"Sejeong~ah, sebaiknya kau pulang. Kesadaranmu saat ini mungkin hampir habis."
Eunbi menggoyangkan tubuh Sejeong yang sejak tadi telengkup diatas meja bar sambil bicara tidak jelas. Kesadarannya mungkin bukan hampir habis tapi nyatanya kesadaran Sejeong sudah hilang.
"Siapa kau? Aku masih mau minum sampai mampus. Jangan buat aku marah. Pergi sana!!!"
Aroma alkohol menguar dengan kuat dari mulut Sejeong membuat Eunbi memijit pelipisnya. Eunbi berusaha memutar otaknya dan sebuah ide muncul dikepalanya yang cantik.
"Sejeong~ah, Sehun Oppa tadi menelponku." Entah ini sihir atau memang pengaruh Sehun cukup kuat pada Sejeong membuat gadis itu menoleh pada Eunbi
"Lalu? Apa dia mencariku?" Eunbi mengangguk dan sontak Sejeong langsung tersenyum lebar.
"Kalau begitu aku akan menemuinya. Dimana dia sekarang?" Tanya Sejeong antusias.
"Dia mengajakmu bertemu di apartement milikmu."
Sejeong langsung meraih tas dan memakai jaket kulitnya dan segera beranjak pergi. Tapi langkahnya yang sempoyongan membuat Eunbi buru-buru menangkap Sejeong agar tidak jatuh. "Aku akan mengantarmu."
Eunbi menatap Sejeong dengan miris. Tubuh Sejeong sudah ambruk sejak ia masuk ke dalam mobil. Untungnya pihak apartement membantunya membawa Sejeong kedalam unit apartementnya.
Sepanjang perjalanan Sejeong berceloteh tidak ada hentinya.
"Sejeong~ah, kurasa kita harus berhenti. Sebelum semua semakin buruk." Ujar Eunbi sambil menaikkan selimut sebatas dada Sejeong.
***
Jisoo masih memberenggut kesal pada Sehun. Semua yang ada didalam ini seperti kapal pecah membuat Jisoo pusing.
Sekarang Jisoo sedang duduk disofa sambil menonton televisi dan Sehun yang sedari tadi bolak balik dihadapannya menggunakan sapu ataupun lap pel.
"Oppa kau melupakan sudut meja." Titah Jisoo.
Sehun hanya menuruti perkataan Jisoo dan beralih ketempat yang dimaksud Jisoo.
"Apa kau lapar?"
Jisoo memutar bola matanya ia tau Sehun sedang merayunya. Dan setelah ini Sehun pasti mengajaknya makan diluar.
"Ayo kita makan di luar."
Gotcha. Sesuai dengan perkiraan Jisoo.
"Tidak. Aku ingin makan makanan yang dimasak olehmu."
Sehun menghela napas dan menghilang menuju dapur membuat Jisoo terkekeh. Mengerjai suaminya ternyata menyenangkan.
"Apa yang kau masak?"
Sehun tersenyum merasakan Jisoo yang memeluknya dari belakang. "Kau sudah tidak marah padaku."
"Sebenarnya aku masih marah. Hanya saja aku juga merindukanmu, dan kau masih hutang banyak penjelasan padaku."
Sehun menghentikan aktivitasnya sejenak dan berbalik menghadap Jisoo.
Ditatapnya wajah yang sejak beberapa minggu ini tidak dilihatnya. Wajah yang sangat ingin ia lihat dan wajah yang sangat ia rindukan.
Perlahan Sehun memajukan badannya dan mengecup kening Jisoo cukup lama.
"Aku juga sangat, sangat merindukanmu Kim Jisoo." Sehun menarik Jisoo dan memeluknya dengan erat.
"Apa yang kau lihat itu memang aku. Tapi kau harus tau aku tidak pernah menyentuh wanita selain kau Jisoo. Dan sejak aku menikah denganmu, aku bahkan tidak pernah menemui mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Arrogant
FanfictionRank #141 on FANFICTION (14/02/17) Apa kau benar-benar membenciku? Kalau iya beritahu aku cara untuk membuatmu menyukaiku. Aku akan terus disisimu meski kau membenciku bahkan mencintai wanita lain. Karena kau SUAMI ku. Kim Jisoo Jangan berbuat baik...