"Kesempatan bisa datang dua kali, tapi tidak pada kesalahan yang sama""Pagi pak" sapa Archy dengan senyum manisnya dipagi hari yang akan melewati gerbang sekolah.
"Pagi Archy, bapak suka Archy yang sekarang" kekeh pak kumis.
"Emangnya Archy yang dulu kenapa pak?"
"Ahh gak apa-apa kok"
Archy mengangguk dan pergi melewati gerbang sekolahnya dengab berjalan kaki, pagi ini juga dia diantar oleh Maminya.
Archy menyusuri koridor yang cukup sepi karna sekarang masih cukup pagi. Dari depannya berjalan Michel yang membaca bukunya tanpa memerhatikan Archy didepannya.
Langkah Archy terhenti melihat Michel yang sudah akan mendekat, dan Michel hanya melewatinya tanpa menatap Archy sedikitpun, matanya masih fokus pada buku yang dia baca.
"Rasanya Aneh" kata Archy pelan lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.
"Woy!" Rara menepuk pundak Archy yang baru akan memasuki kelas.
"Emm" senyum Archy membalas teguran Rara teman satu kelasnya, didalam kelas belum terlihat Erinda juga masih beberapa siswa yang datang, Archy keluar didepan kelasnya kembali setelah meletakkan tasnya. Berjalan dan mengintip kekelas mhelan.
"Hei ngapain?" Fandy mencubit pipi Archy pelan yang sedang mengintip.
"Ihh! Lagi periksa kalo Mhelan udah datang!" Archy mengelus pipinya sembari mengerutkan keningnya.
"Maaf, yuk kekelas" tangan Fandy merangkul Archy yang masih cemberut.
"Ihh pagi-pagi udah cemberut aja, nanti auranya hilang lo" kekeh Fandy mencoel pipi Archy.
"Lo sih pagi-pagi ud" ucapa Archy terhenti melihat erinda yang baru saja memasuki kelas. Masih teringat saat pertengkarannya kemarin membuat Archy terlihat canggung, Erinda langsung duduk ditempatnya disamping Archy seperti biasa.
"Kalian kenapa?" Tanya Fandy dari belakang Archy.
"Gak apa-apa" tanpa Menoleh Archy hanya menjawab.
Pelajaran berlangsung hingga bel istirahat, baru kali ini mereka tak berbicara sepatah katapun. Erinda yang baru membereskan buku-bukunya setelah guru keluar langsung keluar tanpa melihat Archy yang menatapnya berjalan keluar kelas dengan wajah datar.
"Maaf Rin" batin Archy.
"Kalian kenapa sih? Biasanya heboh berdua tuh!" Fandy datang disamping meja Archy.
"Ahh itu, gue bertengkar kemarin"
"Gara-gara?"
"Bentar yah Fan, gue ada urusan" Archy langsung pergi meninggalkan Fandy yang hanya melihatnya keluar kelas.
Dengan berlari Archy mengejar Erinda yang terus berjalan menuju tangga.
"Tunggu!" Archy menarik tangan Erinda yang baru saja akan menuruni tangga.
"Apaan sih!" Erinda menghempas tangan Archy yang menariknya.
"Maaf Rin"
"Maaf untuk apa Ar?"
"Untuk yang kemarin, gue sa-"
"Gak! Lo gak salah Ar, jadi biarin gue sendiri dulu"
"Kenapa RIN!" Tegas Archy, Erinda yang baru berjalan menuruni tangga langsung terhenti tanpa menoleh
"Takdir yang salah Ar" kata Erinda pelan.
"Hanya dua alasan, dia bukan untuk lo atau ini hanya ujian" Lanjut Erinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 menit 20 detik
RomanceDisuatu tempat kamu pernah berkata sesuatu padaku, kamu berjanji padaku, tapi kenapa saat bahkan aku tak mengingat janji itu kamu tidak mendatangiku untuk mengingatkan ku akan janji itu. Aku tahu bahwa aku sudah sangat terlambat tapi bisakah kamu me...