"Lo harus tanggung jawab" ucap diandra
"lha?! kenapa harus gue?!" jawab Ridho
"karena ini semua gara gara lo, bodoh"
.
.
.
.
.
P.s : cerita di unpublish sementara, karena ada beberapa kesalahan. Akan di publish kembali secara bertahap :)
.
.
Step f...
Btw, mereka sudah tau bahwa yang menuker koper tsb adalah mom Ridho a.k.a mertua Dian.
"Gue kan udah pernah ngomong! Cari tu pakek mata bukan mulut!" ucap Ridho dan kembali menonton tv.
Dian pun mengacak ngacak kopernya dan menemukan piyama merah pendek kesukaannya.
"Waaa!! Mom emang tau kesukaan menantunya!!" teriak Dian.
"Jan teriak terika woy!!" ucap Ridho dan melempar bantal yang tadi di lempar Dian.
"Yeeee lu nyolot juga ya!!" ucap Dian dan kembali melempar bantal tadi.
Namun kali ini, Ridho dengan sigap menangkap bantal tsb dan menjulurkan lidahnya
"Wleee, gak kena!" ejek Ridho
"Au ah! Mau mandi gue! Gerah liat muka lo!" ucap Dian dan masuk kamar mandi.
"Bergairah donk lo ngeliat gue!!" teriak Ridho
"Dasar DODOL!!!" teriak Dian dari dalam kamar mandi. Tak lama, Dian pun keluar dan duduk di samping Ridho yang sedang duduk menonton tv dengan piyama merahpendeknya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ridho yg merasa sofa yang didudukinya bergoyang pun menoleh dan berdecak.
"Lo hobi banget goda iman gue ya?!" tanya Ridho
"Goda iman?! Maksudnya?!" tanya Dian lemot
Dian ini memang lemot tidak tepat waktu.
"Ck! Au ah! Mending gue mandi! Gerah!!" ucap Ridho dan berlalu untuk mandi.
"Kenapa sih?!" gumam Dian dan sesaat kemudian ia pun tersadar dan ntah kenapa tiba tiba pipinya terasa panas.
....
Malam telah tiba dan Dian bingung harus apa. Akhirnya, ia memutuskan untuk ke lantai bawah mansion ini yg terletak di bawah laut.
Ia pun disambut dengan ikan yang lalu lalang di antara dinding dinding kaca mansion tsb.