[Kenali dan Cintai Tokohmu]
Salah seorang kenalan Sha pernah bilang, kalau kamu kurang berhasrat untuk melanjutkan cerita, dan menelantarkannya begitu saja, berarti kamu tidak benar-benar mencintai tokoh buatanmu dalam cerita tersebut.
Kalau kamu kenal, dan mencintai karakter fiksi buatanmu itu, maka kamu tak akan tega menelantarkannya begitu saja :')
Salah satu unsur intrinsik cerita fiksi adalah tokoh, tentu keberadaan unsur ini tidak dapat tidak dihilangkan. Harus ada. Ibarat pewayangan, tokoh ini adalah wayangnya dan dalang adalah penulisnya. Ibarat perusahaan, tokoh tokoh ini adalah karyawan dan manajernya adalah penulis.
Tokoh-tokoh bergerak atas kendali penulis, membangun kesatuan cerita yang utuh
bersama unsur intriksik lainnya.Meski hanya satu unsur,namun jangan salah, unsur ini selain memang harus ada, keberadaannya juga ikut menunjang terhadap keberhasilan penulisan cerita secara keseluruhan. Sebab, baik buruknya cerita ternyata juga sangat dipengaruhi oleh pemunculan tokoh.
Cerita yang baik adalah yang mampu menghadirkan tokoh yang kuat dalam karakter dan dengan mudah dibedakan antar-tokoh yang ada dalam cerita.
Adalah "kegagalan" ketika penulis tidak berhasil menuliskan tokoh yang berbeda, artinya, tidak ada kecirian khusus pada satu tokoh dan cenderung sama tindak-tanduk dan karakteristik tokoh-tokoh di dalamnya.
Benar sekali. Tokoh akan memberi imbas yang luar biasa kepada pembaca. Meski komunikasi yang terjalin antara penulis dan pembaca, satu arah.
Penulis seringkali banyak mempengaruhi pembaca, salah satunya dari penciptaan karakter tokoh.
Oleh karena itu kita perlu membangun tokoh, menjadikannya karakter yang patut dipelajari oleh pembaca. Baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis idealnya kita ciptakan dengan kematangan, sehingga pembaca bukan hanya mengidolakan tokoh protagonis namun juga bisa belajar banyak dari tokoh antagonis.
Ya, kita harus membangun tokoh itu menjadi karakter yang kuat.
Nah, untuk membangun tokoh dengan kuat, maka ada hal yang perlu diperhatikan seperti yang saya rangkum dalam poin-poin berikut.
Unsur dasar identitas tokoh fiksi:
1. PROFESI
- Apakah guru, dosen, pengacara, dokter, pilot, model, artis, wartawan, gubernur, walikota, PSK, ulama, tokoh masyarakat, dan seterusnya.
2. PENDIDIKAN
- Tidak berpendidikan
- Berpendidikan: SD, SMP, SMA, Sarjana, Pascasarjana, Doktor, Profesor.3. USIA
- Anak anak
- Remaja
- Dewasa
- Tua4. HOBI
KAMU SEDANG MEMBACA
FreakbutAwesome : Not A Writing Tips
Non-FictionSeperti judulnya, buku ini berisi tips dalam menulis, beberapa info tentang kepenulisan, dan ... hm ... mungkin juga curcolan gaje/? Tapi, jangan sepenuhnya percaya dan berpatokan kepada isi buku ini ya, karena isi buku ini belum teruji kebenarannya...