#19

1.2K 39 0
                                    

"Maaf karna apa yang akan terjadi terlalu menyakitkan, tahan lah sebentar saja maka semua akan baik-baik saja"

Tok, tok

Ketukan pintu membangunkan Archy, dengan lemasnya Archy bangkit dan membuka pintu kamarnya.

"Kak, gue pamit. Cepat bangun sana!"  Pamit Dean dari depan pintu kamar Archy yang baru dibuka. Archy hanya menggangguk lemas sembari menyandarkan kepalanya dipintu.

"Huahhh" uap Archy lalu berbalik dan menutup pintu kamarnya, dan merebakan tubuhnya kembali keranjang. Tangannya meraih handphone yang berada disamping bantalnya.

"Mhelan?" Arch melihat Line dari Mhelan yang sudah sedari malam.

Matanya melihat isi dari Line dan tiba-tiba tersentak lalu duduk.

"Fandy?" Batin Archy.

BRAK...

Suara keras terdengar dari pintu depan, sepertinya bibi juga belum datang. Archy langsung berlari menuju pintu depan, dan membukanya.

"Astaga!!" Archy terkejut melihat Mhelan yang sudah sangat lemas terkapar didepan pintunya.

"Lo kenapa Mhel?" Tanya Archy sembari memopong mhelan masuk.

Archy menidurkan Mhelan dikursi tamunya. Wajahnya sangat khawatir melihat mhelan yang tiba-tiba saja seperti ini.

"Gue ambil minum dulu" Archy pergi ke dapur untuk mengambil minum dan kembali ketempat mhelan duduk.

"Minum dulu"

"Ma..kasih" ucap Mhelan lemas lalu meminum air yang dikasih Archy.

"Lo kenapa bisa kayak gini hah?"

"Nanti aja nanyanya, gue disini dulu istirahat. Lo kesekolah aja"

"Mana mungkin gue ninggalin lo, nanti gue isin aja"

"Serah lo deh"

"Sini gue bantu kekamar gue" Mhelan hanya menggangguk, dan Archy membantunya menuju kamarnya.

"Hati-hati" Archy membaringkan mhelan ditempat tidurnya.

Archy membiarkan mhelan beristirahat walaupun sebenarnya ia sangat ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Dia hanya berjalan-jalan didepan pintu kamarnya yang tertutup lalu turun menuju dapur untuk mengambil segelas air untuk Mhelan ketika sudah bangun nanti.

"Ada yang gak beres" kata Archy menaikki tangga dengab segelas air ditangannya.

"Mhel?" Archy membuka pintu kamarnya dan melihat Mhelan sudah duduk ditempat tidur tapi hanya terdiam dan menatap Archy.

"Mhel? Are you okay?" Tanya Archy mendekati Mhelan dan duduk didekatnya.

"Archy lo haru janji, apapun yang terjadi jangan pernah lupain Michel" kata Mhelan membuat Archy heran.

"Maksud lo apa sih, udah. Nih minum dulu"

Archy memberikan Mhelan minum yang dia bawa tadi tapi Mhelan hanya menatapnya dengan raut wajah cemas.

"Mhel?"

"Gue mau pulang" kata Mhelan lalu bangkit.

"Gak, lo harus istirahat dulu"

"Gue istirahat dirumah aja, gue mau naik taksi" ucap Mhelan dengan tegangnya lalu berlari keluar rumah. Ternyata dia sudah memesan taksi saat Archy keluar dari kamarnya.

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang