Soo pergi menemui Raja.
"Ampunilah Wook. Aku yakin dia dijebak" kata Soo pada Raja. "Biarkan dia hidup. Yang Mulia" kata Soo berlutut dihadapan Raja.
"Apa kau tidak tahu kau tidak boleh berlutut? Kau mungkin tidak bisa berjalan kalau sering berlutut. Berdirilah" kata Raja khawatir melihat Soo berlutut, Raja memegang kedua lengan Soo dan mencoba membawa Soo bangkit.
"Kau bilang kau tidak akan menyakiti saudara-saudaramu"
"Janganlah seperti ini. Aku tahu kau peduli pada para Pangeran. Aku tidak suka kau berlutut demi dirinya. Berdirilah"
"Orang yang membunuh elang itu adalah kau, Yang Mulia. Kau sengaja membunuh elang itu untuk menjebak Wook".
Raja langsung melepaskan tangannya yang memegang kedua lengan Soo.
"Kenapa? Aku tidak boleh melakukannya? Wook membunuh Moo Hyungnim dan Eun. Dan dia juga membuat Baek Ah pergi. Dia mencoba membunuhku dan dia ingin memisahkan kita berdua. Dia orang yang seperti itu" kata Raja.
"Jika kau membunuh orang lain kau akan dapat balasan atas perbuatanmu. Kalau kau menghukum orang semua orang nanti akan menganggapmu sebagai musuh. Diwaktu mendatang. Aku tidak ingin kau dikenang sebagai seorang Raja yang kejam" kata Soo.
"Baiklah. Aku akan membiarkan dia hidup" kata Raja. "Wook akan kuasingkan ke kampung halamannya. Dia tidak boleh keluar satu langkah pun dari rumahnya. Dia ingin memiliki Goryeo. Tapi yang dia dapatkan hanyalah rumahnya sendiri. Dia akan mati lemas dirumah itu. Dia akan hidup sampai membusuk disana".
Soo terkejut mendengar apa yang dikatakan Raja.
"Benar juga, lebih baik seperti itu daripada aku membunuhnya" kata Raja sambil bangkit berdiri, ia pun tertawa.
Soo hanya bisa terdiam dan terkejut melihat Raja yang menjadi kejam seperti itu.
---
Pangeran Wook hanya bisa terdiam di rumahnya, ia termenung di perpustakaannya. Pangeran Wook membuka pintu dan para prajurit ada disana mengawasi supaya Pangeran Wook tidak bisa keluar.
---
Soo habis memetik bunga matahari di istana Damiwon.
Ratu Yeonhwa datang menemui Soo di Damiwon.
"Kau punya waktu bermain dengan bunga? Kau memang tak berperasaan" kata Ratu Yeonhwa.
"Aku sudah dengar soal Pangeran Wook. Kau pasti merasa sedih, Yang Mulia"
"Waktu kita masih kecil dia tak pernah menolak permintaanku. Aku bertanya-tanya apa akulah yang telah menghancurkan dirinya. Aku khawatir sekali. Aku menekan dia untuk menjadi seorang Raja. Aku ingin kami memiliki istana ini bersama. Aku sudah terlalu memaksanya. Namun bukan aku yang sesungguhnya mengubah kakakku. Tapi kau"
"Apa?"
"Dia bilang sendiri padaku. Bahwa kau menyuruhnya berhati-hati kepada Pangeran keempat. Kau mengatakan padanya supaya dia jangan menghalangi Pangeran So karena dia bisa saja mati terbunuh. Dia berubah karena..."
"Aku menyuruhnya berhati-hati kepada Pangeran keempat?" kata Soo memotong perkataan Ratu Yeonhwa.
"Setelah Wook Oraboni mendengar perkataan itu darimu, dia langsung tahu bahwa Pangeran keempat akan menjadi seorang Raja. Dia menyukaimu. Dia sangat benci karena kau mengakui pria lain sebagai Raja. Aku memang orang yang menekan Wook Oraboni. Tapi, kaulah orang yang menetapkan takdir kakakku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Ficción históricaSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo