Selir Oh diam-diam datang ke penjara dan ia sangat terpukul setelah melihat kondisi Soo yang tubuhnya dipenuhi luka.
Selir Oh pun kembali ke Damiwon. Pangeran Wook sudah menunggu Selir Oh di Damiwon.
"Sepertinya kau tidak kemari untuk minum teh?" kata Selir Oh.
"Selir Oh, hanya kau yang bisa kuandalkan. Lindungilah Hae Soo. Aku percaya kau bisa mengubah keputusan Raja." kata Pangeran Wook meminta bantuan Selir Oh.
"Hanya karena aku dan Raja pernah dekat bukan berarti aku bisa meyakinkannya."
"Lalu apakah kau akan mengabaikan semua ini? Apa kau akan membiarkan Soo mati? Aku tahu, kau merasa seperti ibu baginya. Itu sebabnya kau tidak suka melihatnya bersamaku."
"Kenapa bukan kau saja yang melindunginya? Bukannya kau mencintainya? Meski kau harus mati, kau harus berusaha menyelamatkan Soo. Lebih baik begitu, dibandingkan aku yang melakukannya. Apa karena Ratu dan keluargamu ikut campur juga? Sepertinya itu ada hubungannya dengan perebutan tahta. Hanya satu alasan yang dapat membuat seorang Pangeran jadi pengecut" kata Selir Oh, ia tertawa saat menyebutkan jika satu alasan yang dapat membuat seorang Pangeran jadi pengecut.
"Selir Oh"
"Suatu hari kau akan menyesali tindakan pengecutmu ini. Sekali saja kau memalingkan diri dari gadis itu, maka kau akan menyesalinya seumur hidupmu. Aku akan berbicara pada Raja karena aku perduli pada Hae Soo. Kau tak bisa menyelamatkan siapapun, Yang Mulia."
Selir Oh pun pergi. Pangeran Wook hanya diam.
----
Selir Oh menyiapkan teh untuk Raja. Raja memandangnya. Selir Oh pun menyajikan teh untuk Raja.
"Katakanlah sesuatu. Namun kau tak bisa bicara tentang Hae Soo" kata Raja mengetahui jika ada yang ingin dikatakan Selir Oh.
"Akulah… yang meracuni Putra Mahkota. Aku pernah keguguran. Dan aku iri pada semua Pangeran, mereka tumbuh sehat dan bisa mewarisi tahta. Jadi aku mencoba membunuh putra mahkota".
"Ku bilang jangan berusaha menyelamatkan anak itu."
"Kenapa kau menangkap gadis tak bersalah itu? Aku akan mengakui kejahatanku, jadi lepaskanlah Hae Soo."
"Aku tidak mau mendengar ucapanmu."
Selir Oh memperlihatkan sebuah sapu tangan yang berlumuran darah. "Sepuluh tahun silam ada anggota kerajaan yang meracuni teh yang kuminum. Seharusnya teh itu untuk mengurangi rasa mual di pagi hari. Jadi aku meminumnya setiap hari. Aku juga terkadang bangun dan langsung meminum teh itu. Selama kurang dari seminggu aku keguguran, Yang Mulia. Karena secangkir teh aku tak bisa membiarkan gadis yang kuanggap anakku sendiri dihukum seperti itu."
"Hae Soo bukan anakmu yang telah mati. Juga tidak ada bukti kalau ini semua ulah Ratu Yoo."
"Apa kali ini kau akan menutup mata lagi? Aku akan segera mati." kata Selir Oh memandang Raja dengan mata berkaca-kaca.
"Sooyeon"
"Sudah dua tahun lamanya aku susah mencerna makanan. Aku tidak bisa menelan makananku. Aku sudah konsultasi dengan tabib kerajaan. Aku mengidap kanker perut. Aku tahu kau menghukum Hae Soo demi melindungi Putra Mahkota. Aku tahu kau tidak bisa menyelamatkan keduanya. Tapi, aku tidak bisa kehilangan anak yang kuanggap anakku sendiri karena Ratu Yoo. Selamatkanlah anak itu. Ini permintaan terakhirku"
"Kau merelakan diriku juga sekarang?"
Selir Oh tidak dapat menahan air matanya. Raja pun menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Ficción históricaSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo