Bab 27

8.3K 900 48
                                    

Flashback on

"Kerja bagus Jung Eun Bi, aku senang Sehun hampir berhasil masuk perangkap. Aku hanya tinggal membuat Jisoo jatuh semakin dalam."

Sejeong tersenyum sinis disela-sela percakapannya melalui telpon pada partner barunya. Jung Eunbi

"Tak perlu sungkan, aku juga sudah lama ingin melakukan ini." Eun Bi tersenyum tapi dalam hatinya ia juga berjanji akan membuat Sejeong juga menjauh dari Sehun.

Sudah selama empat tahun ini Eun Bi memendam perasaan yang dimilikinya untuk Sehun. Eun Bi lebih mengenal Sehun lebih dulu karena awalnya Sehun adalah kakak Senior dari Eun Bi. Tapi sayangnya dirinya juga yang mempertemukan Sehun dengan Tzuyu di pestanya sendiri.

Tapi sebelum Eun Bi berhasil membuat Sehun dan Tzuyu berpisah. Seorang gadis bernama Jisoo tiba-tiba muncul dan malah makin memperumit masalah untuknya.

Tadinya Eun Bi ingin berterima kasih pada Jisoo yang bisa memisahkan Tzuyu dan Sehun tapi kabar buruknya. Jisoo malah menjadi ancaman lebih besar.

"Eunbi, sepertinya kita harus menyudahi percakapan kita. Aku harus melakukan hal lain yang lebih penting."

Eunbi meletakkan ponselnya sesaat setelah Sejeong memetikan sambungan telponnya. Sebenarnya saat ini berbagai perasaan berkecamuk dalam hatinya.

Beberapa hari lalu Sehun datang ke Bar dengan wajah yang sangat suram. Dan Eunbi tau pasti kalau Jisoo lah penyebab Sehun menjadi seperti itu.

Disaat Sehun mulai banyak kehilangan kesadaran Eunbi mendengar banyak cerita bagaimana Jisoo memiliki peranan penting selama hidupnya. Bagaimana wanita itu merubah sudut pandang tentang cinta, menikah sampai memiliki seorang anak.

Tapi nasi sudah menjadi bubur. Saat ini Sejeong hampir berhasil membuat Sehun masuk ke dalam perangkapnya. Dan itu berhasil membuat Eunbi merasa bersalah.

Flashback off

***

Sejeong kembali tersenyum berpikir kalau Sehun masih mempunyai perasaan yang sama untuknya. Karena sekarang pria itu kembali duduk dihadapannya.

Sejeong mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah album berukuran sedang sama seperti yang dimiliki Sehun dirumahnya.

Album yang berisi banyaknya kenangan manis sebelum gadis itu pergi meninggalkan dirinya.

"Kau masih menyimpannya?"

Sehun masih terdiam tangannya berjalan meraih album yang diletakkan diatas meja.

Membukanya mungkin menjadi kesalahan untuknya. Semua memori kembali terulang dalam otaknya. Awal pertemuan dan akhir dari hubungan mereka membuat Sehun langsung menutupnya dan menaruhnya dengan kasar membuat Sejeong menatapnya bingung.

"Aku tidak ingin melihatnya apalagi mengenangnya. Bagiku semua yang ada dialbum adalah kesalahan terbesar untukku."

Sejeong menatap Sehun tak percaya. Pria itu secara langsung menolak dan membuangnya membuat perasaannya tersakiti.

"Kau tau? Apa yang sangat menyakitkan bagiku saat kita berpisah?"

Suara Sejeong terdengar sedikit bergetar tapi tak membuat Sehun menatap Sejeong.

Sejeong kembali membuka suaranya. "Aku tidak tau apakah diriku yang terlalu bodoh atau aku yang terlalu polos."

Gadis itu menghela napasnya dan menatap langit-langit agar air matanya tidak jatuh. "Aku dulu sangat ambisius. Yang kuinginkan saat itu hanya mengejar cita-citaku. Hingga aku mengorbankan cinta dan berharap cintaku mengerti kenapa aku meninggalkannya."

Marriage With ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang