Namja--laki-laki itu mencoba bangkit dari jatuhnya. Sambil menepak-nepak tangannya yang di penuhi tanah ia mendekati Seulgi. Seulgi hanya melihat tingkah laki-laki itu tanpa mengucapkan sepatah kata apapun membuat Jimin bertambah takut.
Apakah dia orang atau hantu? Sebaiknya aku pergi atau aku menghampirinya?. Arghh aku tak tau harus bagaimana sementara ia terus menatapku membuat aku bingung saja.-Jimin
"Kamu sedang apa disini?"ucap Jimin mencoba mencairkan suasana
"Kemarilah!"ajak Seulgi seraya menggerakkan tangannya sebagai isyarat agar Jimin mendekatinya.
Jiminpun mengikuti perintah Seulgi dan ikut berjongkok di depan apartemennya."Ada apa?"
"Apa tadi kau bertanya kenapa aku disini?"
"Uh, ne~ kenapa kamu disini sendirian malam-malam seperti ini? Disini sangat dingin."
"Aku tidak sendiri aku bersama bos ku di mobil itu."ucap Seulgi sambil menunjuk ke arah mobil sedan silver yang tak jauh dari tempat mereka berbicara.
"Oo.. lalu kenapa kau disini?"
"Lihatlah, disana ada seorang yang penting. Korean idol sedang tinggal disana."
Ha?? Korean idol?? Apa yang dimaksud itu aku? Sepertinya benar karena ia menunjuk apartemen ku.-Jimin
"Maksudmu orang yang tinggal di apartemen itu?"ucap Jimin memastikan.
"Iya, betul orang yang disana adalah artis terkenal di negaraku.Geundae--tapi, jakkaman--tunggu apa kau orang Korea juga?"
Sepertinya dia tidak tahu kalau aku artis dan sebaiknya aku tidak mengungkapkannya. Aku ingin sekali saja dikenal sebagai Jimin orang biasa bukan artis.-Jimin
"Ne~ nado--aku juga orang Korea."
"Huh.. melegakan bertemu orang Korea. Tapi? Heoksi neo Jimin molla?--apakah kamu tidak tahu Jimin?"
"Aku tidak tahu, karena aku sudah lama menetap di China."
"Owh..."
"Bay the way kamu belum menjawab pertanyaanku tadi."
"Ahh, aku seorang reporter. Aku ingin mewawancarai Jimin. Geundae wae--tapi kenapa ia belum juga pulang?"
"Uh..Reporter? Ehmm mungkin Jimin sedang ada masalah barangkali."
"Ani--tidak meskipun begitu apakah ia tidak ingin pulang? Ini sudah sangat malam. Heoksi--apakah semua artis memang keluar malam hari dan pulang keesokan harinya?"
Bam..
Hya.. bagaimana bisa kau berbicara seperti itu? Jimin, adalah artis baik-baik kau tahu? Bahkan wajahnya saja kau tidak tahu lalu, bagaimana bisa kau dengan mudah meledekku? Aish jinja--yang benar saja-Jimin
"Heoksi--apakah kau Jimin ara?--tahu? Apakah kau pernah bertemu dengannya."
"Tidak pernah. Tapi temanku bilang Jimin sangat tampan dan suaranya juga bagus."
Akhirnya kau tahu fakta yang melekat di diriku. Bahwa aku tampan.. huh syukurlah-Jimin
"Hmm ini sudah larut. Apa kau tidak akan pulang?"
"Tidak, kamu duluan saja aku harus bertemu dengan Jimin malam ini."
"Tapi udara disini sangat dingin."
"Gwaenchanayo--tidak apa-apa. Aku adalah reporter yang professional. Cuaca dingin tidak masalah bagiku."
Jimin berdiri seraya menggelengkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/87908866-288-k148565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [END]
ФанфикYang paling menakutkan dari sebuah rahasia adalah ketia ia terungkap. -ksg-