#8 Why?

712 71 17
                                    

Seulgi POV

Genggaman tanganmu membuat langkahku terhenti. Seperti jam pasir yang terbalik. tubuhku seperti terjerat oleh desakan nafas yang membuatku ingin diam dan tetap tinggal. Ada apa dengan diriku? Ini bukan seperti hipnotis atau ilmu sihir lainnya tetapi seperti angin yang berhenti berputar, air yang berhenti mengalir tanpa tau apa penyebabnya.

Kulihat sepasang mata yang berbinar menatap kearahku. Terlukis jelas bayang-bayang indah dibalik bola mata itu. Apakah ini mimpi? Tapi mengapa terasa sangat nyata? Atau ini memang kenyataan? Tetapi kenapa aku tidak mempercayai kejadian ini?

Tidak ingin berlarut dalam kacaunya pikiranku. Dan akhirnya ku putuskan untuk melepaskan genggaman itu dan pergi secepat mungkin dari hadapannya.

Satu....

Dua....

Tiga....

Rencanaku gagal karena seseorang yang tidak lain adalah Jimin dengan cepat menarik tanganku dan membawaku lari bersamanya.

"Shit!"celetuk Jimin

Ia menarik tanganku dan memegangnya dengan erat. Genggamannya seakan mengisyaratkan agar aku mengikutinya dan terus bersamanya.

Kami melewati lorong studio TV tempat acara berlangsung 1 jam yang lalu. Menyusuri setiap ruangan dan akhirnya berhenti di salah satu ruangan bertuliskan private.

Jimin mengunci pintu ruangan itu dan dengan cepat ia kembali kearahku.

"Tuhan tolong aku jaebal--tolong kali ini saja."

Jimin yang sedari tadi menggenggam tanganku akhirnya melepaskan tanganku.

Hfyuh..akhirnya ia melepaskan genggamannya yang sejak tadi membuatku gugup dan canggung berada di dekatnya. Ia mencoba mengatur nafasnya dan mencoba berbicara dengan ku.

"Neo Gwaenchana?--kau baik-baik saja?

Apa ini dia menanyaiku? Bukankah dia yang sepertinya tidak baik-baik saja?

"Aku baik-baik saja."

"Syukurlah."

Dia terus menatap kearah jendela dan pintu. Sesekali ia mencuri pandangan di luar ruangan. Aku masih diam, menyimpan beribu pertanyaan yang ingin aku tanyakan kepadanya.

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki seseorang membuat Jimin mendekatkan tubuhnya kearahku lagi. Kali ini berbeda, ia memelukku. Demi lautan dan luasnya samudera dia memeluk tubuhku dengan erat sangat erat.

"Dimana dia? Aku yakin aku tadi melihatnya."

"Hai Jackson! Mengapa kamu disini?"

"Uh, tidak aku seperti melihat seseorang, but he's gone."

"Benarkah siapa dia?"

"Aku juga masih belum yakin."

"Ah sudahlah kau pasti lelahkan, kau baru saja datang dari Korea."

Orang Korea? Lalu siapa dia? Dan apa hubungan Jimin dengannya?

"Baiklah mari kita pergi!"

Kau beruntung hari ini!-Jackson

Hampir saja-Jimin

End POV

Selepas kepergian Jackson, Jiminpun melepaskan pelukkannya dari Seulgi lalu duduk bersandar pada tembok yang berada di belakangnya. Seulgi masih diam menatap Jimin dengan tatapan kosong.

Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang