Bab 10

12.1K 1.2K 48
                                    

"Si anak Ice cream?" Tanya Jisoo.

Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap kedua manik mata Jisoo dengan intens. Dia tidak menyangka Jichunya yang selama ini dia cari berada tidak terlalu jau darinya. Terlebih lagi dirinya lah yang membuat wanita itu tersakiti karena rencana yang disarankannya pada Sehun.

"Jichu, maafkan aku."

Jisoo sendiri bingung kenapa Chanyeol meminta maaf pada dirinya.

"Chan, kenapa kau minta maaf?"

Chanyeol sendiri hanya terdiam menatap Jisoo yang kebingungan.

"Tidak aku harus menghentikannya." Gumam Chanyeol lalu bangkit dan berlari keluar.

"Chan, kau akan kemana?" Teriak Jisoo menatap bingung Chanyeol yang sekarang berlari meninggalkannya.

***

"Sehun bisa kita bicara?"

Sehun yang sedang menyalami para tamu yang datang sedikit terkejut melihat Chanyeol yang sudah tampak kacau.

"Ada apa denganmu Hyung?" Tanya Sehun khawatir menatap wajah Chanyeol yang juga tampak pucat.

"Kita bicara ditangga darurat." Ujar Chanyeol dan pergi meninggalkan Sehun yang kebingungan.

***

Jisoo menatap pintu tertutup yang menuju altarnya dengan rasa gugup dan khawatir. Ia gugup karena hari dimana ia akan melepas status lajangnya. Dan juga khawatir kalau ia tidak sanggup melakukan janji pernikahan itu.

"Kau siap?"

Pamannya sudah berdiri tegak disampingnya dengan tuxedo hitam yang diselipkan bunga mawar disakunya.

Jisoo tersenyum menutupi semua perasaan khawatir dan gugup yang menyelimutinya.

"Baiklah, Ayo kita wujudkan impian Ayahmu." Ujar Paman sambil menahan air matanya.

"Semoga Appa melihat kita." Gumam Jisoo sambil mengeratkan tangannya pada tangan pamannya dan menahan air matanya agar tidak tumpah.

Musik pengiring pengantin berbunyi menggema di segala ruangan sosok Jisoo muncul yang digandeng oleh Pamannya terlihat anggun dan sangat membuat semua orang terperangah menatap takjub seorang gadis yang bernama Kim Jisoo.

Sehun yang sudah berdiri diatas altar menatap lurus kearah Jisoo, pandangan matanya hanya sibuk mengagumi sosok indah yang beberapa saat lagi menjadi miliknya.

Tanpa disadari sebuah senyuman terukir jelas diwajah tampan Sehun. Tentu saja ia merasakan sesuatu yang berdesir didadanya ia tidak tahu kenapa rasanya seperti ada yang akan meledak karena rasa bahagia.

Jisoo sendiri merasa sangat gugup ditambah satu perasaan kembali menhinggap didirinya. Ya, perasaan bersalah yang menghantuinya.

Perasaan bersalah pada para sepupunya, sahabatnya Lisa, Tuan dan Nyonya Oh, Kakek Oh, Pamannya yang saat ini menggandeng tangannya ia sempat berpikir mungkin pamannya setelah ini akan tidak sudi menggandengnya karena ketahuan membohongi dirinya dengan pernikahan palsu ini, dan yang terakhir adalah Ibunya. Jisoo sangat merasa bersalah karena menipu Ibunya dengan cara seperti ini.

Tanpa disadari tangan Jisoo sudah berpindah ke tangan dingin Sehun yang membawanya naik menuju altar.

Sekarang mereka berdua berdiri di depan altar sambil menghadap kearah pendeta.

Mereka saling menukar janji suci yang didengarkan dengan hikmat oleh para tamu yang hadir di ruangan.

Jisoo merasa semakin bersalah dan gugup mengetahui kalau ia baru saja melakukan kesalahan terbesar olehnya dan sekarang air matanya sudah meluncur mulus melewati pipinya.

Marriage With ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang