"Soo.." panggil Pangeran So ingin mengejar Soo, tapi Pangeran Wook menahanya dengan tatapan dingin.
"Seorang pangeran mau menikahi pencuci baju? Janganlah coba-coba membodohi Soo." kata Pangeran Wook.
"Kalau aku mau menikah, ya aku menikah" kata Pangeran So dan ia melepaskan tangan Pangeran Wook yang menahannya.
"Kau" kata Pangeran Wook marah dan langsung mencengkram kerah baju Pangeran So. Mereka pun akhirnya saling mencengkram dengan penuh amarah.
"Berhentilah pura-pura peduli padanya. Dan berpaling darinya seperti yang bisa kau lakukan. Kau bukan lagi kakak iparnya, Dia bukan urusanmu lagi." kata Pangeran So.
Mata mereka saling tatap dengan sangat tajam.
Pangeran So melihat baju baja di balik pakaian Pangeran Wook.
---
Aacara perkumpulan tengah berlangsung dengan meriah. Pangeran Baek Ah melihat tatapan tajam Woohee pada Raja. Woohee melancarkan aksinya dengan berlari mengarahkan pedangnya pada Raja. Saat itu Raja mencoba berdiri, tapi Raja pingsan. Tepat saat itu Pangeran Baek Ah menghadangnya hingga ia tertusuk pedang Woohee.
Pangeran Baek Ah dan Woohee sama-sama terdiam. Woohee terkejut karena Pangeran Baek Ah menghadangnya hingga tertusuk. Namun karena semua perhatian orang tertuju pada Raja yang pingsan, tidak ada yang menyadari jika Pangeran Baek Ah tertusuk.
"Apa yang harus kita lakukan, Hyungnim?" tanya Pangeran Won pada Pangeran Yo.
"Panggil Pangeran kedelapan sekarang!" kata Pangeran Yo.
Woohee menjatuhkan pedangnya karena terkejut, Pangeran Baek Ah menendang pedang itu menjauh.
"Pergilah, sekarang" kata Pangeran Baek Ah pada Woohee.
Woohee terlihat ragu dan tak tega meninggalkan Pangeran Baek Ah. Tapi Pangeran Baek Ah mendorong Woohee menjauh. Woohee pun pergi, sedangkan Pangeran Baek Ah menahan sakit dari lukanya.
Jimong menatap langit dan melihat bintang Raja mulai meredup.
---
Raja sedang terbaring lemah diatas ranjangnya. Jimong dan Panglima Park menemaninya.
"Apa aku akan pergi seperti ini?" kata Raja.
"Yang Mulia tak akan pergi kemana-mana?" kata Panglima Park.
"Jangan bicara seperti itu, tidak baik"
"Hidup itu memang pendek dan cepat berlalu. Selama ini aku hidup dan berjuang untuk apa?"
"Yang Mulia mendirikan sebuah kerajaan."
"Kerajaan? Apa Goryeo akan bertahan selamanya? Apa keputusanku sudah tepat memilih Putra Mahkota untuk menggantikanku?"
"Kami akan membuktikan kalau keputusan Yang Mulia sudah tepat. Putra Mahkota yang akan naik tahta." kata Panglima Park yang melihat Jimong hanya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan Raja.
"Kalian memang teman baik bagiku. Perangku sudah berakhir sekarang. Sekarang perang kalianlah yag akan dimulai. Aku titip Putra Mahkota dan Pangeran keempat pada kalian"
"Yang Mulia"
Jimong hanya bisa diam. Sedangkan Panglima Park menangis melihat kondisi Raja.
---
Soo sedang meracik ramuan herbal. Namun ia terus mengingat Pangeran So yang melamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Fiction HistoriqueSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo