#2

2.6K 81 0
                                    



Setelah makanan gue habis langsung aja gue melarikan diri kerooftop sekolah dari pada nanti nya tuh preman-preman pada ngeganggu gue.

Yahh disinilah tempat gue nongkrong kalo lagi bolos ato gak ada kerjaan lumayanlah angin sepay sepoy nya bikin perasaan adem dikit.

Menyadari ada yang memerhatikan gue, gue berbalik dan melihat seorang cowo dengan seragam sekolah gue berdiri menatap gue, wajah tampan mata coklat, berambut pirang hampir putih dan kulit coklat mulus kayak mobil habis dipoles berdiri tak jauh dari tempat gue berdiri sekarang.

"Woyy liat apaan lo?" Tanya gue sinis

"Liat angin" jawabnya singkat. Dasar, ditanya jawabnya gitu.

Gue berbalik dan langsung pergi, tapi genggaman tangan menghentikan gue sebelum melangkah lebih jauh, tangan cowo itu menggenggam tangan gue erat.

"Lo kok mau pergi sih? Temanin gue disini" katanya lalu berdiri dihadapan gue.

"Sok kenal!" Batin gue.

"Malas, minggir lo" jawab gue datar lalu pergi meninggalkan dia.

Apaan sih tuh cowo main pegang-pegang aja, najis.

Michel POV

Rasanya bosen banget dikelas, isinya cewe semua mana pada liatin gue lagi, tahu lah gue ganteng tapi gak usah segitunya kali. Cowonya udah pada kabur semua, yah gue baru pindah dua hari yang lalu disini jadi maklum lah kalo belum berbaur sama yang lainnya.

Gue berjalan menjauhi kelas yang memiliki aura hitam disekelilingnya. ihh merinding gue.

Dan sekarang gue udah sampe dirooftops sekolah yang sepi tapi ternyata ada cewe yang berdiri tak jauh dari tempat gue sekarang, rambutnya yang terurai panjang kecoklatan, tingginya seperti model dan berkulit putih. Lalu dia berbalik, sepertinya sedikit kaget melihat gue yang tiba-tiba ada.

" woyy liat apaan lo?" Tanyanya sinis.

Buset dah nih cewe luarnya kalem isinya  bedah jauh.

"Liat angin" jawab gue singkat.

Dia langsung pergi gitu aja, tanpa sadar gue mendekat dan menggenggam tangannya hingga dia berhenti.

"Lo kok mau pergi sih? Temanin gue disini" tanya gue lalu berdiri dihadapanya

"Malas, minggir lo" jawabnya datar. Lalu pergi gitu aja.

"Judes banget sih" kata gue terkekeh dan tidak terdengar olehnya.

Gue masih stay dirooftops berpikir tentang tuh cewe. Michel baru kali ini lo berpikir keras sama cewe judes plus cantik tadi. Gue terkekeh lalu berbalik dan meninggalkan rooftop sekolah.

Dan kembalilah gue ke kelas angker penuh dengan cewe penyihir.

"Michel kan?" Baru saja pantat gue menyentuh kursi kelas, seorang cowo teman kelas gue datang tiba-tiba.

"Yap, kenapa?"

"Nih undangan party buat loh, datang yah bro" katanya tersenyum.

"Party apa nih?"

"Biasa lah party yang selalu diadain setiap 6 bulan sekali sama semua anak sekolah ini"
Kayak pemeriksaan campak aja 6 sebulan sekali.

"Oke. Thanks" jawab gue, lalu dia pergi mengedarkan undangan itu ke yang lainnya.

"Menarik nih acara, sapa tahu ketemu tuh cewe yang tadi" ucap gue dalam hati, dan tersenyum melihat undangan berwarna biru langit yang berukuran sedang itu.

Archy POV

"Najis banget tuh cowo kelakuannya 11 12 sama fandy preman tanah abang" cibir gue memasuki kamar lalu merebakan badan gue karna lelahnya.

Selama beberapa menit beristirahat      Gue mengambil undangan berwarna pink ditas abu-abu yang berada disamping gue tidur.

Tadi sebelum pulang Risky ketua kelas gue membagikan undangan party sekolah, biasalah anak satu sekolah selalu ngadain party 6 bulan sekali.

" kak lapar nih, bangun dong nanti gue mati kelaparan" teriak adik gue.

"Iya kecebong, mau makan apa?" Jawabku sedikit teriak lalu menuruni tangga. Masakan gue memang enak, jadi lebih suka makan dirumah dari pada makan diluar apa lagi kalo gue lagi gak malas buatnya.

Beberapa saat masakan gue udah jadi gue makan hanya berdua dengan Dean dirumah, bibi hanya sampe sore dirumah sekitar setengah 6, jadi makan malam gue yang nyiapin.

" makasih kak, Dean keatas dulu mau kerja tugas" katanya meninggalkan meja makan dengan senyumnya yang setiap melihatnya mengingatkan gue dengan papi.

" iya dek, belajar yang rajin gak kayak kakakmu ini. Kakak mau keluar jaga rumah yah, suruh naufal aja temanin lo" kata gue berteriak karna dia sudah sampe diatas.

"Ok, titip cemilan kalo lo pulang" jawabnya dari atas.

Hampir tiap malam gue kerumah erinda juga ada melan, orang tua kami juga sudah dekat karna mereka biasa bekerja sama dalam urusan pekerjaan.

Sekarang sudah jam 7 Gue menggas mobil menuju rumah erinda, tapi berhenti disupermarket tak jauh dari perumahan untuk membeli cemilan.

Dari dalam supermarket gue melihat cowo dengan denim hitam juga kaos tipis 0yang seperti gak asing menurut gue. Dia duduk sendirian ditanganya ada sekaleng bir dan lainnya sudah berserakan dibawahnya.

Gue keluar dari supermarket dan berjalan menuju kearahnya angin sekitar sangat dingin gue hanya memakai kaos dan denim biru.

"Hey, pungut tuh sampah loh" suruh gue kecowo itu, sepertinya sudah hampir hilang kesadaran. Tangannya menggenggam tangan gue untuk kedua kalinya dan rasanya jadi sedikit berbeda sekarang.

" temanin gue" katanya senduh.

"Lo sarap yah, minum dikeramaian kayak gini" kata gue, dia melepaskan tangannya untuk membuka satu kaleng bir lagi.

Belum saja dia minum gue langsung mengambil bir itu dan langsung meminumnya dalam satu tegukan. Udah lama gue gak minum.

"Apaan sih loh cewe rooftop, itu minuman gue jir" katanya menatap gue.

"Nama gue Archy bukan cewe rooftop kali" kata gue sediki kesal lalu berdiri.

"Oke-oke gue michel. Temanin gue Ar" katanya menggapai tangan gue.

Gue menepis tangannya lalu berjalan kemobil putih gue yang terparkir depan supermarket, tapi gue tidak langsung menggas mobil gue masih memerhatikan dia dari dalam mobil masih duduk dengan wajah kecewa.

"Tuh cowo kalo dibiarin gitu bisa bikin masalah lagi, nanti dia ditangkap dan dikira anak jalanan, tapi tampangnya emang udah kayak anak jalanan sih" kata gue lalu membuka pintu mobil dan berjalan menghampiri michel.

"Ikut gue" kata gue menarik tangannya.

"Kemana Ar? " Tanyanya lalu berdiri dan menatap gue, keadaannya benar-benar kacau.

"Rumah lo dimana gue antar lo pulang, tunjuk kin gue alamat lo aja" kata gue memopong michel dan tanganya merangkul leher gue.

Gue berjalan kemobil lalu membuka pintunya dengan susah payah karna michel yang sangat berat masih merangkul gue.

"Ar" panggil michel.

"Hmm" jawab gue seadanya

"Kenapa lo peduli?"

Part2 nya juga gak panjang-panjang amet kok, semoga kalian menikmati. Yang part 1 itu profilnya si Archy klo yang diatas profilnya si michel 😽. Sampai jumpa dipart selanjutnya •sarangBeo ;D

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang