[Si Fabel Yang Lovable]
Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Nah, Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Karakter binatang pada Fabel ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri.
Biasanya sih ya, Fabel digunakan sebagai cerita untuk anak-anak. Selain menghibur, pesan moral di dalamnya juga diharapkan dapat membentuk karakter anak menjadi lebih baik.
Menurut Sha pribadi, entah kenapa, membaca atau menulis Fabel ini terasa menyenangkan, haha. Sha juga suka mantengin televisi buat nonton animasi 'Pada Jaman Dahulu' :v
Nah, buat yang masih bingung, berikut Sha berikan contoh Fabel pendek hasil ngubek-ngubek Mbah Gugel :
———
Kupu-Kupu Berhati Mulia
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah, ada seekor Semut yang sedang berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia, karena akhirnya dapat menyusuri taman kesayangannya.
Sang Semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Beberapa dari mereka balas menyapa, namun tak sedikit juga yang memalingkan muka. Ya, Semut punya image buruk bagi sebagian besar binatang di Taman.
Semut terkenal sombong dan suka merendahkan binatang lain. Seperti sekarang, saat Semut melihat sebuah Kepompong di atas pohon, Semut langsung saja mengejek,
“Hei, Kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa bergantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang Semut lalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka, dan kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Besar kepala, Semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat.
Si Kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Tak mendapatkan reaksi yang berarti, Semut akhirnya melenggang pergi, meninggalkan Kepompong sendiri.
Pada suatu pagi yang lain, Semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.
Lumpur yang licin membuat Semut tergelincir ke dalam lumpur. Semut hampir tenggelam dalam genangan itu.
Sambil berusaha naik ke permukaan, Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan, “Tolong, bantu aku! Aku akan tenggelam, tolong!"
Untunglah saat itu ada seekor Kupu-kupu yang terbang melintas.
Kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah Semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan berusaha mengangkatmu!”
Semut memegang erat ranting yang diberikan Kupu-kupu. Tepat seperti ucapannya tadi, Kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkan Semut di tempat yang lebih aman.
"Terima kasih, Kupu-kupu. Aku pasti mati konyol jika tak ada dirimu."
Semut memuji Kupu-kupu sebagai binatang yang hebat, dan terus-terusan berterima kasih padanya.
Mendengar pujian itu, Kupu-kupu berkata kepada Semut, “Aku adalah kepompong yang pernah kauejek,” katanya.
Semut terpaku.
Ternyata, Kepompong yang dulu Semut ejek lah yang sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya, Semut berjanji kepada Kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina binatang lain lagi.
"Aku akan menjadi hewan yang lebih baik," ujar Semut, menutupi rasa malunya.
Kupu-kupu tersenyum maklum, kemudian dia kembali terbang dengan sayap indah yang ia punya.
———
Bagaimana? Sudah berminat untuk mulai menulis Fabel? :3
Salam,
Sha Hyderia
[Cr : http://www.materikelas.com/2016/02/teks-cerita-fabel-pengertian-struktur.html?m=1 dan beberapa editan dari Sha]
KAMU SEDANG MEMBACA
FreakbutAwesome : Not A Writing Tips
Non-FictionSeperti judulnya, buku ini berisi tips dalam menulis, beberapa info tentang kepenulisan, dan ... hm ... mungkin juga curcolan gaje/? Tapi, jangan sepenuhnya percaya dan berpatokan kepada isi buku ini ya, karena isi buku ini belum teruji kebenarannya...