"Akhirnya kita bertemu lagi." Gadis itu tersenyum dan Chanyeol tahu senyuman itu bukanlah senyumannya yang dulu. Entah kenapa Chanyeol berpikiran seperti itu. Padahal jika dilihat kasat mata senyumnya masih sama.
"Bukankah seharusnya kau ma-
"Ya, seharusnya seperti itu. Tapi urusanku disini belum selesai bukan?" Jawab gadis itu memotong pertanyaan Chanyeol.
"Sejeong? Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Chanyeol yang membuat ekspresi wajah gadis itu perlahan berubah menjadi tidak terbaca.
"Kenapa kau kembali? Bukankah masih ada dua tahun lagi kau harus belajar disana?" Chanyeol menatap serius gadis dihadapannya yang sedang asik meniup segelas kopi yang baru dipesannya beberapa menit yang lalu.
Gadis itu meletakkan cangkirnya dengan anggun lalu menyunggingkan senyuman sinis melalui sudut bibirnya.
"Memangnya kenapa kalau aku kembali? Bukankah Korea juga rumahku?"
Chanyeol menatap tidak percaya gadis dihadapannya, gadis yang ia tahu sebelumnya adalah orang yang lugu dan polos tapi entah apa yang mengubahnya selama ia berada di Swiss?
Gadis itu tertawa dan membuat kerutan di dahi Chanyeol semakin dalam. Gadis itu Kim Sejeong dia mempunyai banyak perbedaan dengan dirinya yang lalu. Dirinya yang sekarang adalah 180 derajat berbeda dengan dirinya yang dulu. Dan mungkin yang tak berubah adalah senyum teduh yang terpancar dengan samar meski ditutupi oleh wajah sinisnya.
"Jangan melihatku dengan heran Oppa. Aku kembali seharusnya menyambutku dengan baik tapi kau malah menatapku dengan bingung seperti itu."
Chanyeol semakin bingung dengan apa yang terjadi pada Sejeong, pikirannya kalut dan langsung melayang pada satu orang gadis Jisoo.
"Apa kau ingin bertemu dengan Sehun?"
Sejeong mengangkat secangkir kopi panasnya dengan anggun dan menempelkan bibirnya dengan pinggiran cangkir lalu menyesapnya dengan pelan. Benar-benar berkelas.
"Memangnya apa lagi tujuanku? Aku sudah tidak memiliki siapapun dan hanya Sehun yang mau menerimaku dengan apa adanya."
"Tapi sekarang kau tidak bisa mendekatinya karena dia sudah men-
"Menikah? Aku tahu dia sudah menikah." Chanyeol mengangkat satu alisnya dengan bingung.
"K-kau tahu?"
"Tentu saja, aku juga tahu kalau kau juga menyukai gadis itu."
***
Chanyeol tersadar dari lamunannya begitu Jisoo melambaikan tangan didepan wajahnya.
"Ah, sampai mana tadi?" Jisoo dan Sehun saling bertatapan bingung dengan pertanyaan Chanyeol. "Tentang kau yang tiba-tiba bilang ingin pergi ke italia."
Chanyeol terkekeh lalu menatap dua insan yang sepertinya saling mencintai dihadapannya.
"Kenapa Oppa ingin pergi? Padahal kita baru bertemu lagi dan kau akan pergi lagi. Bahkan tempat itu sepertinya sangat jauh." Celoteh Jisoo panjang lebar.
"Apa kau sedih kalau Chanyeol pergi? Lalu bagaimana kalau aku yang pergi?" Sehun benar-benar berubah, bukan sikapnya lagi tapi sifat posesif dan cemburunya semakin lama semakin kentara membuat Jisoo terkadang memijat pelipisnya.
Chanyeol yang melihat pertengkaran itu hanya tersenyum, tapi senyuman itu perlahan memudar dan digantikan dengan ekspresi yang tidak dapat diterka.
***
"Eomma, jaga kesehatanmu dan jangan lupakan aku?" Ibu Jisoo tertawa mendengar permintaan putri semata wayangnya.
Jisoo dan Sehun sekarang sedang berada di Seoul station untuk mengantar Ibu Jisoo yang akan pergi ke Busan hari itu.
"Memangnya apa yang membuat ibu harus melupakanmu? Hm?"
Sehun kemudian merangkul Jisoo dengan erat. "Eomma jangan khawatirkan Jisoo dia hanya takut eomma lebih sayang dengan sepupunya."
Jisoo menyikut perut Sehun yang dibalas dengan erangan kesakitan. "Jisoo, apa yang kau lakukan pada suamimu?"
Jisoo mempoutkan bibirnya dengan kesal lalu mendelik menatap Sehun yang sedang tersenyum senang.
"Tidak apa Eomma, dia memang seperti ini bahkan bisa lebih ganas saat dikamar." Jisoo tambah mendelik dengan sebal dan langsung dihadiahi sebuah cubitan diperut Sehun.
Eomma Jisoo hanya menggeleng menanggapi pengantin baru yang sedang dalam fase saling jatuh cinta dihadapannya. Ia tahu bagi Jisoo dan Sehun ini adalah hal yang sulit menjalani pernikahan dengan jalan perjodohan tanpa cinta memang bukan hal yang mudah tapi begitu melihat keakraban Jisoo dan Sehun sekarang ia yakin kalau semuanya akan baik-baik saja dan membuat dirinya merasa lega meninggalkan putrinya sendirian di Seoul karena sekarang ada seorang yang bisa menjaganya dengan baik.
"Eomma lihat keretanya sudah datang." Ujar Jisoo dengan ceria seperti baru pertama kali melihatnya. Sehun yang jahil berusaha menakuti Jisoo dengan cerita yang ada di film yang sekarang sedang menjadi trending.
"Jisoo kita seharusnya tidak kesini, bagaimana jika ada zombie yang tiba-tiba keluar dari kereta dan memakanmu." Jisoo yang mendengar cerita Sehun hanya bersikap biasa dan kemudian menatap Sehun dengan horor.
"Apa kau mau mendengar cerita hantu dariku?" Tanya Jisoo dengan horor dan itu malah membuat Sehun sedikit bergidik ngeri.
"Kau tahu itu akan jadi pengantar tidur yang paling bagus." Sekali lagi Jisoo tersenyum membuat Ibu Jisoo yang melihatnya tahu kalau Jisoo akan mengerjai Sehun.
"Sudahlah, kalian bisa melanjutkannya nanti. Eomma akan merindukanmu Jisoo." Jisoo membalas pelukan ibunya dengan erat.
"Nah untukmu Sehun tolong jaga gadisku dengan baik, Arraseo?"
"Tentu saja Eomma."
"Kalau begitu Eomma pergi dulu." Ibu Jisoo masuk ke dalam kereta yang dibalas lambaian tangan Jisoo dan Sehun.
***
Jisoo benar-benar membuat Sehun ketakutan saat ini Sehun sedang bersembunyi di dalam selimut dengan ketakutan sedangkan Jisoo tersenyum menang.
"Kau mau mendengar satu cerita lagi?" Bisik Jisoo ditelinga Sehun membuat pria itu semakin bergidik ngeri.
Sehun benar-benar ketakutan lalu beralih memeluk Jisoo dengan erat dan menyembunyikan wajahnya ditubuh Jisoo.
"Yak, Oppa lepaskan aku. Kau ini penakut sekali." Gerutu Jisoo sambil berusaha melepaskan diri dari Sehun.
"Kau harus bertanggung jawab membuat diriku menjadi seperti ini Jisoo."
"Kau memang payah Oppa."
Sehun langsung mengangkat kepalanya begitu kata-kata itu muncul dari mulut Jisoo.
"Apa? Kau bilang aku apa? Payah?"
Jisoo menganggukkan kepala dengan polos, membuat Sehun bangkit dan memegang bahu Jisoo.
"Yak Oppa apa yang ingin kau lakukan?"
"Kau bilang aku payah jadi kau harus bertanggung jawab."
Jisoo mendelik begitu Sehun mulai menciumi dirinya.
"Yak Oh Sehun." Pekik Jisoo.
Segini dulu yahhhh
Lagi mikirin buat klimaksnya 😢😢😢😢Vomment Juseyo....
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Arrogant
FanfictionRank #141 on FANFICTION (14/02/17) Apa kau benar-benar membenciku? Kalau iya beritahu aku cara untuk membuatmu menyukaiku. Aku akan terus disisimu meski kau membenciku bahkan mencintai wanita lain. Karena kau SUAMI ku. Kim Jisoo Jangan berbuat baik...