#25

1.1K 34 0
                                    



"Aku takut jika tidak akan bisa membuka mata ini lagi untuk melihatmu tersenyum, aku terlalu takut untuk melihat dunia yang sangat gelap, tapi aku lebih takut tidak bisa mengenalimu, mengenali semua orang yang gue sayang sebagai orang yang pernah berharga didalam setiap waktuku"


"Ar, bertahanlah ku mohon!" Michel menggenggam tangan Archy yang sudah setengah sadar. Darah sudah mewarnai seluruh baju Archy  begitu juga genggaman Michel.

"Maaf kalian harus menunggu diluar" kata suster membatasi langkah Michel dan para guru juga teman Archy yang sangat khawatir sekarang.

"Kenapa bu siska mengizinkan dia pergi!!" Marah Kepala sekolah ke bu siska yang merasa bersalah telah membiarkan Archy pergi membawa Mobilnya.

"Maaf pak"

"Sudah! Sekarang kita hanya perlu berdoa untuk Archy" usul Pak Dion menenangkan kondisi keduanya yang hilang kendali karna panik.

"Ar, ku mohon bertahan" Kata Michel pelan sembari panik dengan berjalan kesana kemari.

"Tenang chel!" Tangan Gio memegang bahu Michel dan mendudukkannya agar lebih rileks.

Siswa dan guru akhirnya berusaha tenang dan memutuskan untuk pulang sejenak. Perkemahan dihentikan dan seluruh siswa sudah disuruh pulang kerumah masing-masing. Sedangkan guru sedang sibuk mengurus Archy dan data kepolisian mengenai kecelakaan ini.

"Pak, bagaimana keluarga Archy?" Tanya pak Dion mengenai keluarga Archy yang pasti sangat terkejut mengenai hal ini.

"Saya akan telpon mereka setelah Mendapat info dari dokter, saya tidak mau mereka bertambah syok"


Sedangkan didalam UGD.

"Pasien anda dengar saya?" Dokter menyenter mata Archy yang sudah hampir kehilangan kesadaran, penglihatannya kabur dan suara seakan tak bisa lagi didengarnya.

"Mana datanya sus?"

"Dia mengalami pendarahan parah dibagian kepala, dan harus segera dioperasi" suster menjelaskan hasil Scan Archy.

"Siapkan segera ruangan Operasi, bawa pasien ini segera. Detak jantungnya sudah sangat lemas" tegas dokter menyuruh para suster dalam kondisi darurat.

Para suster mengeluarkan Archy dari UGD, mereka yang menunggu diluar langsung berdiri saat Archy keluar.

"Dok bagaimana Archy?" Tanya kepala sekolah panik.

"Dia harus segera dioperasi, mana keluarganya? Harus ada perizinan segera"

"Saya yang akan tanda tangan, apapun yang terjadi saya yang tanggung, cepat operasi dia segera"

"Baik" dokter pergi membawa Archy keruang Operasi. Michel mengikutinya dari belakang lalu berlari disamping Archy yang terbaring lemas namun masih setengah sadar, tangan Michel menggenggamnya.

"Mi-chel" mulut Archy bergerak memanggil nama Michel dan menatapnya lalu tersenyum tipis dengan tenaganya yang tersisa sekarang.

"Bagiku, jatuh cinta itu adalah hal termudah. Aku tak bisa menahannya walau menutup mataku, aku tidak akan merasa menyesal dan kecewa jika sesuatu yang buruk akan terjadi, karna aku mencintaimu dengan tulus" Batin Archy lalu kehilangan kesadarannya dengan menetaskan air matanyanya.

1 menit 20 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang