Hidden Fact

358 34 0
                                        

Flashback

"Oppa, ne?"

"Hyeon Ju a geumanhae."

"Ah oppa, aku sangat menyukainya."

"Andwae."

"Ah waeyo?"

"Kau bukan tipenya."

"Aku tahu itu. Tapi aku bisa berubah oppa. Aku akan tampil lebih cantik lagi eoh ne?"

"Akan kucoba memberi tahunya."

"Jinjja? Oppa gomawo."

"Ne ne."

Malam itu Jimin dan Jin Yoong bertemu untuk latihan dance bersama. Setelah selesai, Jin Yoong memberikan sebuah surat kepada Jimin.

"Mwoya ige?"

"Surat dari adikku. Aku bingung kenapa banyak wanita yang ingin menjadi kekasih mu."

"Itu karena kharismaku."

"Haha... Aku yang lebih berkharisma. Kau lihat? Setiap aku memperlihatkan abs ku mereka semua meleleh."

"Kau bercanda?"

"Jinjja ya."

"Namanya Hyeon Ju?"

"Eoh. Kau harus menerimanya arraseo."

"Akan ku coba sepertinya dia gadis yang baik."

"Jelas dia adikku."

***

"Hyeon Ju a."

"Oppa otte?"

"Kau bisa berkencan mulai besok."

"Ah jinjja."

"Eoh."

"Gomawo oppa. Saranghaeyo."

"Yak!"

Hyeon Ju terlihat sangat bahagia begitupun Jakson.Keesokan harinya Hyeon Ju dan Jimin mulai berjalan mengelilingi seluruh taman. Tapi ada yang berbeda dari Jimin sejak ia pertama bertemu dengan Hyeon Ju. Matanya seperti berkata bahwa ia tidak tertarik dengan Hyeon Ju.

"Jimin a."

"Uh wae?"

"Teman-temanku ingin melihatmu."

"Uh benarkah?"

"Bisakah kita mampir menyapa mereka? Mereka ada di rumah makan di seberang sana."

"Tapi aku sibuk Hyeon Ju. Lebih baik kita pulang sekarang eoh?"

"Tapi."

"Besok saja bertemu mereka bagaimana?"

"Arasseo."

Hyeon Ju pulang dengan perasaan kecewa. Dia ingin sekali mengenalkan Jimin pada teman-temannya.

Keesokan harinya Hyeon Ju mencari Jimin di seluruh area sekolah tetapi, ia tidak melihat Jimin sekalupun. Dan kejadian seperti itu berulang-ulang terjadi dan selama seminggu Hyeon Ju tidak bertemu Jimin.

"Kau pasti bohong kan?"

"Iya, tidak mungkin juga Jimin mau mempunyai pacar sepertimu."

"Betul, jadi selama ini kau membohongi kami Hyeon Ju?

"Aniya."

"Lalu, apa kau pernah berfoto dengannya?"

Hyeon Ju memilih untuk diam. Pasalnya ia memang tidak pernah sekalipun berfoto dengan Jimin.

"Yak! Hyeon Ju ya, berhenti bermimpi dan cepat sadarlah."

Hyeon Ju pergi diiringi tawa oleh teman-temannya. Ia ingin sekali bertemu Jimin dan bertanya tentang hubungan mereka.

Dan tepat setelah itu, Hyeon Ju melihat Jimin di seberang jalan. Tapi dia tidak sendiri, ia sedang bergandengan tangan dengan sahabatnya sendiri Min Joo.

Amarah Hyeon Ju tidak bisa di tahan kala itu. Ia langsung menemui Jimin dan berhasil mendaratkan satu pukulan keras di pipi kanan Jimin.

"Hyeon Ju?"ucap Min Joo kaget.

"Apa apaan kau ini?"

Jimin membalikan pandangan dan membentak Hyeon Ju dengan keras.

"Huh, selama seminggu kau menghilang, nomormu sudah tidak aktif, kau tidak memberiku kabar sama sekali dan sekarang, kau bersama dia?"

"Jimin a busunsuria?"

"Aku akan menemuimu lagi Min Joo, aku butuh bicara dengan dia."

Jimin menarik tangan Hyeon Ju paksa dan membawanya ke sebuah gang yang sepi.

"Neo micheoso?"

"Mwo? Kau bilang aku gila?."

"Benar kau wanita gila."

"Apa salahku? Apa aku pernah menyakitimu? Apa aku pernah berbuat jahat padamu?"

"Ani."

"Gendae wae? Aku tulus mencintaimu Jimin a dan kita sudah berpacaran."

"Hhh.. Mian, tapi kau bukan tipe ku. Dan aku terpaksa berpacaran denganmu karena aku menghargai Jackson sebagai sahabatku. Dan juga jika kau ingin mengadukan masalah ini silahkan, kau ingin menghancurkan persahabatan kami silahkan, aku tidak peduli."

"Hiks..hiks.."

"Uljima. Aku pergi."

"Jimin a, gajima, aku tidak akan mengadu pada oppa, tidak apa-apa jika kau tidak mencintaiku hanya saja, miwohajima. Jangan membeciku."

Air mata Hyeon Ju mengalir seadanya tetapi ia berusaha untuk tidak menangis di hadapan Jimin.

Jimin membalikkan tubuhnya melihat kearah Hyeon Ju. Dan saat itu pula sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Jimin.

Brukk...

Tubuhnya terbanting ke atas, terbang melayang lalu jatuh dengan tempo yang sangat cepat. Darah berceceran di mana-mana. Tubuhnya terkulai lemas, matanya terus memandang ke atas samar. Hujan juga mengiringi tragedi kala itu menambah rasa perih di setiap luka yang ada.

Disisi lain seseorang yang juga jatuh langsung berlari dan memangku kepalanya, menangis sambil memegang erat tangan gadis itu.

"Hyeon Ju ya!"pekik Jimin

"Jimin a, miwohajima."

"Tidak, aku tidak membecimu, sama sekali. Mianhae."

"Dan juga, tetaplah menjadi sahabat terbaik Jin Yoong oppa."

"Bertahanlah, ambulan akan datang."

"Saranghae."

Detak jantungnya tidak bisa lagi di rasakan oleh Jimin. CPR yang Jimin berikan juga tidak merubah keadaan. Hyeon ju, telah meninggal.

Maaf aku tidak bisa menjagamu, tetapi aku bisa menepati janjiku untuk tetap menjadi sahabat Jin Yoong, walaupun itu sangat sulit untuk menghilangkan dendamnya kepadaku.
Dan juga, mianhae Kim Hyeon Ju.-Jimin











Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang