"Yang Mulia, ada rumor tersebar" kata Jimong pada Raja Gwangjong Wang So yang duduk di singgasananya.
"Rumor apa?" tanya Raja.
"Mereka percaya bahwa Kyung Chun Won Keun yang harusnya menjadi Raja. Menteri Luar Negeri Park Young Gyu mengira kau berbohong tentang permintaan terakhir mendiang Raja". kata Jimong.
"Bunuh saja dia". kata Raja marah.
"Apa?" kata Jimong kaget.
"Hukum siapapun yang sekiranya merencanakan pengkhianatan. Pengikut-pengikut mendiang Raja.Tangkap semua dayang dan tentara yang berada di Cheondeokjeon. Siapa saja yang meragukan titah penerus tahta, jangan biarkan mereka lolos. Tak satu orangpun akan terluput". perintah Raja.
Jimong terkejut mendengarnya.
---
Mentri Park menemui Woohee.
"Raja bertekad untuk menangkapku".
"Kau sendiri yang memulai rumor bahwa titah mendiang raja itu hanyalah bohong belaka". kata Woohee.
"Kau pikir kau akan aman" kata menteri Park.
"Benarkah?"
"Kalau begitu aku sebaiknya mengungkapkan yang sebenarnya, bahwa kau memata-matai Pangeran keempat dan Baek Ah. Apa Kau pikir cuma aku saja yang akan mati sendiri? Dasar bodoh".
Mentri Park pun membalikan badannya. Woohee langsung menusuk Menteri Park hingga tewas dengan pisau kecil yang disembunyikan dalam gantungan hiasan bajunya.
---
Woohee terdiam menatap gantungan hiasannya.
Pangeran Baek Ah datang dan langsung mengambil gantungan itu.
"Sudah lama aku tak melihat ini. Jadi tambah usang. Kau harus ganti benangnya". kata Pangeran Baek Ah.
Woohee langsung mengambilnya kembali.
"Aku tidak mau benda ini digantikan barang lain". kata Woohee.
"Katamu benda itu dari pemberian orang tuamu, 'kan?" tanya Pangeran Baek Ah.
Woohee mengangguk mengiyakan.
"Sepertinya aku harus melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh orang tuamu". Kata Pangeran Baek Ah.
"Apa..."
"Sebelum kita menikah. Kupikir kita harus membuatmu terdaftar sebagai anak angkat dari keluarga baik-baik".
"Apa karena aku berasal dari Hubaekje, benarkan?"
"Nenekku masih ingat sekali insiden yang terjadi di Gyunhwan. Keluarganya dibunuh di depannya. Dia selalu tak mau berurusan dengan rakyat asal Hubaekje. Tapi itu terjadi sebelum kita lahir. Lagipula tak ada hubungannya Gyunhwan denganmu.Tetap saja, aku ingin menghindari masalah yang mungkin bisa saja terjadi. Aku akan ziarah ke makam orang tuamu dan minta maaf pada mereka". kata Pangeran Baek Ah.
Woohee terdiam teringat kembali perkataan Mentri Park, Jika hubungannya dengan Pangeran Baek Ah terungkap, maka Pangeran Baek Ah juga takkan aman.
"Tak apa kan?" tanya Pangeran Baek Ah.
"Raja Pendiri Goryeo membunuh orangtuaku dan rajaku membunuh keluargamu. Apa menurutmu tidak masalah kalau kita bersama?"
"Woo Hee. Ini bukan salahku, dan itu juga bukan salahmu. Pikirkan saja kita berdua. Kecuali kalau kau tak menyukaiku lagi, apapun yang terjadi, kita takkan pernah berpisah. Aku tidak akan mengizinkannya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Исторические романыSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo