#3

2.1K 76 2
                                    

"Kenapa lo peduli" tanya michel membuat gue terdiam.

Michel bener, kenapa gue peduli? Batin gue

"Entahlah" jawab gue seadanya lalu melajukan mobil dengan kecepatan sedang, takut dia muntah dimobil gue yang baru kemaren gue cuci.

Hening

Rasanya canggung banget, tapi kayaknya dia juga biasa-biasa aja.p

"Belok kiri Ar" katanya memecah keheningan.

Gue mengikuti arahannya dan tibalah disebuah rumah cukup besar bertingkat dua bergaya modern. Yang kelihatan sangat sepi.

"Chel udah.." Gue berhenti saat liat dia udah tidur padahal baru aja semenit saat dia ngomong tadi.

"Ganteng juga kalo dia tidur" kata gue menatap dia.

"Gue emang ganteng kali" kata dia lalu membuka matanya dan terseyum ke gue.

Kayaknya pipi gue merah deh, malu banget.

"Gak usah malu kali, makasih Ar" gue gak menjawab dan langsung melajukan mobil gue. Dia masih berdiri menatap kepergian gue.

......

"Tok tok" seseorang mengetuk pintu gue dan tak lain tak bukan adik gue pelakunya.

"Apaan si? Masih pagi banget de" jawab gue yang sudah membuka pintu dan melihat dia sudah siap dengan seragam olahraga beserta jaket dan tas cukup besar ia gandeng dibelakangnya.

"Gue mau kemah kak, seminggu. Jadi jaga rumah yah, gue mau pamit doang kok" katanya langsung memeluk gue.

"Kok mendadak si, yaudah deh. Hati-hati yah kecebong ku, jangan ilang dihutan lo" dia melepaskan pelukannya, lalu pergi dan menuruni tangga, gue kembali merebakan badan gue diranjang dan seketika kenapa wajah michel muncul.

Michel POV

Baik juga dia ngantar gue semalam, bantin gue.

Gue mengendarai mobil menuju sekolah, sekarang gue jadi lebih seneng ke sekolah selain karna udah berbaur gue jadi pengen ketemu Archy. Inget namanya aja buat gue terkekeh senderi.

Mobil biru gue udah terparkir cantik diparkiran, dan gue menuju kelas sekarang. Gue melewati kelas Archy tapi sepertinya dia belum datang.

"Woy" teriak teman satu kelas gue, dia raka.

"Berisik lo" kata gue, tangannya merangkul gue dari belakang.

"Ehh gimana si Ar?" Tanya dia, gue menceritakan tentang Archy yang mengantar gue pulang dikeadaan gue yang lagi kacau.

" dia belum datang kayaknya"

"Minta nomor ato pin bb nya dong, berani gak?" Tantangnya.

"Beranilah michel gitu loh!" Gue menerima tantangannya, secara siapa sih yang bakal nolak kalo gue minta nomor sama cewe.

Gue masuk kelas dan mengikuti pelajaran selama 2 jam, dan saatnya keluar main, Raka se dari tadi mengejek gue kalo gue gak berani untuk minta, dan sekarang gue akan mencari Archy buat minta nomor ato pin nya.

"Ar" teriak gue ke archy yang duduk manis dikursi kantin bersama para kawanan singa betina dan jantan dan mereka menatap gue sinis banget.

"Dewa tolong michel, untuk minta nomor sang dewi Archy" batin gue.

"Apaan chel?" Tanya dia datar, sekarang gue ada didepannya.

"Boleh minta nomor lo?" Tanya gue kedia, sumpah sekarang gue malu banget, gue melirik raka dari kejauhan yang sedang menertawakan gue.

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang