Secret Love [END]

#17 We Broke Up

Artis Asal Korea Park Jimin Berkencan?

--------

--Siapa gadis itu?--

--Lihat saja pakaiannya terlihat murah--

--Dia tidak pantas untuk Jimin.--

--Dia merusak citra Jimin.--

--Dasar jalang.--

--Wanita itu pasti menjebak Jimin.--

--Orang tuanya pasti malu terhadapnya.--

--Bagaimana bisa Jimin berpacaran dengan gadis itu? Dia pasti menggoda Jimin.--

--Jika aku bertemu dengannya akan ku jambak dia.--

--Pergi saja.--

--Mati saja, kau tidak pantas untuk Jimin.--

--Jimin pasti merasa malu.--

Ternyata berita itu telah menyebar tepat setelah Jimin selesai menyanyikan lagu terakhirnya. Seulgi yang melihat berita itu segera pergi meninggalkan lokasi konser tersebut. Di dalam berita itu memang tidak terdapat nama Seulgi tetapi wajah Seulgi sudah banyak terekspos ke media.

Seulgi pergi meninggalkan lokasi konser sambil terus memegang jaket dan handycam yang ia bawa sedari tadi.

Seulgi POV

'Jimin a, aku merasa tertindih ribuan batu saat ini. Sakit, sangat sakit. Kebahagiaan kita selalu berakhir seperti ini di akhiri dengan tangis seperti yang ku lakukan saat ini. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Jimin a bantu aku memikul beban ini.'

Aku terus berjalan menjauhi tempat konser itu. Aku terus berjalan tanpa tahu akan kemana kaki ini membawaku. Sampai aku menemukan sebuah taman. Aku duduk sambil terus memandangi handycam ku. Ku lihat Jimin yang tampil dengan mempesona. Gerakan dance nya benar-benar sempurna. Suaranya sangat indah saat menyanyikan lagu butterfly, judul yang ku berikan padanya beberapa bulan yang lalu. Senyumnya sangat manis. 

Di detik terakhir video itu aku menyadari bahwa Jimin menatap kearahku. Dia melihat diriku, dan tersenyum ke arahku. Aku mencoba lebih memperjelas gambar itu dan ternyata benar ia melihatku. Aku sangat yakin karena ia menunjukkan sebuah kalung yang sama dengan kalung yang aku miliki.
Dia mempunyai kalung yang sama dengan milikku.

Aku sangat terharu sampai aku tidak bisa berkata apa-apa. Dan hanya bisa menatap video itu dalam waktu yang cukup lama.

End POV