Part 11

14.7K 907 15
                                    

Beberapa hari kemudian...

°
Pagi ini,(Namakamu) menyajikan roti bakar untuk sarapannya dan Iqbaal. Entah mengapa hari ini Ia sangat merasa senang karena akan kembali kuliah dan bertemu sahabat-sahabatnya.

(Namakamu) sibuk di dapur,sedangkan Iqbaal melanjutkan tidurnya usai melaksanakan shalat subuh berjama'ah dengan (Namakamu)

"Done!" Seru (Namakamu) sambil berkacak pinggang dan melihat roti bakar yang sudah tersaji.

"Sekarang ngapain lagi? Uhmm? Mandi udah,makanan udah.." Gumam (Namakamu)

"Astaga! IQBAAAL!" Ucap (Namakamu) menepuk dahinya lantaran baru mengingat Iqbaal belum bangun.

(Namakamu) bergegas ke kamar untuk membangunkan Iqbaal. Benar saja,Iqbaal masih terlelap dengan tubuh yang tertutup selimut

"Iqbaal bangun! Hari ini kita harus masuk kuliah! Ayo cepet ih!" Ucap (Namakamu) sambil menarik selimut yang masih menutupi tubuh Iqbaal

"Nanti aja jam 7." Jawab Iqbaal masih dalam keadaan mata tertutup

"Apaan sih baal,ngaco deh. Buruan ih." Ucap (Namakamu) sambil menggelitiki telapak kaki Iqbaal.

(Namakamu) menghela napasnya. Iqbaal sangat susah dibangunkan.

"YAUDAH! KALAU KAMU GAK MAU BANGUN JUGA,AKU BERANGKAT DU--"

"JANGAN!" Mendengar ucapan (Namakamu),Iqbaal langsung memotong ucapan (Namakamu) dan langsung bangun dari tidurnya

(Namakamu) tersenyum. "Cepetan mandi," Ucap (Namakamu)

Iqbaal masih terduduk di kasur lalu mengucak matanya untuk menetralkan pandangannya

"Kamu udah mandi?" Tanya Iqbaal dengan suara parau

"Udah lah,emangnya kamu!" Jawab (Namakamu) yang sedang melipat selimut

"Iqbaal buruan mandi! Emangnya waktu nungguin kamu apa?!" Teriakkan (Namakamu) membuat Iqbaal langsung berlari ke kamar mandi.

°

"HAI STEPI!" Ucap (Namakamu) mengejutkan Steffi yang sedang duduk sendiri dibangku koridor sambil membaca buku

"Halu sahabatQu yang baru nikah!" Ucap Steffi sambil memeluk (Namakamu)

"Salsha belum dateng?" Tanya (Namakamu) dan dijawab gelengan kepala oleh Steffi

"Eh by the way lo dianter Iqbaal?" Tanya Steffi

"Yaiyalah Step,Iqbaal bisa ngamuk kalo gue dianter sama orang lain." Ucap (Namakamu)

"Harus banyak bersyukur ya (Nam..) punya suami kayak Iqbaal," Ucap Steffi sambil menepuk bahu (Namakamu) dan tersenyum

(Namakamu) mengangguk.

"(Namakamu)!" Panggil seseorang membuat (Namakamu) dan Steffi menoleh ke sumber suara

Yang memanggil (Namakamu) ternyata adalah Aldi. Aldi berjalan menghampiri (Namakamu) dan Steffi. (Namakamu) berdiri dan menghampiri Aldi.

"Kenapa Di?" Tanya (Namakamu)

Aldi terlihat mengeluarkan sesuatu dari saku kemejanya

"Nih,gue nemuin ini di parkiran. Ada jahitan nama lo,berarti ini punya lo kan'?" Ucap Aldi

Aldi memberikan sapu tangan berwarna pink. Ya (Namakamu) memiliki sapu tangan tersebut sejak usia nya masih kecil. Sapu tangan tersebut diberikan oleh mendiang neneknya.(Namakamu) menjahit namanya di sudut sapu tangan tersebut.

"Ya ampun,iya ini punya gue,mungkin tadi jatoh." Ucap (Namakamu) tersenyum lalu menerima sapu tangannya kembali

"Makasih ya Di,untung aja yang nemuin lo. Kalau orang lain,pasti ini udah ilang." Ucap (Namakamu)

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang