ali pov☆
setelah selesai makan aku dan prilly menjemput maleqa kerumah gritte , setelah sampai prilly disambut hangat oleh gritte
"hai te " ucap prillyku
" hai prill , maleqa didalem tuh" ucap gritteaku tersenyum kecil saat gritte melihat kearah ku
" tumben pangeran lo yang dingin nya kaya kulkas bersuhu 0 derajat itu senyum " ucap gritte tapi sayup sayup aku masih bisa mendengarnya
mendengar kata-kata gritte prillyku tertawa.
" udah ?" tanyaku saat ia sudah memasuki mobil bersama maleqa
" udah kok , yuk jalan " ucap prillyku
karena hanya ada keheningan aku mencoba membuka percakapan dengan prilly
" kalo ngeliat maleqa kaya mirip seseorang deh " ucapku
" masa sih ? kayanya dia cuma mirip sama kakaknya " ucap prilly
" kakaknya ? " tanyaku bingung
" eh gak , gausah dibahas " ucap prilly
Author pov ☆
" makasih li udah dianterin pulang , aku jadi ngerepotin kamu " ucap prilly tak enak
" ga ngerepotin kok , aku malah seneng bisa nganterin kamu sama maleqa pulang " ucap ali
" sekali lagi , makasih li " ucap prilly tulus
" sama-sama sayang " ucap ali yang membuat pipi prilly merona
" aku masuk ya li ,kamu hati-hati" ucap prilly lalu ia masuk kedalam rumah kontrakannya
ali langsung melajukan mobilnya ke arah rumah
" assalamualaikum , abi pulang " ucap ali saat memasuki rumah
" walaikumcalam bi " ucap maliq walaupun umurnya yang baru menginjak 3 tahun ia selalu diajarkan untuk selalu menjawab salam oleh uminya
" salah sayang , yang bener itu walaikumsalam " ucap ali membenarkan kata kata maliq
" hehe maliq kan masih kecil bi kata umi gapapa kok kalau salah yang penting kita niat jawab salam " ucap maliq
" iya deh abi selalu kalah kalo debat sama maliq " ucap ali sambil menjepit hidungnya dengan kedua jarinya
" bi... tadi malam maliq mimpi " ucap maliq
" memang , maliq mimpi apa ? " ucap ali
" umi bi... umi mau jemput maliq sebentar lagi " ucap maliq antusias
mendengar itu ali hanya diam entahlah tiba2 rasa sesak menyeruak di hatinya
" abi kok diem aja " ucap maliq
" gak kok , abi mau ke bali 3 hari berarti maliq harus tidur sendiri" ucap ali" yah gpp deh bi , maliq kan sudah besar " ucap maliq
" yap anak abi memang pintar , abi sayang maliq " ucap ali
" maliq juga sayang abi " ucap maliq
" maliq tidur duluan ya , nanti abi nyusul abi mau ngomong sama oma dulu " ucap ali sambil mengusap pucuk kepala maliq
******************************
Author pov '
disebuah rumah megah nan mewah bagai istana terdengar perbincangan yang cukup serius dari arah ruang tamu
" ali ingin menikahi seseorang yang ali cinta mah , rencana nya ali mau ngelamar dia dibali " ucap seorang laki-laki tegap pada ibu nya
" tapi li , kamu ga mau maliq " ucapan sang ibu terpotong oleh ali
" pergi ? dia baik kok mah , ali yakin maliq suka " ucap ali yakin
" yaudah asal maliq ga pergi mamah pasti ngizinin kamu " ucap resi
" makasih ma " ucap ali sambil memeluk sang mama
skip 》》》》》》》》》》》》》
" pagi pak " ucap prilly saat melihat bos nya
" pagi.. prill " ucap ali tersenyum senang
entahlah hari ini ali sudah banyak tersenyum padahal ini masih pagi apa ia ingin dibilang orang gila karena senyum-senyum di pagi hari
" sudah sarapan " ucap ali sambil mengeluarkan senyum manisnya (emang ali nya aja selalu tebar pesona :p author aja selalu dibikin meleleh wkwk)
" udah kok pak , bapak sendiri ?" ucap prilly
" udah dong , kamu udah preapare ?" tanya ali
" udah kok , barang-barang saya semua udh di rumah gritte " ucap prilly
prilly yg merasa semua karyawan melihat kearah dirinya dan ali , memilih untuk langsung masuk keruangannya daripada ia harus jadi bahan gosip karyawan disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Abi Untuk Maliq
FanfictionHidup ku sangat sengsara karna perjodohan ku dan anak sahabat papa dan sekarang dia seperti tidak waras dia adalah bani. aku mempunyai anak bernama maliq dan maleqa- aurelia prilly latuconsina Maliq adalah nama anak yg sekarang aku rawat. dia ditol...