Sudah tiga hari Fandy tak masuk sekolah karna sakit, dan sudah tiga hari juga Felly tak masuk sekolah karna menjaga Fandy. Sebenarnya Fandy tak melarang Felly untuk ke sekolah. Tapi, ayah ibu Felly lah yang melarang.
Entah bagaimana jalan pikiran mereka, Felly sendiri bingung. Kata Ira : suami itu harus di urusin Fel, harus diberi belaian kasih sayang. Supaya dia bisa tambah mencintai kita.
Felly bersumpah, bahwa itu adalah kata paling horor sekaligus menjijikkan yang pernah ia dengar selama hidupnya. Ia juga sangat membenci peristiwa seperti ini. Saat ia hanya tinggal berdua bersama lelaki yang bahkan sudah ia benci sejak pertama kali mereka bertemu. Ditambah lagi kedua orang tuanya yang memaksa ia memberikan belaian kasih sayang. Eeewhh, sangat menjijikkan, dan menyebalkan. Jika Ira dan Dika bukan orang tuanya, mungkin ia sudah menenggelamkannya ke laut. Tak lupa Fandy menyusul. Tapi, kenyataannya mustahil.
****
"Besok gue kesekolah." Ucap Fandy singkat sambil beranjak duduk disamping Felly yang tengah menikmati drama korea favoritnya
"Oppa! Ganteng banget sih..."
Fandy mengernyitkan keningnya.
"Fell, besok---"
"Bibirnya seksi banget.. bodynya sixpack. Woow.. you are so amazing oppa, i love you." Kata Felly sambil menangkupkan kedua tangannya meletakkanya kesamping telinga seraya memejamkan mata.
Entah apa yang ia pikirkan. Mungkin sedang membayangkan si oppa itu menjadi future husband nya. Ouwh, ayolah Felly. Kamu sudah punya Fandy...
Melihat Felly seperti itu, Fandy seketika bergidik ngeri. Pikirannya kali ini mengatakan bahwa Felly sama seperti wanita-wanita yang mengagumi nya di sekolah. Keganjenan.
Seusai melayang dipikirannya sendiri, Felly membuka mata. Namun, ia terlonjak kaget saat matanya bertemu pandang dengan tv, siarannya sudah berubah. Yang tadinya drama korea, sekarang menjadi kartun boboiboy. Oh.. Felly tau siapa yang menggantinya.
"Lo! Bisa gak sih, gak ganggu gue nonton, hah?" Teriak Felly tepat dihadapan wajah Fandy.
"Eh, babon toak! Gue udah ngajak lo bicara baik-baik tadi. Tapi lo sama sekali gak dengerin gue dan lebih ngedengerin tuh oppa lo yang sama sekali gak pernah ngenal lo!"
"Emang gak bisa bentar aja napa, gue kan masih nikmatin pemandangan." Kata Felly dan langsung merebut remote dari tangan Fandy dan menggantinya ke channel semula.
"Yah... udah abis." Ucap Felly kemudian mendesah pelan. Setelah mengganti channel betapa kagetnya ia saat hanya mendapati logo iklan dan nama-nama cast yang bermain dalam drama korea itu. Sudah habis ternyata.
"Hahahahahahhahahaha, makanya.. kalo suami ngomong tuh didengerin." Fandi tertawa terbahak-bahak.
"Ini semua gara-gara lo! Pokoknya lo harus tanggung jawab!"
"Ih, emang gue salah apaan?"
"Ini semua salah lo yang udah ganti oppa gue jadi boboiboy. Gue gak mau tau, pokoknya lo harus tanggung jawab!"
"Trus.. gue harus gimana? Gue harus ke tuh stasiun tv sana, ngomong sama pengurusnya bilang kalo drama lo itu harus di tayangin 24 jam sehari? Iya?"
"Iiihh.... kalo itu bisa, gue pasti udah nyuruh lo ke sana sejak gue ngeliat boboiboy tadi."
"Ih.. lagian ngapain sih lo pake nonton film kayak gitu segala? Pake muji-muji pemainnya segala. Gue kan lebih ganteng daripada dia." Jelas Fandy menyombongkan diri.
"What!!!! Gue mau muntah! Lo sama dia tuh beda jauh. Ibarat bintang dilangit, sama cacing tanah yang baru lahir. Gak ada apa-apanya."
"Eh, babon! Lo harus tau, kalo muji cowok lain di hadapan suaminya tuh haram tau."
Felly langsung mematikan tv. Kemudian menatap Fandy tajam.
"Gue udah bilang sama lo. Jangan pernah ngomong kata-kata yang buat gue pengen muntah. Ngerti gak sih lo?"
"Maksud kamu apasih istri ku?" Ucap Fandy genit seraya menaik turunkan kedua alisnya.
Felly bergidik ngeri.
"Eh, cowok banci! Sumpah gue males pake banget denger lo ngomong kayak gitu."
"Kamu bilang apa? Aku cowok banci? Oke, aku bakal buktiin kalo aku bukan cowok banci." Kata Fandy setelah itu perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Felly.
"Lo mau ngapain?" Felly takut.
"Loh, kamu kan tadi ngejek aku. Bilang kalo aku tuh cowok banci. Nah, sedang yang kamu tau aku kan bukan banci. Dan aku mau buktiin sama kamu kalo aku tuh cowok tulen."
Setelah mengatakan itu, Fandy langsung mendekatkan kembali kepalanya ke arah Felly. Sontak Felly langsung berdiri dan berjalan mundur secara beraturan. Ia hanya bisa terdiam. Takut kalau memberontak akan terjadi sesuatu yang buruk.
Melihat Felly yang tak bereaksi, Fandy semakin gencar menggoda istrinya itu. Ia mundur terus secara beraturan sampai akhirnya terpojok. Kemudian Fandy kembali mendekatkan wajahnya pada wajah Felly. Felly memejamkan matanya. Tak ada perlawanan sama sekali.
"Sekarang, kamu harus jalankan kewajiban kamu sebagai istri sayang." Kata Fandy lirih.
Ia mendekatkan kembali wajahnya, mencoba mengikis jarak diantara mereka.
Semakin dekat..
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Semakin dekat...
Dan....
******
Tbc.
Hayhayhay...
Ketemu lagi bersama saya di kisah.. fafel!
Part kali ini pendek? Iya. aku juga ngerasa kayak gitu. Tapi emang sengaja biar bisa ngegantungin..
Hahaha.. maaf, authornya emang hoby gantungin orang.. wkwkw
See you ajalah.
#salam
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Marriage [COMPLETED]
Teen Fiction(SEBAGIAN PART DI PRIVATE YAH, FOLLOW DULU SEBELUM BACA. THANKS) HEH! PLAGIATOR JAUH-JAUH LU! Suatu kekecewaan besar ketika Felly harus pergi meninggalkan Bandung, kota tempatnya dibesarkan. Dimana ia harus melepas moment-moment indah bersama para s...