." Sasa berujur ketika matanya lensa menakap sesuatu yang tertempel pada kulkas.
"Foto." jawab Nadira singkat
"Siapa kok gak jelas gitu?" Sasa yang penasaran pun berjalan ke arah pojok dimana kulkas berada.
"Anak gue."
"Anak lo?"
Nadira mengangguk
"Dua?"
Nadira mengangguk lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Parents
Teen FictionIni bukan seperti kisah percintaan anak remaja di teenfic lainya, tapi ini tentang dua anak remaja yang terjebak dalam satu kejadian yang membuat satu nyawa hadir dalam hidup mereka Highest rank : 58 in teenfiction(30-04-2017) ...