Dear Diary...
Hari ini hari ke 1095 setelah kita putus. Tidak ada kabar lagi darinya setelah itu. Sepertinya tidak mungkin lagi untuk bertemu dengannya. Aku berada di Korea, sementara dia telah singgah ke berbagai negara.
Sulit untuk menemuinya, apalagi bersamanya.Kadang aku berpikir, masih adakah aku di hatinya?
Aku masih tetap sama disini, bekerja sebagai wartawan. Tetapi kali ini beda, aku sudah naik pangkat dimana semua orang kini memanggilku dengan hormat.Tidak kusangka, waktu juga sangat cepat berputar dan berlalu. Meninggalkan semua kenanganku dengannya begitu saja. Tanpa meninggalkan bekas.
Seulbi dan ayahku baik-baik saja. Aku telah membeli sebuah rumah untuk mereka. Ayahku kini mempunyai restaurant sendiri. Seulbi juga sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk ke Universitas setelah ia dinyatakan sembuh berkat operasi yang di jalaninya dua tahun yang lalu.
Dan juga temanku Joy, dia terlihat sangat bahagia dengan toko bunganya. Dia juga sudah mempunyai banyak cabang di seluruh Seoul. Dan sekarang ia tidak sendiri ada Jin yang selalu menemaninya. Walaupun mereka sangat jauh tetapi Joy telah menerima resiko untuk tetap bersama Jin apapun yang terjadi.
Tuhan, kehidupanku dan kehidupan di sekelilingku telah membaik seiring berjalannya waktu. Tetapi aku masih merasa ada yang kurang dalam hidupku. Jika pelengkap hidupku adalah dia, aku mohon pertemukan kami.
***
Jimin POV
Besok, aku akan kembali ke Korea dan menetap dalam waktu yang sangat lama. Kami di izinkan pulang ke rumah masing-masing dan mengambil libur selama beberapa bulan.
Aku sudah tidak sabar bertemu dengannya. Bagaimana keadaannya sekarang? Aku harap dia baik-baik saja.
"Jimin a."
"Waeyo?"
"Liburan kali ini kau akan pergi kemana?"ucap Jin hyung
"Mencari seseorang?"
"Siapa? Seulgi?"
"Jika hyung sudah tahu jawabannya, kenapa harus bertanya lagi?"
"Aku juga ingin menemui seseorang."
"Nugu?"
"Nanti kau juga akan tahu."
"Cih.."
End POV
"Aku dengar pagi tadi BTS kembali ke Korea."
"Jinjja?"
"Eoh."
"Bagus, kau akan segera bertemu kekasihmu."
"Yak!, kau juga harus bertemu dengannya."
Hening, Seulgi terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari Joy.
"Seulgi a."
"Untuk sekarang, aku hanya bisa menunggunya."
"Mau sampai kapan kamu menunggunya?"
"Sampai dia datang kepadaku."
Seulgi kembali meminum kopinya sambil menatap kearah luar. Matanya terlihat kosong, di dalam hatinya dia sangat merindukan Jimin tetapj di sisi lainnya dia masih takut untuk kembali bersama Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [END]
FanfictionYang paling menakutkan dari sebuah rahasia adalah ketia ia terungkap. -ksg-