Ga? Kamu apa kabar? Aku pikir kamu selalu baik-baik saja di sana, semoga ya. Aku yakin, kamu pasti sulit mengenalku, aku Lintang. Wajahku memang berubah setelah pubertas, bukan perempuan jangkung yang kurus seperti tiang berjalan, dulu. Lelucon lama, Ga.
Aku mendaftar studi baru ku di Amerika. Terkejut, Ga? Aku pikir tidak, kamu mengenalku sebagai siswa yang pandai meski susah memilih dua pilihan. Aku dengar kamu juga berada di Jerman, aku mendengarnya dari Reza. Ah ya! Dia juga berkata bahwa kamu mengambil studi musik gitar di sana. Great, Ga. Aku bangga sama kamu.
Dari awal kita ketemu, Ga, sampai kita berpisah. Mungkin itu perjalanan hidup yang tragis, percaya? Terima atau tidak tapi itu kenyataannya. Takdir membalikkan segalanya, dan janji-janji kita dahulu, Ga? Kurasa kita dahulu memang masih anak-anak, lupakan, Ga. Tapi, hati tak pernah salah memilih tempat ia kembali, bukan? Dan aku berfikir dahulu kaulah tempat hati ini kembali, Ga. Tapi, mungkin kini, itu cuma harapan yang pupus.
Jodohmu ada di sana, Ga. Cari dia, sebelum kamu berfikir bahwa aku masih mengharapkanmu, meski kenyataannya memang seperti itu. Tapi, aku tak mau, Ga. Aku tak mau hati ini semakin tergores luka yang menyebabkan perih setiap harinya. Selamat tinggal, Ga, kamu masih yang terbaik.
Lintang Centaurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe, Is Not You
Teen FictionJadi, hal apa yang akan kembali menghangatkan ku? Hal apa yang akan kembali membuatku kembali tersenyum saat waktu mengutuk kesendirianku, saat kita berjauhan.