chapter 7

11.5K 649 39
                                    

Author Pov

Dirumah yang megah bagai istana, terlihat seorang lelaki tampan yang tergesa gesa memasuki kamar yang bernuansa doraemon

" mah maliq gimana" ucap ali

"Dia udah baikkan , cuma tadi dia ngigo tentang umi sama adiknya terus" ucap resi

" mama udah panggil dokter" ucap ali
" udah kok , mungkin besok panasnya turun" ucap resi

Ali pov

" pagi anak abi , udah sehat?"ucap ku

" pagi abi, maliq udah sembuh kok, kemarin maliq mimpiin umi " ucap maliq semangat

"Oh ya?umi bilang apa ?"ucapku

"umi bilang umi pasti akan jemput maliq" ucap maliq

aku hanya tersenyum rasanya maliq akan pergi meniggalkanku

"Bi kalo maliq udah sama umi, maliq , eqa , sama umi boleh kesini?" Ucap maliq

"Boleh donk , kapanpun maliq kesini abi pasti izinin" ucapku sambil menutupi kesedihanku

" yeay maliqa sayang abi" ucap maliq

" abi juga sayang maliq" ucapku

prilly pov

Pagi ini aku sudah berada dikantor sebelum pak ali datang

bahkan berkas berkas yang harus ditandatangani sudah ku taruh dimeja.

Mungkin selama ini aku terlalu berharap :')😁

Setelah pak ali datang , aku langsung menghampirinya

" berkas berkas yang harus ditandatangani sudah ada dimeja bapak , hari ini kebetulan bapak tidak ada meeting apapun" ucapku

" itu saja, permisi pak" ucapku

ali pov

aku merasa prilly ku sangat berbeda pasti karena kata kataku kemarin.

" arghhh bodoh banget sih lu li, bodoh"

aku mengutuk diriku sendiri karena sudah menyakiti prilly

Author pov

disebuah ruangan besar dan mewah lelaki tampan ini terlihat cemas.

bahkan rekan bisnis nya ia abaikan yang ia tau 2 hari lagi ia akan pergi ke bali.

dengan tekad yang kuat ia menelpon prilly

" halo prill" ucap ali saat telfonnya tersambung pada ruangan prilly

" iya pak ada apa?" ucap prilly

" sudah makan" tanya ali

" sudah pak , jika tidak ada yang dibicarakan lagi saya ingin melanjutkan pekerjaan saya" ucap prilly dingin

"kamu marah soal kemarin" ucap ali

" saya tidak punya hak" ucap prilly tegas

" bisa keruangan saya sekarang" ucap ali

tak lama prilly masuk keruangan ali

"ada apa ya pak? " ucap prilly sopan

'' bisa belikan saya makanan" ucap ali

" kalo gitu saya permisi keluar" ucap prilly

" tunggu" ucap ali menahan
" aku kangen kamu" ucap ali

" permisi pak" ucap prilly

dengan cepat ali memeluk prilly dari belakang

" dua hari lagi aku akan ke bali , kamu ikut ya" ucap ali berbisik ditelinga prilly

" tapi pak saya tidak bisa meniggalkan maleqa " ucap prilly menolak

" kita sama maleqa juga" ucap ali

prilly pov

" tapi pak" aku tak tau alasan apa lagi yang akan kuberikan

" pokoknya kamu harus ikut" ucapnya memaksa sedangkan aku hanya diam

" diam itu artinya kamu ikut" ucap ali lalu ia mencium Pipiku

Ali pov

aku yakin saat setelah aku menciumnya pipinya merona haha sayang aku tak melihatnya.

aku menekan tombol telfon yang menyambung keruangan prilly

" halo prill" ucapku

" bisa keruangan saya sekarang " ucapku tak lama aku menutup telfon nya, aku yakin pasti prillyku sangat kesal

Abi Untuk MaliqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang