[#2] Masalah yang Biasa Menyebabkan Cerita Berhenti di Tengah Jalan

3.2K 389 50
                                    


[Masalah yang Biasa Menyebabkan Cerita Berhenti di Tengah Jalan, Beserta Cara untuk Menanganinya]

(Part 2)

Req by : CHH

Nah, ini kelanjutan yang kemaren ya, Fraws :3 Semoga bermanfaat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nah, ini kelanjutan yang kemaren ya, Fraws :3 Semoga bermanfaat!

~

6. Tidak Tahu Kalimat Apa yang akan ditulis

Well, mungkin kalian harus lebih sering buka KBBI :v

Atau, kalian juga bisa melakukan hal-hal berikut:

• Tinggalkan ceritamu selama lebih dari sehari.

Sha tidak menyuruhmu berhenti, percayalah, ini akan membantumu membuat kalimat baru. Main game! Regangkan tubuh! Olahraga! Bantu orangtua!

Lalu, kembali dan baca naskahmu pada 5 paragraf terakhir.

Terdengar bodoh? Tidak!

Coba saja! Sha berani jamin kalau ini akan berhasil.

• Hapus beberapa paragraf sebelumnya

Mungkin kamu menulis paragraf yang bikin kamu tidak bisa melanjutkan kalimat selanjutnya. Hapus beberapa paragraf, tulis paragraf baru (pastikan paragrafnya berbeda).

Atau, buat dokumen baru, lalu copy bagian tertentu dan simpan.

Jadi, kalau kamu merasa tidak enak dengan paragraf baru, kamu tinggal menggunakan paragraf lama yang dibuat tadi!

Mudah, kan?

• Coba mulai bagian lainnya

Bagian lainnya? Memang ada bagian lainnya?

Tentu saja ada.

Biasanya kamu mengetik dari awal ke akhir, kan? (iya aja deh)

Nah, coba tulis konfliknya dulu. Tulis adegan pertarungannya dulu. Adegan patah hatinya dulu, atau adegan paling penting dulu.

Setelah itu, kamu jahit menjadi satu dengan
kalimat-kalimat karanganmu.

Memusingkan? Tidak jika plot-mu benar-benar telah didesain sedemikian rupa!

7. Menjadi editor yang kejam terhadap diri sendiri

Tahukah kamu? Ternyata disadari atau tidak, dirimu sendirilah sebenarnya yang paling berperan dalam kegagalan anda menjadi seorang penulis.

Betapa tidak, kadang-kadang kamu sudah menghakimi tulisanmu sendiri, sehingga membuat dirimu merasa terpojok karena telah dihakimi oleh dirimu sendiri (oke, kalimat ini agak berbelit :'v)

Kamu sebenarnya sudah bertindak sebagai seorang editor yang kejam, bahkan lebih kejam dari editor yang sesungguhnya.

Mau bukti?

FreakbutAwesome : Not A Writing TipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang