Maafin Ayah

30.6K 1.1K 25
                                    

Oke, ekhm, gue bakalan maafin dian, eh?! Gak gak.

Gue yang bakalan minta maaf..

Bener kata oskar dan fadzly..
Itu anak gue, pasti anak gue.

Lagian gue kenapa sih?
Kemana akal sehat gue waktu itu?!

Gue emang bodoh.

Pikir Ridho, dan ia pun berjalan masuk ke rumah. Rencananya, Ia akan menghampiri Dian yang sedang menenangkan diri di kamar.

Namun, saat ia masuk, ia tidak menemukan tanda tanda kehadiran Dian di dalam rumah.

"Didi.." ucap Ridho dan membuka pintu rumah satu persatu.

Ridho sudah mencari ke seluruh ruangan, namun Dian tak kunjung ketemu. Akibat panik, ia pun sempat tersandung kaki kasur dan terduduk di kasur lalu melihat secarik kertas.

Hai Dodo...
Kalau lo baca ini..
Mungkin gue udah pergi dengan anak kita, ups...
Bukan anak lo ya?! Bener kan?! Maaf gue lupa... 

Gue gak lari dari masalah kok..
Gue cuma butuh ketenangan yang gue gak dapet disini...
Lo tau?! Awalnya juga gue gak percaya...

Tapi ini kenyataannya..
Lo hidup untuk kenyataan bukan mimpi dan khayalan...

Dan intinya, gue pamit ya...
Maafin gue yang salah dimata lo..

Btw, ada salam...
Dari anak kita, ups- anak gue..

Barraents.

"Diandra" gumam Ridho dan meremas rambutnya.

Ridho pun segera menelpon seseorang.

"Cepat cari kemana Ny.Dirgantara pergi!"

"..."

"Aku tidak perduli! Besok, kau antarkan ke ruanganku!!"

Dan telpon pun terputus. siapa lagi kalau bukan axel.

"Didi, gue minta maaf" ucap Ridho dan memejamkan matanya karena air matanya hampir keluar.

....

Esoknya, Ridho pun turun ke bawah untuk sarapan. Ia berjalan seraya mengancingkan kemejanya dan berkata, "Didi sarapan gue uda--" ucapan Ridho terhenti saat ia menyadari bahwa Dian tidak ada.

Ia pun pergi ke kantor dengan perut kosong.

Tak lama setelah ia sampai, ia langsung menuju ruangannya menunggu Axel.

Tak lama, pintu diketuk dan masuklah Axel.

"Selamat pa--"

"Cepat beritahu aku apa yang kau dapatkan"

"Baiklah, Kemarin Ny.Dirgantara pergi menggunakan Jasa taxi pribadi. Dan ia berhenti di sebuah supermarket. Ia masuk ke sebuah lorong yang tidak bisa dilacak lagi radiusnya oleh CCTV. Namun, pagi pagi sekali, terdapat laporan bahwa ada penarikan uang sebesar 25jt dan diketahui bahwa ATM tersebut sudah Nonaktif. Ada kemungkinan Ny.Dirgantara masih berada di dalam kota." ucap Axel menjelaskan.

"Baiklah, suruh orang orang kita melacak keberadaannya. Tutup semua jalur ke luar kota!!" ucap Ridho dan axel pun mengangguk.

Tak lama setelah Axel keluar, datanglah 2 curut kebanggaan mereka sendiri, siapa lagi kalau bukan Oskar dan Fadzly.

"Lo kenapa berantakan banget?!" tanya Fadzly

"Tanggal tua paling!" ucap Oskar.

"Lo minta ditempeleng ya!!" ucap Ridho.

"Ya lagian kenapa sih?! Itu Axel ngapain kesini.. Biasanya kalau dia udah kesini itu ada masalah penting" ucap Oskar.

"Ya gitu. Istri gue ngilang.. .." ucap Ridho

"Ngilang atau memang pergi?!" selidik Fadzly.

"Ck! Kenapa gue gak bisa boong dikit sama kalian sih?!"

"Karena hati kita sudah bersatu" ucap Oskar dengan mimik menjijikan.

"Geli gue mah!" ucap Ridho.

"Gini ya, gue rasa dia emang sengaja pergi deh, dari mulai sifat lo, lo tau kan?! Kalau bumil itu lagi labil labil banget emosinya" ucap Oskar

"Ya lagian lo sih gitu" ucap Fadzly

"Ya gue kan masih bawaan sakit hati kali!!" ucap Ridho membela dirinya.

"Ada petunjuk?!" tanya Oskar

Dan Ridho pun mengangguk lalu berkata, "dia narik uang cash dari  kartu kredit sebanyak 25jt, pasti dia mau keluar kota atau negri." ucap Ridho.

"Haha, lo tau gak sih?! Pikiran lo masih pendek banget" ucap Fadzly dan tertawa pelan.

Mendengar itu, Oskar dan Ridho pun menautkan kedua alisnya tanda bingung.

"Lo kepikir gak sih?! Kebutuhan bumil itu apa?! Baju bumil, Susu Bumil, dll. Mungkin aja uang itu untuk kebutuhan tsb, bukan ke luar kota ataupun keluar negri. Dan... Gue saranin ya, terkadang, kita gak bisa liat nyamuk sebesar apapun di kuping kita sendiri, lo tau artinya?! Kadang lo nyari ke tempat yang  terlampau jauh padahal dia ada di depan mata lo" nasehat Fadzly

"Bener tuh. So, lo cari dia di tempat terdekat deh, bisa jadi ini cara dia untuk ngeliat sejauh mana lo berjuang buat dia" ucap Oskar.

Mendengar itu, Ridho pun mengangguk dan berkata, "gue bakalan cari dia kok, tenang aja. Btw, Rapat kapan ya?!"

Mendengar itu, Fadzly dan Oskar pun menepuk keras dahi mereka.

"Lo gak waras waras ya! Istri ilang, lo mikirin rapat!" ucap Oskar.

"Maen maen woy, mencairkan suasana" ucap Ridho.

Gimana cara gue ngebuktiinnya?!
Lo dimana sih Di...
Kenapa disaat gue mau perbaiki semuanya...
Disaat itu pula lo mempersulit semuanya..

Ridho terus berpikir kemana dia akan mencari Dian. Saat terlintas di benaknya wajah teman teman Dian. Ia pun mencari nomor Vale di handphonenya.

Kenapa ada?! Karena Dian pernah numpang menelpon waktu itu.

"Hello, Valeria disini, kalo mau pesen kfc, kamu salah orang"

"Hai, gu- gue Ridho, dan gue gak mau pesen kfc"

"O-em to the, ups maaf, kenapa?!"

"Apa di rumah lo ada Dian?!"

Mendengar Ridho berkata seperti itu pun, Vale tersenyum getir dan berkata,

"Yang suaminya gue apa lo?! Dasar brengsek!"

Tutt. Dan telpon pun terputus.

"ARGH!!" teriak Ridho frustasi.

Kamu sama bunda dimana sih?!
Ayah kangen...
Bilangin bundamu ayah nyesel..
Ayah udah salah..
Maafin ayah...

WYLM

"Atas nama siapa mba?!"

"Claudian Payne"

...

WYLM



When You Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang