Seulgi POV
Ku angkat tanganku dan mulai membuka jendela kamarku. Silauan matahari yang masuk ke jendela membuatku sepenuhnya bangun dari bunga tidur yang menyelimutiku. Kulihat pemandangan dari atas apartemen aku mencoba keluar dari semua pikiran, beban yang menghantui hidupku. Sejak aku memulai karirku menjadi reporter, tidak ada satu haripun dimana aku bisa menikmati kehidupan normal layaknya kebanyakan orang. Yah, memang ini sudah pilihan hidup yang harus aku jalani, hidup dengan memata-matai kehidupan orang lain. Bisa di bilang pekerjaanku ini sebagai stalker resmi karena punya kantor dan izin yang sah. Huh ku pindahkan pandanganku menuju meja disamping kasurku. Terletak sebuah hp berwarna hijau penuh dengan aksesoris dan gambar katak. Lebih tepatnya gambar katak imut keroppi. Lalu kubuka satu persatu daftar lagu yang akan aku putar di hari minggu ini agar hariku lebih baik dari kemarin.
"Aha.. ini lagunya."
Kulangkahkan kaki ku berpindah dari tempat satu ke tempat lain. Melompat-lompat layaknya katak kegirangan. Melambai-lambaikan tangan ke atas sambil menyanyikan lagu happiness milik girl band kesukaanku. Aku menari-nari seperti orang gila yang sedang tersesat. Menyanyi, berteriak seakan-akan dunia ini milikku seutuhnya. Melepaskan segala penatku yang selama ini membelenggu. Hanya dengan cara seperti ini aku bisa menghilangkan masalahku yang lalu, membuang segala beban pikiranku. Huh aku merasa sangat ringan setelah melakukan itu. Lagu ini membuat hatiku kembali cerah dan bersemangat dalam melakukan aktifitas.
"La la la la la la la la la la happiness.. hu yeah.."
End POV
Tok tok tok...
Suara pintu yang terdengar berulang kali membuat Seulgi menghentikan tariannya. Dia langsung mematikan lagunya dan bergegas membuka pintu.
Ckrek.....
"Seulgi~a kita harus segera bergegas!"
"Busunsuria?--apa maksudmu?"
"Sebentar lagi tepat pukul 9 akan ada fan meeting BTS yang pertama. Kita tidak boleh ketinggalan palli!--cepat"
"Ah, jinjja kenapa kau baru mengatakannya sekarang? Aku belum mempersiapkan apapun."
"Satu jam cukup untuk kau bersiap-siap. Sudahlah cepat berkemas."
"Tapi aku belum mandi."ucap Seulgi sambil memegang rambutnya.
"Ah, tidak usah kita tidak punya banyak waktu untuk kita sia-siakan."
"Baiklah."
End POV
Seulgi membuka lemari kecil di pojok ruangan tempat ia menyimpan semua perlengkapan wawancaranya. Dengan cepat dan teliti ia mengambil mic,pena rekam, kamera, dan seperangkat buku catatan. Butuh waktu setengah jam untuk mempersiapkannya dan Seulgi pun selesai pada pukul 08.45.
"Lima belas menit untuk waktu kita sampai disana siapa yang akan menyetir?"
"Ya Pak Kim lah."ucap Seulgi dengan pasti
"Sejak pagi aku tidak melihat Pak Kim."ucap Joy
"Dasar orang tua menyebalkan."balas Seulgi
"Apakah kau bertengkar dengannya?"
"Siapa? Maksudmu Pak Kim?"
"Iya, karena sejak kalian pulang dari apartement Jimin kalian tidak berbicara sama sekali."
"Tapi aku salah apa? Perasaan aku tidak melakukan sesuatu yang salah kemarin."
"Coba kau ingat-ingat lagi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [END]
FanficYang paling menakutkan dari sebuah rahasia adalah ketia ia terungkap. -ksg-