Part 7

16.6K 970 15
                                    

"Haruskahku ungkap yang ku rasa?
Bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang"
——————★—————————

(Namakamu) dan Iqbaal sedang berada diperjalanan untuk makan malam. Hanya ada keheningan di mobil,Iqbaal fokus menyetir,sedangkan (Namakamu) sibuk dengan ponselnya.

"Ekhem--" Suara bariton milik Iqbaal memecahkan keheningan

"Serius amat sih," Cibir Iqbaal

"Ye sirik amat sih," Timpal (Namakamu) kemudian meletakkan ponselnya di dashboard,tepat disamping ponsel Iqbaal.

"Kita gak kuliah berapa lama deh?" Tanya Iqbaal

"Seminggu," Ucap (Namakamu)

"Bosen banget gila," Lanjutnya

"Gak apalah,masih punya banyak waktu buat selesain skripsi. Kali aja masuk-masuk udah wisuda" Ucap Iqbaal

"Aamiin dah,udah pegel gue sama skripsi" Ucap (Namakamu) kemudian terkekeh pelan

"Oiya,kita mau makan dimana jadinya?" Tanya (Namakamu)

"Gue tau restoran paling enak dan romantis di deket sini,jadi kita kesana aja" Ucap Iqbaal yang masih fokus menyetir

(Namakamu) hanya terdiam dan melihat suasana perjalanan didepan sana.

"Eh baal! Makan disitu aja!" Ucap (Namakamu) membuat Iqbaal terkejut

"Mana sih? Lo ngagetin aja" Ucap Iqbaal memperlambat jalan mobilnya sambil melihat ke arah yang (Namakamu) tunjuk

"Itu sate padang itu,ayo baal! Udah lama gue gak makan disitu," Ucap (Namakamu)

"Kan kita mau ke--"

"Iqbaal,please" Ucap (Namakamu) memotong ucapan Iqbaal lalu menatap Iqbaal dengan puppy eyes nya.

Iqbaal menghela napas pasrahnya.

"Oke,kita makan disitu," Ucap Iqbaal membuat (Namakamu) nyaris berteriak

"Tapi.." Ucapan Iqbaal menggantung

"Apa? Jangan minta macem-macem deh," Cibir (Namakamu)

"Nanti aja deh dirumah gue kasih tau," Ucap Iqbaal sambil menaik-turunkan sebelah alisnya

(Namakamu) mendengus kesal.

Iqbaal memarkirkan mobilnya di pinggir jalan,tepat didepan stand sate padang permintaan (Namakamu)

Iqbaal dan (Namakamu) keluar dari mobil. Iqbaal mengaitkan jemari tangannya ke jemari tangan (Namakamu). Jujur,saat ini (Namakamu) sangat merasa nyaman.

"Pak,sate padangnya 15 tusuk ya. Kayak biasa,gak pake bawang goreng. Terus lontong nya jangan banyak-banyak" Ucap (Namakamu) kepada si penjual sate padang

"Eh si eneng,udah lama ya gak makan sini. Biasanya bertiga neng," Ucap penjual sate padang tersebut

"Hehe iya pak,belum sempet kesini lagi. Baru sekarang deh sempetnya" Ucap (Namakamu) dengan ramah

"Yaudah duduk neng," Ucap penjual sate padang

(Namakamu) pun menarik tangan Iqbaal dengan lembut dan mengajaknya duduk

"Jadi ini sate padang langganan lo?" Tanya Iqbaal

(Namakamu) mengangguk tersenyum.

"Ini sate padang langganan gue,Steffi,Salsha. Bapak tukang sate nya aja udah kenal banget sama gue bertiga" Ucap (Namakamu)

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang