Part 21

13.4K 900 68
                                    

Ada yang nunggu?:p
Happy reading!

Hari demi hari (Namakamu) semakin manja kepada Iqbaal. Mood (Namakamu) selalu berubah dalam hitungan jam. Entah senang sesaat,lalu tiba-tiba marah. Membuat Iqbaal bingung namun Iqbaal berpikir itu adalah efek dari kehamilan (Namakamu).

"HALOOOO!!! SELAMAT PAGI!!" Teriak (Namakamu) yang dari dapur menghampiri Iqbaal yang masih tertidur

"Beb! Bangun dong! Ih! Kebo!" Ucap (Namakamu) mencubit pipi Iqbaal dengan tangan kanannya

"Enghhhh--matiin lampunya." Erang Iqbaal dengan mata tertutup dan masih memeluk guling

"Gak! Orang udah jam sepuluh juga. Ih bangun baal." Ucap (Namakamu)

(Namakamu) menyandarkan badannya ke bahu Iqbaal sambil memainkan ponselnya

"Baal."

"Hmmm."

"Bentar lagi valentine,terus kita mau dinnernya dimana?" Tanya (Namakamu) dengan manja

"Aku udah browsing restoran di Kemang,bagus banget baal." Ucap (Namakamu)

"Eh apa kita dinnernya di hotel aja ya beb?" Tanya (Namakamu) antusias

"Hmmm enggak enggak ah." Ucap Iqbaal yang masih setengah sadar

"Ih medit banget." Gumam (Namakamu)

"Yaudah bangun ih! Kan mau nganter aku nih." Ucap (Namakamu)

"Kemana?" Tanya Iqbaal

"Kan aku mau senam hamil. Udah bangun cepet." Ucap (Namakamu)

"5 menit 5 menit. Matiin lampunya beb." Ucap Iqbaal yang masih saja ingin tidur

"Ish tau ah! Gak gak ada matiin lampu." Ucap (Namakamu) dan beranjak untuk bersiap-siap.

"Biarin aja situ lampunya nyala!" Lanjutnya

Setelah 30 menit (Namakamu) bersiap untuk senam hamil,Iqbaal masih saja ter-t i d u r.

"Ih Iqbaal bangun!" Ucap (Namakamu) namun Iqbaal hanya menggumam

"Baal! Bangun dong.." Ucap (Namakamu)

"IH. BODO AH. AKU PERGI SENDIRI AJA." Ucap (Namakamu) mengerucutkan bibirnya

Kemudian Ia meraih dompet Iqbaal yang ada dimeja nakas. (Namakamu) membisikkan sesuatu di telinga Iqbaal.

"Aku ambil uang kamu ya," Bisik (Namakamu) dan mengambil dua lembar uang seratus ribu dari dompet Iqbaal

"Makasiy.." Lanjutnya kemudian pergi.

Iqbaal terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati (Namakamu).

"(Namakamu) senam,terus gue ngapain disini?" Gumam Iqbaal

Iqbaal meminum segelas susunya dan memakan roti tawarnya dengan selai coklat.

"Apa gue masak buat (Namakamu) aja yak?" Ucap Iqbaal sendiri

Iqbaal mengambil ponselnya dan membrowsing makanan-makanan yang menurutnya simpel dan mudah dibuat.

"Nah ini aja deh," Gumam Iqbaal

Iqbaal mengecek seisi kulkas. Syukurlah bahan-bahan yang diperlukan sudah ada,jadi tidak perlu ke supermarket.

Iqbaal pun memasak dengan melihat step-stepnya lewat ponselnya.

"Masak,masak sendiri.." Iqbaal bersenandung sambil memotong-motong cabai

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang