Part 23

15.1K 846 34
                                    

Aldi,Salsha dan Steffi pamit pulang karena waktu sudah hampir sore.
(Namakamu) kembali dilanda sepi.

"Sehat terus ya sayang,bentar lagi kamu lahir dan bisa temenin Bunda kalau lagi sendirian." Ucap (Namakamu) sembari mengelus perutnya

(Namakamu) melihat ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. (Namakamu) pun meraih ponselnya di meja nakas dan akan menelfon Iqbaal

"Semoga meeting nya udah selesai," Gumam (Namakamu)

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam sayang,kenapa nelfon? Kamu baik-baik aja kan?"

"Dih jadi gak suka nih ditelfon sama aku?"

"Eeh gak gitu. Jangan ngambek si."

"Iya iya. Kamu udah selesai meetingnya? Udah shalat Ashar?Kapan pulang? Bosen aku sendirian disini."

"Udah udah shalat kok. Ini aku lagi dijalan--"

"KAMU LAGI DIJALAN?! IH kenapa gak bilang daritadi. Yaudah fokus nyetir dulu aja."

"Eh jangan dimatiin dulu dong,masih kangen aku nya."

"Nanti aja kangen kangenannya. Fokus nyetir dulu Baal."

"Yaudah deh,eh mau nitip apa bu?"

"Makanan."

"Hm jawaban yang sama seperti tadi ya. Jenis makanan nya apa tuh?"

"Apa aja deh Baal yang penting bergizi dan bikin kenyang. Oke? Dah ya fokus nyetirnya ya sayang. I love you. Assalamualaikum."

Pip. (Namakamu) memutuskan sambungan telfonnya dengan Iqbaal. Ia terkekeh,membayangkan wajah Iqbaal yang pasti bingung mendengar celotehannya.

(Namakamu) mencharger ponselnya dan bergegas untuk mandi sore.

(Namakamu) keluar dari kamar dan sudah siap dengan daster kebangsaannya sambil menggosok-gosokkan rambutnya dengan handuk.

Ting nong!

Bunyi bel membuat (Namakamu) tersenyum. Pikiran (Namakamu) langsung tertuju pada Iqbaal. Dengan cepat (Namakamu) berjalan ke arah pintu dan membukanya

Dan ya! Iqbaal sudah pulang,(Namakamu) menyambut Iqbaal dengan memeluknya erat. Iqbaal membalas pelukkan (Namakamu) dan sesekali mencium rambut (Namakamu)

"Lama banget si pulangnya," Ucap (Namakamu) masih dalam pelukan Iqbaal

Iqbaal berjalan maju ke dalam tanpa melepaskan (Namakamu) dari dekapannya lalu menutup pintu.

"Kangen ya?" Tanya Iqbaal sambil menangkup kedua pipi (Namakamu) dengan kedua tangannya

(Namakamu) mengangguk malu. Pipinya memerah,membuat Iqbaal gemas.

"Ugh gemez gue ama lo." Celetuk Iqbaal mencubit pipi (Namakamu)

"Sakit ih." Ucap (Namakamu) melepaskan pelukannya dan mengerucutkan bibirnya

"Yang penting sayang." Ucap Iqbaal

"Auah. Eh ngomong-ngomong kamu bawa apa?" Tanya (Namakamu) menaik turunkan sebelah alisnya

"Bawa cinta dan sayangku untuk kamu." Ucap Iqbaal

"Yeh si bapak." Timpal (Namakamu)

"Tadaaaaa!" Seru Iqbaal sambil menujukkan sekotak pizza.

Mata (Namakamu) berbinar melihat pizza didepannya.

"PIZZA!?" Seru (Namakamu)

Iqbaal tersenyum senang.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang