Lelaki itu terus memandang Seulgi lekat. Sementara Seulgi terlihat tidak nyaman dengan keadaan ini. Ia tidak bisa memungkiri takdir yang mempertemukan mereka kembali setelah sekian lama tidak bertemu. Perasaan canggung menyelimuti mereka berdua, tidak ada yang membuka percakapan. Mereka hanya diam, dan sesekali bertatap muka satu dengan yang lain.
Sudah seminggu Seulgi bertemu dengannya, proyek ini masih lama ia harus mempersiapan untuk konser ini yang kebetulan akan namja itu akan berkolaborasi dengan Jimin. Tapi selama seminggu ini mereka masih membicarakan proyek awal yang harus ia jelaskan kepada laki-laki itu. Perkiraan besok mereka bertiga akan bertemu Seulgi, Jimin dan juga namja itu.
"Uhm... Aku harus kembali ke kantor. Besok kita rapat lagi di tempat ini."
Seulgi berdiri dan sedikit membungkuk memberi salam pada laki-laki itu. Ia ingin beranjak dari tempat itu secepatnya. Melihat bagaimana canggungnya kondisi mereka saat ini.
"Uh baiklah."
Seulgi membalikkan badannya dan kemudian melangkahkan kakinya menjauh dari namja itu yang tidak lain mantan kekasihnya dulu sewaktu mereka masih duduk di bangku SMA Jin Young.
Tapi tiba-tiba suara terdengar dari arah belakang.
"Seulgi-ssi."
Seulgi terpaku setelah mendengar panggilan dari Jin Yoong.
"Ada, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan."
Seulgi berusaha mengatur perasaan nya. Ia tidak ingin bersedih ataupun menangis saat ini. Apalagi di hadapan Jin Yoong.
"Rapat kita akan diadakan besok. Jadi, jika ada yang ingin di bicarakan kita bisa membahasnya besok."
"Bukan masalah konser tetapi.."
Belum selesai Jin Yoong berbicara Seulgi sibuk mencari handphone nya dalam tas yang sedari tadi telah berbunyi.
"Yeobosaeyo?"
"......"
"Uh, arasseo."
"Mianhae, aku harus pergi."
Terpaksa Jin Yoong harus menunda pembicaraan yang ingin ia katakan kepada Seulgi. Seulgi meninggalkan nya setelah menjawab panggilan telpon seseorang. Jin Young hanya menghela nafas, berharap ia dapat mengatakan apa yang belum sempat ia beritahukan kepada Seulgi.
Seulgi POV
Kenapa hatiku terasa sakit saat melihatnya? Banyak hal yang ingin aku tanyakan kepadanya. Mengapa ia muncul lagi di hadapanku? Aku sudah melupakan nya sejak lama tapi hari ini seolah semua keping ingatanku membuka satu persatu. Membuat ku kembali mengingat masa lalu kami.
Aku sudah sampai di kafe dekat kantor. Mencari orang yang menghubungi ku untuk menemui nya di tempat ini. Tapi aku melupakan satu hal yang seharusnya aku pakai. Yaitu masker, jadi terpaksa aku harus keluar dulu untuk membeli masker.
Setelah aku mendapatkan masker, aku kembali mencari orang itu dan akhirnya kutemukan. Ia yang sedang bermain-main dengan sedotan minuman nya. Terlihat juga dua minuman yang sudah habis berada di depan nya.
"Jimin~a aku datang."
"Seulgi~a kenapa kau lama sekali? Eoh?."
"Mian, aku membeli masker terlebih dahulu tadi."
"Lain kali, hubungi aku dulu jika ingin terlambat, mengerti?"
"Ne, ngomong-ngomong apa kau terlalu bosan? Lihatlah ini, ini pasti minuman untukku tapi kau malah menghabiskannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love [END]
Fiksi PenggemarYang paling menakutkan dari sebuah rahasia adalah ketia ia terungkap. -ksg-