Bab 15

13.7K 1.2K 82
                                    

Hati-hati ada part ya gitu deh hehehehe🙈🙈🙈

"Kau sudah bangun?" Tanya Jisoo dengan terkejut melihat Sehun yang sedang berdiri sambil bersender di samping lemari pendingin.

Sehun yang sudah dilihat Jisoo pun akhirnya menarik kursi dan duduk disalah satu kursi di meja makan. Awalnya ia hanya ingin mengambil air mineral tetapi saat melihat Jisoo sedang sibuk memasak membuatnya terdiam dan memilih untuk memperhatikan Jisoo.

"Emm, ini aku buatkan Sup untukmu." Tawar Jisoo.

Sehun tidak bergeming matanya hanya memperhatikan makanan yang ada di meja makan saat ini.

Jisoo yang memperhatikan Sehun hanya bisa menahan napas. Tapi setelah Sehun mengangkat sendok secara diam-diam Jisoo menghembuskan napas lega.

Setelah memastikan Sehun memakan masakannya ia memilih untuk pergi kekamar tapi tangannya kembali di cekal.

"Temani aku makan." Jisoo terdiam dan menatap Sehun dengan kerutan di dahinya.

"Duduklah." Jisoo menuruti perkataan Sehun dan duduk di hadapan Sehun.

"Kau tidak makan?" Jisoo menggeleng pelan.

"Aku sudah kenyang." Sehun menatapnya sekilas dan melanjutkan makannya.

Sehun memakan masakan Jisoo dengan lahap. Setelah beres pria itu berdiri dan meninggalkan Jisoo sendirian. Diam-diam Jisoo tersenyum melihat masakannya habis dan itu cukup membuatnya bahagia.

Kebahagiaan Jisoo tidak berhenti sampai disitu. Setelah Sehun keluar dari kamar dan bersiap ke kantor, pakaian yang dikenakan Sehun adalah pakaian yang dipilihkan olehnya.

Jisoo mencuri pandang kearah Sehun yang sibuk membenarkan dasinya. Kerena gemas akhirnya Jisoo mengambil alih dasi Sehun dan memakaikannya dengan gesit.

"Sudah." Gumam Jisoo setelah merapikan dasi Sehun. Gadis itu tiba-tiba terdiam sambil memandangi dada Sehun yang baru saja disentuhnya. Begitu juga Sehun yang memandangi Jisoo dengan dada yang tidak berhenti berdebar tak karuan.

"Ma-maaf." Jisoo berniat kabur karena sudah terlalu lancang untuk mengharapkan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya dengan Sehun.

Bodoh.

Tapi tubuh Jisoo kembali berada dipelukan Sehun. Karena pria albino itu menarik tangannya dan membawa tubuhnya yang kecil ke dalam pelukannya.

"Se-sehun ssi?" Pekik Jisoo terkejut.

Sehun hanya diam sambil memperhatikan Jisoo, matanya sibuk mengamati indahnya ciptaan tuhan. Hari ini gadis itu memakai terusan berwarna merah muda dengan lengan panjang dan renda yang ada diujung gaunnya itu benar-benar membuatnya terlihat seperti malaikat. Rasa sakit tiba-tiba menyeruak mengingat Jisoo yang disakiti oleh Tzuyu.

"Apa itu sakit?" Jisoo terdiam mencerna kata-kata Sehun.

"Mianhae, Aku janji akan melindungimu." Sehun perlahan mengelus puncak kepala Jisoo dengan lembut.

"Bagaimana?" Sehun terdiam sesaat. Jisoo tidak berani menatapnya. "Bagaimana kalau kita batalkan kontrak itu? Kita jalani pernikahan yang sesungguhnya?" Lanjutnya.

Jisoo merasa dunianya limbung kepalanya mendongak memastikan bahwa yang mengucapkannya adalah benar-benar seorang pria dingin bernama Oh Sehun.

Dan sebenarnya Oh Sehun sendiri sangat ingin mengatakan hal ini dari kemarin. Tidak bahkan semenjak ia merasakan ada sesuatu yang berdesir dihatinya saat berdekatan dengan Jisoo.

"W-wae?"

Sehun menarik Jisoo semakin mendekat padanya dan membuat dada Jisoo berdesir. Jarak tubuh Jisoo dan Sehun semakin dekat, bahkan Jisoo bisa merasakan napas Sehun yang menerpa wajahnya.

Marriage With ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang