Malam harinya, Soo terus manatap karakter huruf nama Wook, dan menggumamkan arti dibalik nama Wook.
Soo membuka jendela kamarnya dan memandangi gelang pemberian Pangeran Wook.
"Mendengar kata 'Tunggulah aku' saja sudah membuatku bahagia. Aku menyukai orang itu. Jika aku bersamanya, aku sepertinya akan baik-baik saja menjadi Hae Soo dibandingkan Go Hajin. Kau bisa hidup dengan baik" gumam Soo dalam hati.
---
Di luar Istana, Pangeran Baek Ah dengan pakaian rakyat biasa sedang menggambar sekumpulan rakyat.
Woohee dengan pakaian rakyat biasa langsung merebut buku Pangeran Baek Ah.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Pangeran Baek Ah marah, ada seorang gadis merebut dan merobek bukunya.
"Apa kami ini babi dimatamu?" kata Woohee marah.
"Apa?" kaget Pangeran Baek Ah dengan tuduhan Woohee.
"Kami boleh saja kalah dari Goryeo, kami mungkin akan menderita karena kekeringan. Tapi kami ini manusia. Jangan pikir kau bisa meremehkan kami" kata Woohee marah melihat orang Goryeo menggambar penderitaan rakyat Hubaekje.
"Bukan itu... Aku hanya ingin menunjukkan pada dunia apa dampak kekeringan" kata Pangeran Baek Ah mencoba menjelaskan tapi Woohee tidak mengindahkannya.
"Apa kalian bangsawan Goryeo masih belum puas hidup dalam kemewahan. Dan mereka menganggap hal yang kotor dan rendahan seperti kami ini sebagai seni. Kau pasti memanfaatkan orang seperti kami untuk senimu itu. Dan kau menghina penderitaan warga. Kau sudah menjual harga dirimu pada Goryeo ternyata. Dasar serangga" kata Woohee marah.
"Serangga?" kata Pangeran Baek Ah kaget dirinya disebut serangga.
Woohee pun pergi meninggalkan Pangeran Baek Ah yang masih kaget dengan semua tuduhan Woohee
"Hei, hei, hei berhenti disitu" teriak Pangeran Baek Ah berusaha menghentikan Woohee yang pergi.
Meskipun Woohee mengenakan pakaian rakyat biasa, tapi ia memakai perhiasan mewah. Woohee bukanlah rakyat biasa ia adalah Putri dari kerajaan Hubaekje yang telah runtuh dikalahkan dan dikuasai Goryeo.
Setelah Woohee pergi dari hadapan Pangeran Baek Ah, dua orang pria menghampirinya.
"Yang Mulia." Panggil pria itu.
"Jendral" panggil Woohee.
"Senang melihatmu baik-baik saja"
"Perdana menteri ingin menemui Anda, Yang Mulia"
"Perdana menteri? Si pengkhianat Park Young Gyu itu sudah jadi perdana menteri?. Cepat juga dia naik Pangkat. Baiklah, ayo kita pergi" kata Woohee dan pergi.
Pangeran Baek Ah berusaha mengejar Woohee ,tapi ia kecawa karena tak menemukan Woohee.
"Ah, dia salah paham padaku dan menghilang begitu saja. Apa dia Imigran dari Hubaekje?" kata Pangeran Baek Ah bertanya-tanya.
---
Para Pangeran dan Putri Yeonhwa berkumpul di Istana untuk merayakan Hari ulang tahun Pangeran Eun.
"Baiklah, Ayo kita minum sekarang" kata Putra Mahkota Moo.
"Ya, Putra Mahkota" jawab mereka semau.
Pangeran Wook menoleh kepada para dayang, mencari keberadaan Soo tapi Soo tak tampak ada.
"Eun, umurmu sudah bertambah satu tahun. Biar kutuangkan minuman untukmu"
"Terimakasih atas ucapan selamatnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Historische RomaneSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo