Part 8

16.2K 963 15
                                    

Alarm ponsel Iqbaal berbunyi. Iqbaal dengan malas meraih ponselnya di meja nakas dan mematikan alarm nya. Iqbaal mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menetralkan pandangannya.

Iqbaal duduk di kasur dan melihat (Namakamu) masih terlelap. Tak lama kemudian terdengar suara adzan subuh. Baru saja Iqbaal ingin membangunkan (Namakamu),(Namakamu) sudah mulai membuka matanya.

"Engh--" Erang (Namakamu)

"Bangun (Nam..),sholat subuh dulu yuk" Ucap Iqbaal

(Namakamu) mengangguk. (Namakamu) bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk disamping Iqbaal. Keduanya masih terdiam,entah apa yang mereka lamunkan.

Tiba-tiba...

"GUE DULUAN....!!!"

Yap. Iqbaal dan (Namakamu) saling memperebutkan kamar mandi yang hanya ada satu. Saat ini Iqbaal dan (Namakamu) berada didepan pintu kamar mandi sambil memegang gagang pintu

"Yang cantik harus duluan baal," Ucap (Namakamu)

"Yang ganteng gak mau belakangan,(Nam..)," Ucap Iqbaal

"Gue duluan!"

"Gue!"

"Gue!"

"Kita!" Ucap Iqbaal membuat suasana hening.

"Ogah!" Ucap (Namakamu) bergidik geli.

"Udah yang adil gue duluan" Ucap (Namakamu)

"Gak gak,semalem lo udah gak sisain sate padang buat gue. Jadi lo belakangan,hush!" Ucap Iqbaal

"Loh kok lo ungkit-ungkit itu sih!" Protes (Namakamu)

"Nah makanya gue duluan,bye Mrs.Bawel!" Ucap Iqbaal dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintu. Hal tersebut membuat (Namakamu) tidak terima.

"Aaaaaaa Iqbaaal! Tangan gue!tangan guee!" Teriak (Namakamu)

"Apa sih (Namakamu) sayang,lo mau boongin gue dengan pura-pura kalau tangan lo kejepit? Biar gue buka pintunya dan lo masuk ke dalam sini trus gue keluar dari sini?" Ucap Iqbaal dari dalam kamar mandi

"O...tidak bisa.." Lanjutnya

(Namakamu) membulatkan matanya. Bagaimana Iqbaal tahu? Sungguh,pagi yang menyebalkan. Ingin rasanya (Namakamu) merebus Iqbaal dalam panci air.

(Namakamu) mengepalkan satu tangannya dan memukul pintu kamar mandi dengan kesal. Jujur,(Namakamu) merasakan tangannya sakit karna memukul pintu kamar mandi. Ia tetap berdiri didepan pintu kamar mandi sambil bersidekap dada menunggu Iqbaal keluar.

"Iqbaal! Ambil wudhu lama banget sih! Keburu abis--" Ucapan (Namakamu) terpotong karena Iqbaal telah membuka pintu kamar mandi

"Udah selesai kok,pagi-pagi jangan cemberut gitu. Apalagi sama suami ganteng gini,gak baik" Ledek Iqbaal diakhiri dengan kedipan sebelah matanya

"Au ah! Awas!" Ucap (Namakamu) dan masuk ke dalam kamar mandi. Iqbaal terkekeh pelan.

Entah mengapa dirinya sangat suka menggoda (Namakamu),ekspresi marah (Namakamu) membuatnya ingin selalu didekat gadis itu.

Iqbaal pun beralih menggelar dua sajadah,mengenakan sarung serta peci hitamnya.

Tak lama kemudian,(Namakamu) keluar dari kamar mandi. Kemudian mengenakan mukena nya. Iqbaal terkagum dan tersenyum,ini untuk pertama kalinya Iqbaal akan mengimami (Namakamu) yang bernotabene adalah istrinya.

Setelah selesai mengenakan mukenanya,(Namakamu) berdiri diatas sajadah yang sudah Iqbaal gelar dibagian belakang.

"Udah?" Tanya Iqbaal dan dijawab anggukan oleh (Namakamu)

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang