"Ahjeossi, aku minta dua botol lagi." Suho berteriak pada penjaga kedai. Keadaanya sudah parah ia sudah berada dipojangmacha cukup lama dengan beberapa botol yang sudah mulai kosong.
Kepalanya terasa pening setelah tahu Jisoo akan bertunangan. Dari dulu pria itu selalu mencintai Jisoo. Sejak gadis itu masuk ke dalam kantornya. Tapi sayangnya Yeri masuk dan membuatnya harus berpacaran dengan Yeri. Mengingat ia dalam masa kenaikan jabatan jadi mau tidak mau ia harus menerima Yeri yang notabenenya adalah kerabat Direktur yang bisa saja mempengaruhi promosinya.
Setelah beberapa bulan berlalu ia mulai membenci keputusannya untuk menerima Yeri. Karena gadis itu adalah orang yang sangat keras kepala. Hidupnya selalu diatur olehnya, entah dari pakaian hingga teman. Yeri yang selalu mengaturnya.
***
"Kim Jisoo."
Suho berjalan mendekat kearah Jisoo yang ingin pergi meninggalkan kantor.
"Ne Suho Oppa?"
Jisoo mengernyitkan dahi menatap Suho yang sepertinya kebingungan mencari sesuatu karena matanya bergerak kesana kemari.
"Suho Oppa?" Jisoo melambaikan tangannya kearah Suho.
"Ahh.. Jisoo~ah, maafkan aku tentang kejadian kemarin. Aku tidak sengaja mabuk sampai larut malam. Dan aku keceplosan menyebarkan berita itu."
Jisoo tersenyum canggung lalu menatap mata Suho ia merasa ada sesuatu yang janggal pada Suho.
"Oppa, kau bisa bercerita padaku."
Suho menghela nafas lalu menarik tangan Jisoo berjalan menjauh dari kantor.
Yeri melihat kejadian itu hanya menhentakkan kakinya dengan penuh kekesalan.
Jisoo dan Suho sampai disebuah kafe yang terletak beberapa meter dari kantor. Suasana hati Suho tidak membaik sejak kemarin malam, tapi entah kenapa saat melihat wajah Jisoo suasana hatinya berubah menjadi senang.
"Oppa, sebenarnya apa yang terjadi? Kau terlihat kacau."
Suho memejamkan matanya. Rasanya akhir-akhir ini masalah tidak pernah berhenti menghalanginya.
Jisoo membelalakkan matanya melihat tangan Suho yang menggengam tangannya.
"Maafkan aku, aku tahu kau sudah mempunyai tunangan. Tapi aku benar-benar ingin memgatakan ini." Suho menarik nafas dalam.
"Aku mencintaimu Jisoo~ah, sejak kau datang sampai saat ini aku selalu mencintaimu."
Jisoo tidak berani menatap Suho, tangannya berusaha melepaskan diri dari Suho. Dulu ia sempat berpikir kalau Suho menyukainya tapi semenjak Suho berpacaran dengan Yeri ia sadar kalau Suho sama sekali tidak pernah menyukainya.
"Aku tahu kau pasti bingung, tapi aku benar-benar mencintaimu. Aku harap aku bisa memutar ulang waktu dan-
"Sudah kubilang kalau Jisoo sudah jadi milik orang lain."
***
Sehun menatap jalanan kota Seoul yang terlihat ramai dengan pandangan kosong. Tujuan utamanya saat ini adalah club. Tapi tiba-tiba mobilnya berhenti menatap sebuah kafe yang menghadap arah jalanan. Dilihatnya Jisoo dan pria yang pernah dilihatnya beberapa waktu lalu.
Perlahan ia mulai menepikan mobilnya setelah membuat mobil lain membunyikan klakson dibelakangnya.
Sepertinya gadis itu baru datang. Batinnya melihat gelas kopinya yang masih mengepul penuh asap.
Matanya membulat tak percaya menatap tangan pria itu yang menggengam tangan Jisoo. Ia memang tidak mencintai Jisoo tapi entah kenapa apa yang dipikirkannya. Ia bisa merasakan "Hei apa yang kau lakukan dengan milikku" tangannya menggengam setir dengan kuat.
"Cukup sudah pertunjukannya." Gumamnya.
***
"Sudah kubilang kalau Jisoo sudah jadi milik orang lain."
Lagi-lagi Sehun menghentikan ucapannya. Suho menatap Sehun dengan kesal.
Sehun menarik Jisoo dari bangkunya dan menarik gadis itu pergi dengan kasar meninggalkan kafe. Suho ingin sekali mengejar mereka tapi dirinya sadar kalau ia bukanlah siapa-siapa bagi Jisoo. Karena sekarang Sehun lah yang berhak atas Jisoo.
"Sehun ssi, Sehun ssi. Kau menyakitiku." Jisoo meronta untuk melepaskan tangannya yang dipegang erat oleh Sehun.
Sehun berhenti lalu melepaskan tangan Jisoo dengan kasar setelah Suho tidak melihatnya.
Sehun tertawa melalui hidungnya.
"Tidak kusangka gadis seperti kau bisa bersama pria lain saat dirinya akan menjadi seorang istri."
Jisoo menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Kau bahkan lebih menjijikan dari wanita jalang sekalipun. Kau berwajah polos tapi hatimu sangat buruk."
Jisoo merasa tangisannya akan pecah tapi ia menguatkan hatinya agar tidak meloloskan air matanya.
"Apa kau tidak pernah diajarkan tentang menghargai calon suamimu oleh orang tuamu?"
Plakkk....
Sebuah tamparan melayang dengan tepat diwajah mulus Sehun. Sehun boleh menghina dirinya tapi tidak dengan orang tuanya. Jisoo benar-benar bingung dengan sikap laki-laki yang sekarang berada dihadapannya. Pria itu selalu melakukan sesuatu dengan semena-mena pada dirinya.
Tapi Jisoo tersadar ia sudah melakukan kesalahan yang akan berakibat buruk padanya.
"Hah. Kau bahkan sudah berani bermain fisik denganku."
Sehun memajukan tubuhnya membuat Jisoo mundur beberapa langkah.
"Dengarkan Aku Kim Jisoo, ini hanya permulaan. Dan coba kau ingat Kau akan menikah denganku dan Aku tidak mau milikku diganggu orang lain, atau kau akan tahu akibatnya sendiri karena itu akan berimbas padamu."
Sehun memegang dagu Jisoo dan membuangnya dengan kasar lalu pergi meninggalkan gadis itu sendirian.
***
Sehun melemparkan jasnya kesofa club dengan kesal. Ia tidak menyangka kalau suasana hatinya bisa menjadi seburuk ini.
"Gadis brengsek." Umpatnya.
Sehun tidak tahu kenapa dirinya bisa menjadi seperti ini. Awalnya ia tidak pernah ingin mencampuri urusan gadis itu. Tapi entah kenapa melihat pria itu memang tangan Jisoo membuatnya merasa "miliknya diusik".
"Lihat saja Kim Jisoo."
***
Jisoo duduk ditaman dengan perasaan bingung, Ia tidak tahu harus bercerita dengan siapa. Kalau ia bercerita dengan Ibu sudah pasti namanya bunuh diri, Dan jika bercerita dengan Lisa sudah pasti gadis blonde itu akan mengomelinya habis-habisan.
Jisoo menghela nafas dengan berat. Uap putih menyebar dari nafasnya.
"Aku harus bagaimana Appa?"
TBC
KALAU UDAH MINAT TOLONG VOMMENT YAH 😄😄😄
BUAT HARGAI KARYA ORANG 👍👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Arrogant
FanfictionRank #141 on FANFICTION (14/02/17) Apa kau benar-benar membenciku? Kalau iya beritahu aku cara untuk membuatmu menyukaiku. Aku akan terus disisimu meski kau membenciku bahkan mencintai wanita lain. Karena kau SUAMI ku. Kim Jisoo Jangan berbuat baik...