"Pergilah ke Dinasti Jin sebagai utusan. Cari tahu seberapa kuat pertahanan mereka." perintah Raja pada Pangeran So.
"Itu tugas yang sangat berbahaya" kata Jimong kaget.
"Aku akan menuruti perintahmu, Yang Mulia" kata Pangeran So.
"Apa Kau bersedia pergi kesana?" tanya Raja tak percaya.
"Ini perintah Yang Mulia. Mana berani aku menolaknya. Aku akan meninggalkan Songak sesuai keinginan Yang Mulia. Namun, tak ada tempat tinggal bagi Hae Soo selain Damiwon. Tolong kasihanilah dia." Kata Pangeran So
"Apa kau masih saja berpihak padanya?" ucap Raja marah.
"Aku tak bisa membiarkan dia begitu saja. Aku akan menjalankan tugasku sebagai utusan di Dinasti Jin." Kata Pangeran So bersujud kepada Raja dan ia pun berjalan pergi.
"Usirlah Hae Soo" perintah Raja pada Jimong setelah kepergian Pangeran So.
"Apa?" kata Jimong kaget.
"Usir dia ke suatu tempat agar para pangeran tak bisa menemuinya. Jika So sendiri tak bisa meninggalkannya, maka ayahnya harus membantunya melupakannya."
---
Soo duduk di kamar Selir Oh dengan sedih.
Jimong datang menemuinya.
"Dia punya martabat seperti layaknya Ratu, tapi dia tak terlahir di bawah bintang Ratu." kata Jimong membahas tentang Selir Oh.
"Apa itu keberuntungan atau kesialan?" tanya Soo
"Jawabannya pasti sudah jelas."
"Dia bertemu denganku dan akhirnya meninggal. Tentu saja itu kesialan."
"Dia meninggalkan dunia ini tanpa dendam ataupun kebencian. Dia beruntung. Percayalah hal itu. Kau harus meninggalkan Damiwon. Kau tak boleh berpamitan atau menemui para pangeran lagi."
"Aku harus pergi kemana? Aku harus pergi kemana supaya aku tak bisa bertemu mereka lagi?"
----
Pangeran So sedang merapihkan barang-barangnya. Ia pun melihat kotak make up yang diberikan Soo padanya. Ia tersenyum melihatnya.
Soo dengan kakinya yang diseret datang ke tempat Pangeran So.
Soo menatap Pangeran So dan tersenyum kecil, Pangeran So pun membalas senyuman Soo, lalu mereka berjalan pergi ke sekitar danau Dongji.
"Bagaimana kondisimu?" tanya Pangeran So.
"Seberapa sakitnya luka hatiku, dunia ini takkan berhenti berputar. Kurasa kalau aku menyibukkan diri. Aku mungkin bisa melupakan semua sakit yang kurasakan ini." kata Soo
"Kau sebaiknya cepat-cepat melupakannya. Semakin berat cobaan, dengan banyak sibuk bekerja maka kau pasti semakin cepat melupakannya." kata Pangeran So dan berjalan lebih dulu.
"Yang Mulia, kau juga harus melupakanku."
"Jangan bicara seperti itu. Tunggulah aku di Damiwon sampai aku kembali dari tugasku."
Soo mengembalikan aksesoris rambut yang diberikan Pangeran So padanya.
"Aku tak akan menunggumu. Ini semua terjadi karena kau menolongku. Tadinya kau sangat bahagia tinggal di Istana. Aku masih ingat itu. Kau tak mau pergi, tapi kau harus pergi.'Itu semua salahku. Aku mohon, sekarang kau harus membedakan mana pertemanan dan cinta. Jika kau hanya peduli dengan satu orang maka hidup akan menjadi sulit".
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers : Scarlet Heart Ryeo
Historical FictionSinopsis dari drama korea Moon Lover : Scarlet Heart Ryeo