#22

1.2K 40 0
                                    

"Oke semua, mari kita mulai Gameznya" kata seorang Guru dari kelas Ips yang mengarahkan permainan untuk malam ini.

"Kalian harus mencari bendera sebanyak mungkin dengan berkeliling mencari dan satu kelompok hanya boleh membawa 2 senter dan a 1 kelompok terdiri dari 15 orang dan akan dicampur dengan kelas 12" semua bersorak dengan arahan sang guru karna gue tahu mereka bakalan cari kesempatan dengan adik kelas.

"Semoga kita kelompok" Bisik Michel yang berada disamping gue, gue baru sadar bahwa sedari tadi tangan kami masih bergandengan. Gue hanya membalasnya dengan senyum, gue juga sebenarnya mengharapkan hal yang sama.

Guru membagikan kelompok dengan nama-nama yang sudah ditentukan. Dan gue berkelompok dengan 7 anak kelas 11 dan sisanya anak kelas 12. Didalamnya ada gue, Erinda, Mhelan, Rara, Fani, Iky, tio, dan yang kakak kelasnya ada Reno, Gio, Cristian, Ari, olivia, haruka, tika, dan Michel, nama kelompok kami yaitu kelompok pohon.

"Yes" batin gue.

Kami diberi waktu untuk mengganti pakaian yang lebih tebal karna udara akan dingin dimalam hari. Juha untuk berkenalan dengan satu kelompok dan mengatur strategi, gak ada yang tahu apa yang akan kita dapat jika kelompok ini menang.

"Sudah siap?" Tanya Michel ke semua anggota kelompok pohon.

"SIAP!" Teriak kami bersamaan.

Permainan akan dimulai saat peluit ditiupkan yaitu tepat jam 7 malam, dan berakhir pukul 12 tegaKami diberi masing-masing 1 mercun tiap kelompok, agar jika terjadi maka guru-guru akan langsung mengirim bantuan.

Priiit..

Peluit ditiupkan oleh kepala sekolah, itu tandanga permainan sudah dimulai. Para siswa sudah mulai meninggalkan tempat kemah menuju hutan untuk mencari bendera.

"Kalian harus bilang kalo ada yang capek" Kata Gio sebagai pemimpin kelompok ini, sikapnya yang bijak dan juga ramah dia sangat pantas menjadi pemimpin.

Kami berjalan menyusuri hutan yang gelapnya luar biasa dan pencahanyaan yang sangat sedikit, sedari tadi Erinda sudah menempel seperi Lem ditangan gue, dan tanpa mengeluarkan ocehannya seperti biasa.

"Rin jangan nempel mulu dong, risih gue!" Gue mencoba melepas rangkulan tangan Erinda yang bikin gak nyaman karna tidak bisa leluasa berjalan.

"Gue takut Ar" katanya berbisik dengan matanya yang selalu melihat sekeliling.

"Oh iya! Kalian jangan ada yang cuma begong, bahaya kalo ada yang kemasukan" Kata Gio memberhentikan kami semua, dan kami hanya menggangguk. Terlihat Michel beberapa kali menoleh melihat gue dibelakangnya. Gue jalan dibelakangnya karna perempuan harus berada ditengah, sedangkan cowonya yang berjumlah 6 dibagi dua, 3 dibelakang dan 3 didepan.

"Bendera!" Kata Mhelan menunjuk Bendera merah yang berada diatas pohon dengan sedikit sinar bulan.

"Bagus Mhel!" Kata Michel, lalu mencoba memanjat untuk mengambil Bendera itu. Adanya tak terlalu tinggi dan cukup mudah diambil.

"Oke, kita lanjut jalan" kata Gio setelah menyimpan Bendera diranselnya.

"Serem" kata Mhelan pelan namun masih terdengar.

"Bener" jawab Erinda yang sekarang menempel ke Mhelan, dengan wajah malasnya Mhelan hanya pasrah.

"Ahh" kaki gue terpeleset oleh tanah yang licin, tapi gak jatuh karna ditahan oleh Michel yang sudah menggenggam tangan gue.

"Hati-hati" katanya melepas genggaman, semuanya yang tadinya berhenti lalu melanjutkan jalan lagi. Rasanya ngantuk tapi gue harus tahan.

"Itu!" Tunjuk Reno ke bendera yang berada diatas pohon. Tapi tak berada diatas sekali jadi bisa diambil tanpa harus memanjat. Tangan Haruka meraihnya lalu memberikan ke Gio, dia cewe yang cukup tinggi hingga mengalahkan tinggi gue dan juga terlihat baik dan pemberani.

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang